Advertorial

Bupati Kediri Salurkan BLT BBM kepada 300 Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 09/09/2022, 19:19 WIB

KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengalokasikan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kediri. Langkah ini diambil guna pemerataan bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak kenaikan tarif bahan bakar minyak (BBM).

Adapun penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok masyarakat yang mendapat perhatian bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, kata mas Dhito, mengusulkan 300 orang penyandang disabilitas kepada Dinas Sosial (Dinsos) untuk mendapatkan pencairan BLT BBM.

"Mengingat kenaikan (harga) BBM yang cukup signifikan dan pasti ini akan berdampak pada elemen masyarakat, termasuk kelompok penyandang disabilitas, kami memberikan BLT BBM kepada 300 penerima manfaat," ujar Mas Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Mas Dhito mengungkapkan, untuk memberikan subsidi kenaikan harga BBM, Pemkab Kediri mengalokasikan anggaran dari APBD murni sebesar Rp 17 miliar serta dana untuk cadangan sebesar Rp 17 miliar.

-Dok. Pemkab Kediri -

"Lebih kurang kami mengalokasikan dana sebesar Rp 34 miliar dari APBD untuk subsidi. Selain itu, ada pula dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 73 miliar," ungkapnya.

Dengan besaran dana itu, pihaknya mengaku mendapat aduan masyarakat terkait bansos yang dinilai masih tidak tepat sasaran. Ia pun tak menampik bahwa kemungkinan itu tetap ada dalam proses penyaluran bansos.

Meski begitu, pihaknya menegaskan dalam penyaluran BLT BBM tidak boleh ada penyelewengan atau pun pemotongan dalam tahap penyaluran.

"Sejumlah 300 orang yang nantinya akan kami alokasikan khusus teman-teman disabilitas itu per bulan mendapat Rp 150.000 selama enam bulan ke depan. Kalau itu ada potongan, tolong laporkan kepada kami," tegasnya.

Mas Dhito menambahkan, masyarakat yang berhak menerima bansos merupakan kelompok masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem dan tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kami berharap, masyarakat yang menerima BLT BBM benar-benar mereka yang membutuhkan dan merasakan manfaat adanya bansos itu,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Kabupaten Kediri Dyah Saktiana menindaklanjuti instruksi Mas Dhito untuk mengikutsertakan kalangan penyandang disabilitas sebagai penerima BLT BBM.

"Kami mengajukan 300 orang karena ada program-program lain juga agar tidak tumpang tindih dan merata," terangnya.

Selain kalangan disabilitas, lanjut Dyah, kelompok masyarakat yang juga mendapat bansos BLT BBM dan penanganannya diampu Dinsos, merupakan warga tidak mampu di luar penerima program keluarga harapan (PKH), bansos pangan, dan bantuan lain, seperti BLT Dana Desa (DD).

"Penerima BLT BBM yang kami usulkan di luar yang menerima bantuan itu agar masyarakat yang mendapatkan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran," kata Dyah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com