Advertorial

Mas Dhito Tebar 50.000 Benih dan Bentuk Pokmaswas untuk Jaga Ekosistem Ikan di Sungai Brantas

Kompas.com - 25/08/2022, 12:35 WIB

KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menebar 50.000 ekor benih ikan lokal di Sungai Brantas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kelestarian populasi ikan di sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa ini.

Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu menyebutkan bahwa kegiatan penambahan stok (restocking) ikan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kelestarian ikan.

“Kegiatan restocking itu bertujuan menjaga kelestarian ikan di Bendung Gerak Waru Turi,” kata pria yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Pada kesempatan tersebut, Mas Dhito menebar berbagai jenis benih ikan ke Sungai Brantas, seperti sengkaring, tawes, wader, gurame, serta nilem hitam.

Bupati muda yang gemar mengendarai vespa itu berharap, restocking ikan di perairan umum mampu menjaga ekosistem air.

“Harapannya, semoga populasi ikan di Bendung Gerak Waru Turi bisa terus dipertahankan dan berkembang,” tuturnya.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menebar benih ikan ke Sungai Brantas. DOK. Pemkab Kediri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menebar benih ikan ke Sungai Brantas.

Pasalnya, lanjut Mas Dhito, usaha kuliner di sekitar kawasan tersebut juga mengambil hasil ikan dari Sungai Brantas. Dengan demikian, semua pihak perlu melakukan upaya bersama untuk menjaga populasi ikan lokal di kawasan ini.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Anto Riandoko menjelaskan, pihaknya tengah mempersiapkan benih ikan yang masih dalam proses budi daya untuk kembali ditebar di titik sumber daya air lainnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri juga telah membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Perairan Umum. Organisasi ini bertugas mengawasi dan mengingatkan masyarakat agar tidak merusak sumber daya air di wilayah Kabupaten Kediri.

“Organisasi itu kami bentuk dengan melibatkan masyarakat sekitar. Tugasnya, mengawasi pihak yang menggunakan racun atau setrum untuk mengambil ikan,” tutur Anto.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com