Advertorial

Bersama Cak Nun, Mas Dhito Ajak Masyarakat Refleksikan Kondisi Indonesia

Kompas.com - 16/08/2022, 19:25 WIB

KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Emha Ainun Nadjib mengajak masyarakat Kabupaten Kediri, Jawa Timur, serta jemaah Maiyah untuk merefleksikan kondisi Indonesia saat ini.

Ajakan itu disampaikan dalam acara Sinau Bareng Cak Nun yang digelar di kawasan Simpang Lima Gumul pada Senin (15/8/2022).

Cak Nun, sapaan akrab Emha Ainun Nadjib, menganalogikan Indonesia seperti evolusi kelapa yang pertumbuhannya dimulai dari bluluk (bunga kelapa yang mulai berbuah), cengkir (bunga kelapa kecil), degan (kelapa muda), hingga kelapa.

Kabupaten Kediri sendiri, lanjut tokoh intelektual Muslim itu, telah melewati sejarah bluluk yang ditandai dengan kepemimpinan Raja Jayabaya serta Empu Bharada.

Kini, Kabupaten Kediri berevolusi menjadi kelapa paling siap, bahkan berada di tahapan hampir matang seperti degan. Dengan demikian, kabupaten ini berpotensi mendorong kematangan atau kemajuan Indonesia.

“Mudah-mudahan matangnya Nusantara ini dari Kabupaten Kediri. Sebab, daerah yang menjadi kelapa terlebih dahulu adalah Kediri. Potensinya sangat lengkap dan memenuhi syarat,” ujar Cak Nun dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/8/2022).

Sementara itu, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito, menyebutkan bahwa dengan segala kekuatan dan kekurangan yang dimiliki, Indonesia berpotensi sangat besar untuk maju.

Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk terus bahu membahu memikirkan langkah-langkah ke depan agar bisa menuju Indonesia yang matang.

“Seluruh masyarakat di sini sadar bahwa Kabupaten Kediri masih degan. Karena itu, upaya untuk menjadi sebuah kelapa alias kematangan perlu dipikirkan,” kata Bupati yang gemar mengendarai vespa itu.

Di akhir acara, Mas Dhito mengapresiasi kebersamaan yang terjalin antara masyarakat dan jemaah Maiyah dalam acara Sinau Bareng Cak Nun. Apresiasi juga diberikan kepada warga Mojokerto dan Palembang yang menyempatkan diri hadir di acara itu.

“Artinya, Kabupaten Kediri hari ini bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, ribuan orang dari berbagai macam suku bangsa di Indonesia ada di acara ini,” jelasnya.

Sebagai informasi, acara Sinau Bareng Cak Nun juga disiarkan secara virtual lewat kanal Youtube Dhito Pramono dan Pemkab Kediri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com