Advertorial

Kolaborasi dengan Konten Kreator Bisa Gerakkan Industri Pariwisata

Kompas.com - 26/08/2022, 18:31 WIB


KOMPAS.com – Kolaborasi dengan konten kreator dapat membantu menggerakkan industri pariwisata nasional. Seperti diketahui, konten video atau foto yang diciptakan dan diunggah konten kreator di media sosial dapat memengaruhi antusiasme warganet untuk mengunjungi destinasi wisata.

Hal tersebut bisa digunakan untuk mempromosikan keindahan destinasi pariwisata Indonesia kepada khalayak yang lebih luas.

Diskusi terkait potensi kolaborasi dengan konten kreator pada pertumbuhan sektor pariwisata dikemukakan di acara KompasFest Presented by BNI di M Bloc Space, Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Pada sesi "The Future of Tourism Starts from Us”, Co-Founder & Chief Marketing Officer of tiket.com tiket.com Gaery Undarsa menjelaskan, kreator konten dan media sosial berperan penting dalam meningkatkan kunjungan pelancong di destinasi wisata. Produk konten terkait destinasi wisata dengan penyampaian menarik akan dilirik oleh warganet di media sosial.

“Pada akhirnya, konten bisa menggugah keinginan masyarakat untuk berwisata,” kata Gaery seperti diwartakan Kompas.id, Rabu (24/8/2022).

Hingga saat ini, tiket.com telah berkolaborasi dengan sejumlah kreator konten untuk memperkenalkan berbagai destinasi menarik. Demi menarik minat masyarakat, tiket.com memiliki kriterianya sendiri dalam menjalin kerja sama dengan konten kreator.

Pihak tiket.com, kata Gaery, mengurasi konten kreator terlebih dahulu dengan melihat profil dan unggahan media sosialnya. Kreativitas dan keunikan konten kreator akan menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk diajak bekerja sama.

“Biasanya, kreator yang memiliki renjana (passion) di bidang pariwisata akan menghadirkan konten yang tidak biasa. Mereka suka mengangkat isu atau topik lokal untuk disandingkan dengan keindahan destinasi yang dikunjungi. Tak jarang, hal tersebut menjadi nilai lebih karena tak sekadar mengangkat keindahan alam suatu destinasi,” imbuhnya.

Sejauh ini, Gaery melanjutkan, kolaborasi bersama kreator konten terbukti dapat memberikan dampak baik pada berbagai pihak, apalagi untuk bidang pariwisata.

“Sejak pandemi, kami makin agresif melihat siapa (kreator konten) yang bisa meningkatkan curiosity lewat media sosial. Kami bisa saja bikin konten (jalan-jalan), cuma hasilnya pasti akan berbeda dengan yang dibuat kreator konten,” tutur Gaery.

Konten kreator yang juga menjadi pembicara pada sesi tersebut, Pandhu Waskitha, mengamini pendapat Gaery. Media sosial dan konten digital turut berperan dalam menggerakkan pariwisata.

Hal tersebut ia buktikan sendiri berdasarkan testimoni yang disampaikan warga atau pengelola wisata setelah ia berkunjung, membuat konten, dan mengunggahnya di media sosial.

“Hal itu terjadi ketika saya membuat konten digital saat berkunjung ke salah satu danau di Sumatera Barat. Saya membuat video singkat dengan narasi yang agak nyeleneh. Rupanya, konten itu viral dan ditonton jutaan orang hanya dalam beberapa jam,” ucap pemilik akun Instagram @backpakertampan tersebut.

Keesokan harinya, Pandhu mendapatkan laporan dari petugas danau tersebut bahwa terdapat kenaikan kunjungan yang cukup signifikan. Setelah dianalisis, banyak wisatawan yang datang ke destinasi tersebut mengaku melihat video Pandhu. 

“Media sosial itu power-nya besar banget untuk menggerakkan anak-anak muda secara instan agar mau berkunjung ke suatu destinasi,” jelasnya.

Pandhu tidak menyangka, perjalanannya dapat menjadi inspirasi dan diketahui banyak orang. Tak hanya destinasi wisata, tapi dirinya sendiri juga semakin dikenal oleh wisatawan yang kebetulan berpapasan dengannya di suatu lokasi wisata.

“Waktu saya datang ke Kawah Ijen, Jawa Timur, salah seorang pengunjung menyapa dan berkata, ‘Mas tampan, aku tahu pohon ini gara-gara konten (@backpackertampan) yang viral’,” ujar Pandhu.

Kreativitas dan totalitas

Pandhu pun membagikan kiat agar konten yang dihasilkan dapat mendorong orang untuk berwisata. Pria yang sudah mendokumentasikan perjalanan wisatanya ke berbagai negara sejak 2014 itu mengatakan, identitas dan keunikan nama sebuah akun kreator konten harus bisa memberikan gambaran yang kuat.

“Identitas sebuah akun itu diperlukan supaya bikin penasaran. Misalnya, dengan menggunakan nama julukan ‘Backpacker Tampan’, netizen pasti penasaran soal kebenarannya,” ucap Pandhu.

Pandhu sendiri memutuskan fokus menjadi kreator konten pariwisata atau travel content creator pada 2019. Sejak saat itu, ia mulai mengatur strategi dalam merancang ide. Dalam hal ini, Pandhu mengaku tidak ingin meniru orang lain dan ingin membangun gaya serta ciri khas tersendiri.

Pandhu juga tak pernah main-main dalam menggarap konten digital yang akan disuguhkan. Semuanya dikonsep secara matang.

Dalam konten yang diunggahnya di Youtube, Instagram, dan TikTok, Pandhu cenderung menggunakan gaya bahasa yang persuasif sehingga membuat followers-nya seolah berada di lokasi yang ia datangi.

Ia pun memasukkan cerita atau hal-hal unik yang ditemui dalam perjalanan. Pandhu juga membagikan tip perjalanan, seperti biaya kurir dan cara menawar harga barang. Berkat kreativitas dan totalitas tersebut, Pandhu memiliki ratusan ribu pengikut di media sosialnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com