Advertorial

Mengenal Dana Hibah PKKM hingga Program Unggulan PTS Peraih Dana Hibah

Kompas.com - 12/09/2022, 09:44 WIB

KOMPAS.com - Dana hibah merupakan pemberian, baik berupa uang, barang, maupun jasa, dari satu pihak ke pihak lain. Tujuan pemberian dana hibah adalah untuk memajukan atau menunjang tercapainya sasaran suatu program yang sedang dijalankan.

Salah satu pihak yang dapat memberikan dana hibah adalah pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dialirkan lewat berbagai program hibah pendidikan.

Salah satu program hibah Kemendikbud Ristek ditujukan kepada perguruan tinggi. Tujuannya, untuk mendorong lembaga pendidikan tersebut bertransformasi sehingga mampu menyelenggarakan pendidikan yang relevan dengan dinamika masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi (iptek).

Selain itu, melalui program hibah, perguruan tinggi juga diharapkan dapat menyiapkan lulusan yang kompeten, tekun, dan siap berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa serta menjadi warga negara yang produktif.

Sasaran transformasi pendidikan yang dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek adalah pendidikan yang terbuka untuk memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensi mereka di dunia nyata.

Perguruan tinggi atau universitas harus membangun interaksi yang efektif dengan masyarakat, institusi di luar kampus, serta dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Hal tersebut dapat dicapai ketika universitas bisa mengimplementasikan beragam kegiatan alternatif dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan kegiatan belajar yang terbuka dan dinamis, universitas memberi peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang kontekstual dan bermanfaat di luar kampus.

Salah satu aspek yang diharapkan dapat memacu kegiatan MBKM dalam perguruan tinggi adalah pemberian dana hibah lewat Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).

PKKM merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek, baik untuk perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun perguruan tinggi swasta (PTS). Program ini dihadirkan dalam bentuk kompetisi terbuka dengan sistem seleksi berkelompok (tiered system).

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Profesor Nizam menjelaskan, program itu berupaya mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka.

Program tersebut juga ditujukan untuk mencapai delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nomor 3/M/2021, transformasi perguruan tinggi yang dianggap unggul harus memenuhi sasaran dari IKU.

Secara umum, IKU menyasar pada tiga area utama, yaitu meningkatkan kualitas lulusan pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas dosen pendidikan tinggi, dan meningkatkan kualitas kurikulum. Dari tiga area tersebut, pemerintah telah menetapkan delapan IKU dengan beberapa indikator.

Indikator tersebut di antaranya adalah lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, serta praktisi mengajar di dalam kampus.

Selanjutnya, hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan mendapat rekognisi internasional, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program studi berstandar internasional.

Universitas yang mendapatkan program hibah, baik PTN maupun PTS, harus melalui seleksi yang ketat. Pasalnya, program yang diusung harus memenuhi syarat dan ketentuan IKU serta memiliki ide inovatif sesuai target yang tepat sasaran.

UPH raih dana hibah berkat program unggulan

Salah satu PTS yang berhasil membuktikan kualitas ide program tersebut adalah Universitas Pelita Harapan (UPH). Universitas yang terletak di Lippo Village, Tangerang, ini telah memenangkan dana hibah PKKM pada 2021 dan 2022.

Untuk diketahui, UPH menerima dana hibah untuk Program Studi (Prodi) Sistem Informasi (SI) sebesar Rp 752.602.000 pada 2021. Bantuan serupa kembali didapat pada 2022 dengan nilai Rp 1.511.538.700 untuk Prodi SI, Teknologi Pangan, dan Institutional Support System (ISS) MBKM.

Adapun total dana hibah PKKM yang diterima oleh UPH sejak 2021 sebesar Rp 2.264.140.700.

UPH melalui komitmennya terus menghadirkan pendidikan unggul dalam rangka mendukung berbagai program pemerintah. Hal ini dibuktikan melalui tiga program unggulan yang telah memenuhi syarat, ketentuan, dan IKU. Simak ulasan berikut.

  1. Technopreneur inovatif dan kreatif serta laboratorium virtual

Prodi SI yang telah meraih dana hibah sejak 2021 mengusung dua aktivitas, yaitu technopreneur yang inovatif dan kreatif serta laboratorium virtual untuk pembelajaran adaptif (M-Flex Learning). Implementasi dua aktivitas tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemandirian prodi dalam inovasi pembelajaran masa kini, seperti extended reality (XR) dan metaverse.

Selain itu, Prodi SI juga akan melengkapi laboratorium inkubator startup untuk menghasilkan lulusan technopreneur yang profesional.

Adapun berbagai aktivitas yang akan dijalankan, antara lain lokakarya inisiasi inkubasi startup dan perbaikan kurikulum Prodi SI, pelatihan untuk pengembangan skill dosen dalam bidang technopreneurship dan digital marketing, serta pengembangan laboratorium virtual berbasis teknologi hybrid cloud.

Pada 2022, Prodi SI kembali berhasil mendapatkan kepercayaan dengan menerima dana hibah sebesar sebesar Rp 602.100.000 dan dana pendamping dari UPH sebesar Rp 60.210.000.

  1. Kurikulum berbasis entrepreneur di bidang teknologi pangan

Prodi Teknologi Pangan memiliki program unggulan “From Teaching to Applicative Learning Establishment of Food Tech StartHub”. Program ini terdiri dari dua aktivitas, yakni Realignment of Curriculum serta Peningkatan Kompetensi Inovasi dan Kewirausahaan Mahasiswa.

Program tersebut menjalankan sejumlah aktivitas, antara lain perbaikan dan peningkatan kurikulum operasional yang mendukung percepatan implementasi MBKM, pengembangan materi pembelajaran dan pengayaan mata kuliah yang terintegrasi dengan food tech StartHub, berkolaborasi dengan DUDI, serta peningkatan kompetensi dosen.

Selanjutnya, peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pengembangan dan inovasi produk pangan, peningkatan keterampilan kewirausahaan mahasiswa, serta peningkatan sikap competitiveness mahasiswa dalam berinovasi dan kewirausahaan.

Prodi Teknologi Pangan sendiri berhasil mendapatkan dana hibah sebesar Rp 524.038.700 dan dana pendamping dari UPH sebesar Rp 50.952.250.

  1. Program ISS-MBKM

Program ISS-MBKM merupakan program di tingkat institusi yang secara khusus ditujukan untuk memperkuat tata kelola MBKM dan memfasilitasi implementasi program Kampus Merdeka.

Program ISS-MBKM UPH mengusung tema “Informasi Terpadu MBKM@UPH”. Tema ini dipilih untuk menjadikan pusat informasi MBKM di UPH agar dapat memuat peraturan dan panduan pelaksanaan MBKM secara detail.

Melalui tema tersebut, ISS-MBKM UPH akan menjadi tempat untuk pendiseminasian informasi, perekrutan mahasiswa MBKM flagship DIKTI dan internal, serta pelaporan yang terintegrasi dengan sistem informasi.

Program tersebut mendapatkan kepercayaan dana hibah sebesar 385.400.000 dari Ditjen Dikti dan dana pendamping dari UPH sebesar Rp 47.602.000.

Seluruh aktivitas PKKM 2022 yang telah dirancang UPH bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di lingkungan UPH, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta terwujudnya tata kelola MBKM yang berkualitas.

UPH terus berupaya memberikan wawasan dan keterampilan yang relevan kepada mahasiswa untuk siap menjadi pemimpin masa depan yang berprestasi hebat.

Bersama UPH, jadilah “The Next Great Achiever”. Untuk informasi lebih lanjut mengenai UPH, Anda bisa menghubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901 atau daftar di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com