Advertorial

Dukung Jabar Bebas DBD, Enesis Group Gandeng Wagub dan Ketua TP-PKK Jabar di Bandung

Kompas.com - 23/08/2022, 15:28 WIB

KOMPAS.com – Enesis Group melalui brand Soffell dan Force Magic mengadakan acara edukasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) bertajuk “Wujudkan Jabar Bebas Demam Berdarah” bersama anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin (22/8/2022).

Acara yang merupakan bagian dari peringatan Hari Nyamuk Sedunia tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Ketua TP-PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Enesis Indonesia Ryan Tirta Yudhistira, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho.

Dalam sambutannya, Uu mengatakan bahwa untuk mengantisipasi berbagai penyakit, termasuk DBD, masyarakat perlu diberikan pemahaman.

“Setelah memberikan pemahaman, kemudian memberikan bantuan dan pengawasan,” ujar Uu, dikutip laman jabarprov.go.id, Selasa (23/8/2022).

Menurutnya, langkah tersebut penting dilakukan karena ketiganya saling mendukung satu sama lain. Pemberian bantuan obat-obatan tidak dapat efektif tanpa sosialisasi atau pemahaman terlebih dahulu. Begitu pula sebaliknya.

“Kalau hanya diberikan pemahaman tanpa ada obat dan pengawasan, siapa tahu obatnya tidak dimakan,” kata Uu.

Sebagai informasi, Jabar menduduki peringkat pertama dalam daftar provinsi dengan kasus DBD tertinggi dengan total 24.694 kasus sepanjang 2022.

Adapun lima kota atau kabupaten dengan kasus tertinggi adalah Kota Bandung sebanyak 3.936 kasus, Kabupaten Bandung 2.576 kasus, Kota Bekasi 1.910 kasus, Kabupaten Sumedang 1.452 kasus, dan Kota Tasikmalaya 1.359 kasus.

Atalia menguji ampuh Soffell. Dok. Enesis Atalia menguji ampuh Soffell.

Senada dengan Uu, Atalia pun mengungkapkan urgensi kegiatan edukasi, seperti yang dilakukan pada peringatan Hari Nyamuk Sedunia di Jabar, untuk menginformasikan bahaya DBD kepada masyarakat.

Atalia mengatakan, penyelesaian permasalahan DBD di Jabar membutuhkan kolaborasi bersama dan batuan pemerintah.

“Selain itu, kita harus betul-betul melakukan perilaku hidup sehat di lingkungan masyarakat. Jadi, dari pribadi dan keluarga juga harus mampu untuk menjaga diri agar semua terhindar dari permasalahan tersebut,” ujar Atalia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Adapun cara mencegah DBD yang dapat dilakukan masyarakat adalah melakukan 3M Plus, yaitu menutup, menguras, mendaur ulang, dan menggunakan obat antinyamuk.

Senior Brand Manager Soffell dan Force Magic Louis Sumantadiredja mengatakan pencegahan DBD dapat dilakukan dengan mengoles atau menyemprot Soffell agar terhindar dari gigitan nyamuk.

“Soffell lotion dan spray antinyamuk tahan 8 jam. Saat ini, terdapat varian baru Soffell Alamia yang terbuat dari daun alami, tidak lengket, dan terasa sejuk di kulit. (Produk ini) juga bisa (digunakan) untuk anak-anak,” katanya.

Untuk membuktikan efektivitas losion penolak nyamuk itu, tim Enesis mengadakan uji ampuh Soffel pada acara tersebut. Terbukti, tangan yang sudah menggunakan Soffel tidak digigit oleh nyamuk.

Penyerahan bantuan protokol kesehatan dan pencegahan DBD. Dok. Enesis Penyerahan bantuan protokol kesehatan dan pencegahan DBD.

Selain losion Soffell, masyarakat dapat menggunakan aerosol Force Magic untuk proteksi dari nyamuk di ruangan.

“Dengan formula 0,30 AE dan teknologi Synergist, Force Magic mampu membunuh nyamuk hingga ke saraf nyamuk sehingga nyamuk benar-benar mati dan tidak bangun lagi,” ujar Louis.

Pada acara tersebut, Enesis Group memberikan bantuan untuk mendukung protokol kesehatan Covid-19 dan bantuan pencegahan DBD berupa Antis dan Soffell.

Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar Gilang Sailendra, Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Yudi Komarudin, Camat Batununggal, serta para lurah Kecamatan Batununggal dan Kiara Condong.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com