Advertorial

Pengamat Ekonomi: Kebijakan Bupati Kediri Atasi Dampak Kenaikan BBM Sudah Tepat

Kompas.com - 08/09/2022, 11:33 WIB

KOMPAS.com - Perekonomian Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), diprediksi tetap stabil usai penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pusat, Sabtu (3/9/2022).

Stabilitas ekonomi di wilayah tersebut terjaga berkat adanya pengaruh besar dari kebijakan penyaluran subsidi serta kuatnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang telah dibangun oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut mengatakan, saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi kenaikan harga BBM.

Salah satunya, dengan memberikan subsidi kepada pekerja transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok.

“Kami akan menyubsidi kebutuhan BBM yang digunakan oleh transportasi umum pengangkut bahan-bahan pokok. Selain subsidi, kami juga akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak kenaikan harga BBM. Kami menargetkan bantuan sudah tersalurkan pada Kamis (15/9/2022),” ujar Mas Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pawyatan Daha Kediri Sri Utami Hanggondosari menilai, kebijakan Mas Dhito terkait pemberian subsidi untuk transportasi yang mengangkut bahan pokok serta BLT yang akan diberikan kepada 91.000 penerima manfaat juga dirasa tepat sasaran.

“BLT ini lebih tepat sasaran. Efektif dan efisien karena langsung diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” terang Sri.

Terkait UMKM, Sri juga melihat bahwa fondasi sektor tersebut di Kabupaten Kediri sudah cukup kuat. Oleh karena itu, perputaran ekonomi dalam sektor UMKM bisa tetap terjaga dan akan berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ekonomom menilai perputaran ekonomi dalam sektor UMKM di Kabupaten Kediri bisa tetap terjaga dan akan berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Dok. Pemkab Kediri Ekonomom menilai perputaran ekonomi dalam sektor UMKM di Kabupaten Kediri bisa tetap terjaga dan akan berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kenaikan BBM di Kabupaten Kediri tidak terlalu berdampak secara fluktuasi seperti di daerah lain. Sebab, perekonomian rakyat melalui sektor UMKM sudah cukup kuat,” ujar Sri.

Kuatnya sektor tersebut, lanjut Sri Utami, dapat dilihat dari upaya Mas Dhito dalam mengawal kemajuan UMKM di wilayahnya secara langsung.

Kemudian, sentra dan garasi UMKM yang telah dibangun oleh bupati muda tersebut juga dinilai dapat memperkuat sektor UMKM. 

Dengan penguatan tersebut, kata Sri Utami, imbas dari kenaikan harga BBM diprediksi tidak terlalu signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Kediri meskipun harga bahan pokok juga terkerek.

Sementara itu, Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Kadiri, Bothy Dewandaru, juga menyoroti kebijakan yang diambil oleh Mas Dhito.

Menurutnya, saat ini, Mas Dhito tengah dihadapkan dengan tantangan kestabilan ekonomi. Meski demikian, Mas Dhito tetap dipercaya dapat menjaga kondisi ekonomi di Kabupaten Kediri.

Adapun kepercayaan tersebut timbul berkat rekam jejak Mas Dhito dalam menangani masalah pandemi Covid-19 di wilayahnya.

Bantuan dan subsidi yang dikeluarkan dari Pemkab Kediri diharapkan bisa tepat sasaran. 
Dok. Pemkab Kediri Bantuan dan subsidi yang dikeluarkan dari Pemkab Kediri diharapkan bisa tepat sasaran.

Kala itu, meski berada di kondisi yang serbasulit akibat ditempa pandemi selama dua tahun terakhir, UMKM yang menjadi penyokong utama perekonomian di Kabupaten Kediri tetap tumbuh pesat.

“Setelah pandemi, kondisi di Kabupaten Kediri sangat menarik. Ini karena Mas Dhito banyak mengembangkan ekonomi daerah. Kemudian, dalam menghadapi (kenaikan harga) BBM, saya rasa UMKM akan tetap bertahan karena Mas Dhito akan tetap meningkatkan kinerja UMKM. Jadi, kondisi kenaikan harga BBM ini tidak terlalu terasa,” terang Bothy.

Sama seperti sebelumnya, Bothy pun berharap agar bantuan dan subsidi yang dikeluarkan dari Pemkab Kediri bisa tepat sasaran.

Dengan begitu, masyarakat dapat mengatrol daya beli sehingga dapat berdampak bagi kenaikan UMKM.

“Dengan daya beli masyarakat yang kuat, keuntungan bagi UMKM juga akan meningkat,” ucapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com