Advertorial

Mas Dhito Targetkan 100 Persen Masyarakat Kabupaten Kediri ODF 2024

Kompas.com - 22/08/2022, 19:44 WIB

KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menargetkan penerapan open defecation free (ODF) atau tidak membuang sampah sembarangan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berjalan 100 persen pada 2024.

Untuk diketahui, penerapan ODF di wilayah tersebut saat ini baru mencapai 77 persen. Hal ini disampaikan Bupati Kediri saat deklarasi ODF di Balai Desa Badas, Kecamatan Badas, Senin (22/8/2022).

“Program ini (ODF) pada intinya mengintervensi masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup higienis sehingga terbebas dari penyakit-penyakit lingkungan,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Mas Dhito bersama salah seorang warga Kediri 

Dok. Pemkab Kediri Mas Dhito bersama salah seorang warga Kediri

Mas Dhito menjelaskan bahwa terdapat lima instrumen atau pilar program STBM, yakni tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan dengan aman, mengelola sampah rumah tangga dengan aman, serta mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Penerapan kelima instrumen tersebut diharapkan dapat mewujudkan kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat.

Menurut Mas Dhito, kesadaran masyarakat akan buang air di jamban atau toilet sudah meningkat. Ini terbukti saat ia melakukan pengecekan secara langsung sanitasi dan jamban penerima manfaat bantuan stimulan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Karena itu, ia juga menargetkan 100 persen masyarakat Kabupaten Kediri harus buang air besar (BAB) di jamban pada 2024.

“Ini harus menjadi perhatian bagi kepala desa dan camat di Kabupaten Kediri. Target saya tahun 2024, dari sisa 23 persen tersebut harus buang air pada tempatnya,” tutur Mas Dhito.

Bupati Kediri Mas Dhito saat melakukan pengecekan langsung sanitasi warga Kabupaten Kediri. 

Dok. Pemkab Kediri Bupati Kediri Mas Dhito saat melakukan pengecekan langsung sanitasi warga Kabupaten Kediri.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, hingga Agustus 2022, tercatat 7 kecamatan dan 173 desa dari total 268 desa telah menjalankan program ODF.

Kepala Dinkes Kabupaten Kediri Achmad Khotib menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan sudah cukup baik ketimbang tahun lalu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan 53 desa yang masuk dalam kategori desa ODF pada 2022.

“Tahun ini ada kemajuan tingkat kesadarannya ketimbang 2021. Ada penambahan 53 desa,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com