Advertorial

Siapa Bilang Anak Muda Tak Bisa Merdeka Finansial secara Syariah? Begini Cara Kelola Keuangan

Kompas.com - 18/08/2022, 15:55 WIB

KOMPAS.com – Indonesia tahun ini merayakan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan ke-77. Seiring dengan semakin kondusifnya penanganan pandemi Covid-19, suka cita dan kemeriahan perayaan tersebut pun kembali terasa. 

Namun, terlepas dari kemeriahan perayaan HUT kemerdekaan ke-77, sudahkan kamu tahu makna dan esensi kemerdekaan?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merdeka berarti bebas atau bisa berdiri sendiri. Indonesia pun sudah merdeka pada 77 tahun lalu, tepatnya pada 17 Agustus 1945. 

Lantas, bagaimana dengan kemerdekaan kita sebagai individu? Ada banyak kemerdekaan yang bisa dicapai, salah satunya merdeka secara finansial.

Perencana keuangan syariah bersertifikasi, Dewi Ratna D Amelia, mengungkapkan definisi merdeka finansial.

Dewi mengatakan, merdeka secara finansial adalah kondisi atau situasi saat seseorang sudah mampu membayar kebutuhan atau beban finansial rutinnya tanpa perlu kerja keras lagi. Dengan kata lain, seseorang tersebut sudah punya passive income yang mampu mencukupi segala kebutuhannya.

“Ada sejumlah indikator yang menentukan seseorang sudah merdeka finansial atau belum. Pertama, passive income. Kedua, punya dana darurat minimal tiga kali pengeluaran bulanan. Ketiga, sudah terbebas atau enggak lagi punya utang-utang konsumtif,” ujar Dewi kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Tiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk mewujudkan kemerdekaan secara finansial, terlebih bagi yang concern terhadap prinsip syariah. Nah, Dewi membagikan beberapa tips dasar untuk itu. Simak penjelasannya berikut. 

  1. Tentukan tujuan hidup yang ingin dicapai

Dalam meraih kemerdekaan finansial, kamu perlu menentukan tujuan hidup atau tujuan keuangan yang ingin dicapai terlebih dulu. Dengan begitu, kamu bisa melangkah secara pasti untuk mencapai tujuan itu.

“Tentu, kita harus punya rencana keuangan atau tujuan hidup dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya,” kata Dewi.

Ada sejumlah pertanyaan yang kerap muncul terkait tujuan keuangan dan hidup, terutama di kalangan generasi muda milenial dan gen Z.

Adapun pertanyaan yang sering muncul di antaranya, seperti apa tujuan hidup yang dimaksud? Pada usia berapa seharusnya dapat pensiun? Berapa banyak uang yang diperlukan untuk bisa menjalani masa pensiun bebas dari rasa cemas?

Lalu, apakah punya rumah sendiri itu penting? Jika ya, kapan bisa mewujudkan rumah sendiri?

Hal penting lain untuk diingat, tujuan hidupmu enggak perlu sama dengan orang lain. Sebagian orang ingin memiliki mobil pribadi, tapi sebagian lagi merasa nyaman menggunakan transportasi umum. Tentukanlah tujuan hidup yang menurutmu penting.

  1. Bikin perencanaan keuangan dengan matang

Ketika sudah menentukan tujuan hidup yang hendak dicapai, kamu dapat mulai membuat perencanaan keuangan secara matang melalui budgeting.

Berbagai pengeluaran dapat dipisahkan ke dalam pos masing-masing. Mulailah dengan pengeluaran yang menjadi prioritas terlebih dahulu. Salah satu contoh pengeluaran yang harus menjadi prioritas adalah bayar tagihan, kebutuhan makan sehari-hari, dan transportasi.

Selain pengeluaran prioritas, kebutuhan yang enggak kalah penting masuk dalam budgeting adalah tabungan.

Jika ingin merdeka finansial, kamu harus memiliki tabungan dalam jumlah cukup sehingga tak ada lagi rasa waswas, stres, ataupun perasaan negatif yang berkaitan dengan urusan keuangan.

Pasalnya, perencanaan keuangan yang matang dapat memudahkan kamu mengendalikan penggunaan uang. Dengan begitu, tak ada lagi pengeluaran berlebih atau overspending.

Setelah itu, kini saatnya memisahkan budget. Sebagian orang biasanya memanfaatkan banyak rekening untuk memisahkan budget.

Meskipun sekilas nampak mudah, tak jarang cara tersebut malah membuat tambahan pengeluaran akibat beban biaya admin dari tiap rekening.

