Advertorial

Pertamina NRE dan Jababeka Infrastruktur Teken Kontrak Pengembangan Green Industrial Cluster

Kompas.com - 31/08/2022, 15:45 WIB

KOMPAS.com - PT Pertamina Power Indonesia (PPI) melalui Pertamina New Renewable Energy (NRE) melakukan penandatanganan kontrak dengan PT Jababeka Infrastruktur untuk pengembangan green industrial cluster di kawasan industri Jababeka, Senin (29/8/2022).

Adapun tahap awal kerja sama keduanya adalah pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Chief Excecutive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan Managing Director Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati turut menyaksikan penandatanganan tersebut.

Dalam sambutannya, Arifin mengatakan bahwa demi mempercepat implementasi energi baru terbarukan (EBT) mendorong Pertamina untuk menjalin lebih banyak kemitraan global. Tidak hanya dengan sektor swasta, tetapi juga dengan sektor publik.

“Kami berharap, kemitraan tersebut dapat mendorong lebih banyak aksi bisnis melalui kerja sama kolaboratif antara sektor publik dan swasta,” ujar Arifin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Pada kesempatan sama, Nicke menyampaikan bahwa kolaborasi tersebut sejalan dengan target pemerintah dalam transisi energi.

“Di samping itu, proyek tersebut akan memberikan benefit bagi tenant industri di Jababeka dalam meningkatkan pemanfaatan EBT,” katanya.

Senada dengan Nicke, Dannif mengatakan bahwa green industrial cluster merupakan salah satu fokus bisnis masa depan Pertamina NRE.

“Kami menyambut baik sinergi strategis ini mengingat proyek tersebut mendukung upaya penurunan emisi. Pertamina NRE juga antusias untuk menyediakan solusi bagi industri yang memiliki komitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau,” ujar Dannif.

Sebagai informasi, penandatanganan kontrak tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Pertamina dan Jababeka pada Selasa (18/1/2022). Kedua entitas memiliki visi yang sama dalam mendukung upaya transisi energi dan mencapai target nasional net zero emission pada 2060.

Jababeka mengelola kawasan industri di Cikarang, Tanjung Lesung, Kendal, dan Morotai. Perusahaan ini juga menjadi “rumah” bagi dari lebih dari 2.000 tenant industri yang berasal dari 30 negara. Pengembangan PLTS pada keseluruhan kawasan tersebut punya potensi sampai kapasitas 75 megawatt (MW).

Agung menyampaikan bahwa PT Jababeka Infrastruktur memiliki bisnis utama dalam penyediaan infrastruktur bagi kawasan industri. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk transisi energi.

“Kami mengambil langkah nyata dengan pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan. PLTS pertama di Jababeka Infrastruktur tersebut akan dibangun di atap fasilitas water treatment plant. Dengan ini, kami berkolaborasi bersama Pertamina NRE dan mendukung peran Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam transisi energi,” ujar Agung.

Saat ini, kata Agung, kebutuhan dari industri untuk meningkatkan pemanfaatan EBT semakin meningkat. Utamanya, pada industri yang telah memiliki komitmen global untuk berpartisipasi dalam upaya mengendalikan perubahan iklim.

“Dengan visi Jababeka untuk menjadi pionir dalam green industrial estate, kolaborasi tersebut menjadi sangat sejalan,” tambah Agung.

Sebagai informasi, Pertamina NRE memiliki komitmen kuat dalam mengimplementasikan pendekatan environmental, social, and governance (ESG). Komitmen ini terlihat dari upaya agresif Pertamina NRE untuk mengawal transisi energi, baik di dalam maupun di luar Pertamina Group.

Di dalam Pertamina Group, Pertamina NRE berkolaborasi dengan subholding Pertamina lain untuk mengurangi penurunan emisi karbon di area operasi melalui pemanfaatan PLTS. Sementara di luar Pertamina Group, Pertamina NRE berkolaborasi dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan hal yang sama.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau