KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meluncurkan program Taksi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/8/2022).
Kerja sama tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.
Penandatanganan kerja sama strategis itu disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Sebagai informasi, sektor agrikultur memasuki periode percepatan transformasi dengan tujuan memperkuat produktivitas dan stabilitas pangan nasional. Pelaku perbankan pun berperan menjalankan fungsi intermediator yang krusial, khususnya dalam penyaluran kredit investasi serta pemberian solusi keuangan yang tepat untuk para petani.
Adapun program Taksi Alsintan merupakan model pengelolaan tata kelola usaha jasa alsintan dengan sistem sewa atau kepemilikan alsintan melalui skema kredit perbankan.
Kementan dan BNI sepakat dalam hal pemberdayaan kelembagaan petani melalui penguatan permodalan, relaksasi pembiayaan, dan pendampingan.
Kedua institusi tersebut berkolaborasi melalui integrasi data mitra dan atau binaan guna mempermudah aplikasi permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Taksi Alsintan.
Adapun skema kerja sama dalam pola pembiayaan Taksi Alsintan dapat diproses menggunakan KUR dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 500 juta, serta bunga 6 persen per tahun dengan tambahan subsidi bunga 3 persen. Program yang berlaku hingga 31 Desember 2022. Adapun pola pembayaran angsuran kredit pun disesuaikan dengan musim panen.
Jokowi optimistis, Program Taksi Alsintan yang dijalankan ini lebih feasible dengan bantuan sistem perbankan, khususnya BNI. Dia meyakini bahwa akan banyak daerah dan desa yang mampu membeli alat pertanian guna meningkatkan produksi sektor agrikultur.
"Ini (program Taksi Alsintan) kami coba. Kalau didukung dengan bunga bank yang kami subsidi, saya kira akan banyak daerah, desa, dan kabupaten yang para petaninya mau membeli alat dan mesin pertanian," ujar Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.
Pada kesempatan sama, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pertanian telah memasuki era transformasi teknologi sehingga penggunaan alsintan semakin diprioritaskan untuk peningkatan produktivitas.
"Kami mengapresiasi BNI yang proaktif dalam meningkatkan kinerja sektor agrikultur dan pangan nasional. Tidak hanya mampu menyalurkan KUR, tetapi BNI juga telah memberikan kredit produktif kepada penyedia alsintan. Dengan demikian, BNI mampu menciptakan berbagai solusi perbankan yang lebih cocok untuk sektor primer nasional ini," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Royke mengatakan bahwa posisi sektor agrikultur menjadi semakin strategis pada 2022. Terlebih, faktor kondisi global membuat rantai pasok pangan menjadi terganggu. Selain itu, kebutuhan konsumsi nasional kini semakin meningkat.
Kerja sama tersebut, menurutnya, menjadi salah satu komitmen BNI sebagai agen pembangunan untuk mendukung ketahanan sekaligus penguatan sektor agrikultur pangan.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah atas kesempatannya kepada BNI untuk berperan lebih aktif dalam mempercepat transformasi sektor agrikultur. Kami yakin program (Taksi Alsintan) dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional," ujarnya.