Advertorial

Pertamina Kembangkan Teknologi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur

Kompas.com - 17/08/2022, 16:56 WIB

KOMPAS.com -- PT Pertamina (Persero) melakukan penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam mempercepat ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Pengembangan biohidrokarbon dan bioavtur dilakukan dengan kerja sama antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pupuk Sriwidjaja, PT Rekayasa Industri, Energi Baru, Tebarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).

Nota kerja sama ditandatangani di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022). Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut meneguhkan komitmen Pertamina dalam transisi energi dengan cara mengembangkan sumber daya nabati yang banyak tersebar di Indonesia.

"Kedaulatan energi harus kita wujudkan dengan memanfaatkan sumber daya nabati. Ke depan, sumber daya nabati harus menjadi dasar untuk pengembangan energi. Jika itu terwujud maka kemerdekaan ini bisa kita wujudkan sebagai kedaulatan energi," ujar Nicke menurut rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/8/2022).

Nicke menyampaikan apresiasi terhadap pihak yang terlibat dalam program ini. Selain itu, ia pun menyatakan optimisme bahwa upaya pengembangan biohidrokarbon dan bioavtur dapat berjalan baik.

“Kerja sama ini bisa kita jalankan sebaik-baiknya dan bisa kita akselerasi demi kebaikan bagi bangsa dan negara ini," lanjutnya.

Pada momen penandatanganan kerja sama tersebut, Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman menjelaskan, dari banyaknya potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, pengembangan green energy merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan yang dipimpinnya.

"Pembangunan hydrotreated vegetable oil (HVO) merupakan langkah konkret dalam penyempurnaan teknologi HVO dan turunannya. Diharapkan Indonesia akan menjadi leader demo plant atau proyek percontohan ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, PT KPI siap mendukung, tidak hanya dengan menyediakan lahan, tetapi juga utilitas, manpower atau tenaga kerja, dan hal lain yang dibutuhkan.

“Kami komitmen menerapkan standar dalam mengelola kilang untuk kelancaran operasi demo plant, karena ini akan terintegrasi oleh RU IV Cilacap," katanya.

Direktur EBTKE Edi Wibowo menambahkan, untuk menuju target bauran energi Indonesia, maka pengembangan teknologi dan inovasi serta strategi untuk memanfaatkan sumber daya nabati perlu dilakukan.

Ia mendukung upaya yang dilakukan Pertamina, yakni penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur.

"Pabrik percontohan ini dilaksanakan oleh Lemigas, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Rekayasa Industri, Pertamina, dan Pertamina serta Direktur EBTKE sebagai koordinator. Semoga ini bisa berkontribusi terhadap ketahanan iklim, dan ketahanan energi nasional,” kata Edi.

Edi juga berharap upaya tersebut dapat mengisi semangat kemerdekaan dan mewujudkan kemandirian serta ketahanan energi nasional.

Sementara itu, Senior Vice President Research and Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza menyebutkan, setidaknya ada empat tujuan pengembangan demo plant ini.

Tujuan yang pertama adalah mendukung program pemerintah dalam menciptakan teknologi proses guna menghasilkan produk diesel biohidrokarbon dan biodiesel.

"Tujuan kedua adalah menguji keandalan katalis hasil formulasi Pertamina dan ITB, ketiga mendukung pemerintah dalam rangka pemanfaatan minyak nabati, dan terakhir meningkatkan branding Pertamina sebagai perusahaan yang inovatif dan berkelanjutan," katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com