Advertorial

Dukung Swasembada Pangan, LPDB-KUMKM Perkuat Pembiayaan Koperasi Sektor Riil

Kompas.com - 19/08/2022, 09:44 WIB

KOMPAS.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus meningkatkan pembiayaan koperasi dalam rangka mendukung program pemerintah, khususnya dalam swasembada sektor pangan.

Adapun pembiayaan tersebut meliputi seluruh sektor riil yang bergerak pada bidang usaha pertanian, perkebunan, perikanan, dan hortikultura.

Pada 2022, penguatan pembiayaan koperasi sektor riil semakin ditegaskan dengan target penyaluran dana bergulir yang ditetapkan pemerintah kepada LPDB-KUMKM, yakni Rp 1,8 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen ditargetkan untuk disalurkan kepada koperasi sektor riil.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan yang dicanangkan pemerintah demi mencapai swasembada pangan.

Oleh karena itu, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM berdiri bersama pemerintah dalam penguatan permodalan koperasi sektor riil lewat pemberian dana bergulir, yakni instrumen yang disediakan pemerintah untuk koperasi.

“(Upaya tersebut kami lakukan untuk) terus bergerak memberikan fasilitas pembiayaan yang mudah, murah, dan ramah kepada koperasi di seluruh Indonesia," ujar Supomo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Supomo menambahkan, dalam tiga tahun terakhir, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 37,65 miliar melalui Direktorat Pembiayaan Syariah.

Dana tersebut, kata Supomo, telah disalurkan kepada koperasi yang bergerak di sektor pangan, seperti Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Jawa Barat, Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Indramayu, Jawa Barat, Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung Syariah Jawa Timur, dan Koperasi Sae Pujon Malang, Jawa Timur.

“Kemudian, dari Direktorat Bisnis, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 123,751 miliar kepada 36 mitra koperasi yang bergerak di sektor pangan sejak 2019 hingga 2022,” ujarnya.

Untuk diketahui, upaya LPDB-KUMKM dan pemerintah dalam memberikan dana bergulir berhasil membuat Indonesia dilirik oleh lembaga internasional. Indonesia berhasil meraih penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena dinilai mampu mencapai swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut.

Supomo mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari kerja sama seluruh pihak, termasuk pemerintah, dalam membangun sarana dan prasarana infrastruktur bidang pertanian. Hal ini termasuk akses permodalan kepada petani, pasar produk pertanian, dan dorongan korporatisasi petani di Indonesia.

“Dari hulu hingga hilir, kami menciptakan ekosistem pertanian yang berkeadilan. Dengan korporatisasi petani, pemerintah semakin menegaskan keberpihakannya kepada kesejahteraan petani dan juga pelaku ekonomi sektor pertanian," ujarnya.

Terus berkolaborasi

Supomo mengatakan, sebagai bagian dari pemerintah, LPDB-KUMKM akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna mendukung sektor pertanian melalui koperasi. Dengan demikian, dapat mendorong perkembangan diversifikasi pangan di Indonesia.

"Seperti saat ini, kami sedang menjalankan program korporatisasi pangan dengan beberapa pihak. Ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian kami, seperti pisang, kopi, singkong, sorgum, porang, vanili, dan buncis. Ekosistem komoditas ini akan terus kami kembangkan melalui koperasi dari aspek hulu hingga hilir," katanya.

Adapun pendekatan korporatisasi, lanjut Supomo, dilakukan dengan memperkuat aspek manajemen koperasi, sumber daya manusia, pemasaran, dan akses kepada off-taker atau buyer.

Selain itu, LPDB-KUMKM juga melakukan pendampingan melalui program inkubator dan pendampingan internal internal. Hal ini dilakukan agar komoditas unggulan dari setiap daerah semakin dikenal dan diversifikasi pangan bisa terwujud.

“Bahkan, komoditas tersebut bisa menembus pasar ekspor. Kalau terjadi, dampak ekonominya akan meluas, mulai dari lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan, hingga neraca perdagangan," kata Supomo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com