Untuk menyiasati hal itu, kamu bisa memanfaatkan aplikasi finansial Jago dari Bank Jago. Untuk nasabah yang concern dengan prinsip syariah, kamu bisa memilih Jago Syariah sebagai teman perencanaan keuanganmu. 

Lewat aplikasi tersebut, kamu bisa memiliki rekening Bank Jago Syariah sekaligus memanfaatkan fitur-fiturnya untuk mewujudkan perencanaan keuanganmu. Salah satu fitur yang bisa digunakan untuk memisahkan budget adalah Kantong.

Bersama Jago Syariah, kamu bisa punya hingga 40 rekening yang semuanya dapat dipantau dalam 1 aplikasi. Sebab, setiap Kantong Jago yang kamu bikin dilengkapi dengan nomor selayaknya rekening. Nomor Kantong ini sama dengan nomor rekening. Kerennya, kamu bisa punya 40 Kantong tanpa membayar biaya admin bulanan.

  1. Bersih-bersih keuangan

Hal yang tak kalah penting adalah “bersih-bersih” keuangan. Langkah ini bisa membuatmu semakin dekat untuk merdeka finansial. Lantas, apa yang dimaksud “bersih-bersih” keuangan?

Kalau punya utang yang belum lunas, kamu dapat mencari cara untuk bisa segera melunasinya. Apalagi, jika utang muncul karena gaya hidup konsumtif, fear of missing out alias FOMO, dan berbagai alasan lain yang membuat utang masuk ke dalam kategori utang konsumtif, bukan utang produktif.

  1. Punya strategi jangka pendek dan jangka panjang

Untuk bisa memenangkan sesuatu, Setiap orang tentu mesti punya strategi masing-masing. Sama halnya kamu ingin menang dalam hal keuangan, yaitu merdeka finansial. 

Coba bayangkan, Jika minggu depan terjadi sesuatu yang enggak kamu rencanakan dan membutuhkan dana yang cukup banyak untuk mengatasinya, apa yang perlu dilakukan? 

Apabila memiliki tabungan dana darurat, sudah tentu kamu bisa mengatasi masalah tersebut dengan mudah. Kamu bisa langsung ambil uang dari pos tersebut. Oleh karena itu, mengaplikasikan strategi jangka pendek seperti menabung dana darurat penting untuk dilakukan.

Untuk strategi jangka panjang, kamu bisa berinvestasi atau menyimpan uang di tempat yang kamu enggak akan tergoda untuk memakai uang. Pasalnya, uang tersebut akan dipakai untuk memenuhi tujuan jangka panjang, yang baru akan terpenuhi mungkin 10 atau 20 tahun dari sekarang.

Memakai Jago Syariah, kamu juga tak perlu khawatir dengan kebutuhan investasi. Perlu diketahui, Kantong Jago dapat dihubungkan dengan aplikasi investasi reksa dana Bibit. Kamu yang mulai melirik untuk berinvestasi reksa dana syariah akan lebih mudah dan praktis dalam merencanakan keuangan jangka panjang.

Bebas biaya top up, bebas dari keribetan pindah aplikasi, serta kehadiran fitur Auto Top Up adalah sebagian manfaat yang bisa kamu dapatkan dari ekosistem digital yang tercipta dari kolaborasi Jago Syariah dan Bibit.

Terlebih bagi muslim, mengatur keuangan sesuai dengan prinsip syariah sangat dianjurkan. Prinsip syariah memiliki tujuan al-falah, yaitu menang di dunia juga di akhirat.

Dewi pun menyarankan pengelolaan keuangan sesuai prinsip syariah karena nilai positif yang dibawa oleh syariah.

"Contohnya, penyaluran dana atau pembiayaan harus ke bisnis-bisnis yang halal. Nilai positif seperti ini memiliki banyak manfaat, manusia dapat menjauhi hal-hal yang buruk," kata Dewi.

Bersama Jago Syariah, semua Kantong Jago Syariah memakai prinsip wadi’ah yang berlandaskan akad wadi’ah yad dhamanah. Akad tersebut digunakan untuk produk tabungan dan memiliki sifat titipan.

Jadi, saat menabung di Bank Jago Syariah, kamu menitipkan uang ke pihak bank. Bank Jago Syariah akan mengelola uang sesuai dengan prinsip syariah.

Untuk diketahui, Bank Jago Syariah juga terdaftar, berizin, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Bank Jago Syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Agar merdeka secara finansial memang butuh waktu. Namun, bukan berarti enggak mungkin bisa mencapainya.

Nah, bagi kamu yang belum punya tabungan Jago Syariah, kamu bisa mengunduh aplikasi Jago Syariah di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com