Advertorial

Dihadiri Investor dan Duta Besar, LIBCF 2022 Buka Peluang Investasi di Lampung

Kompas.com - 20/09/2022, 17:09 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Bank Indonesia (BI) dan Forum Investasi Lampung (Foila) menggelar event Lampung Investment Business Collaboration Forum (LIBCF) 2022. Acara ini diselenggarakan di Semeru Room, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Acara dihadiri oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiyono, serta duta besar dari beberapa negara, seperti China, Singapura, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Inggris.

Selain itu, hadir pula Kepala Investment Promotion Center (IIPC) dari Abu Dhabi (UEA), Singapura, Australia, dan Inggris, Kepala Perwakilan BI di Beijing, Tokyo, dan London, investor, serta anggota Foila. 

“Saya berharap, LIBCF 2022 dapat menjadi gerbang untuk menjalin kemitraan dalam menggali potensi dan peluang-peluang investasi di Provinsi Lampung,” kata Arinal dalam siaran pers yang diterima oleh Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Arinal menambahkan, Pemprov Lampung dan BI terus bekerja keras dalam menggali potensi serta peluang-peluang investasi yang ada di Provinsi Lampung melalui Foila.

Sebagai informasi, Foila merupakan forum yang bertujuan untuk memfasilitasi, berkomunikasi, dan menjalin kolaborasi antar-pemerintah daerah (pemda) guna mendorong investasi di Provinsi Lampung. 

Hingga kini, Foila juga telah melakukan terobosan dan strategi yang intensif demi mendorong penanaman modal asing sekaligus menjaga kestabilan iklim investasi.

“Kami berharap, para investor dapat berkontribusi dalam membangun infrastruktur di Provinsi Lampung serta membantu kami untuk masuk ke dalam jalur rantai pasok dunia dan mendukung keberlanjutan ekonomi,” ucap Arinal.

Lebih lanjut, Arinal menjelaskan bahwa pihaknya berharap, LIBCF 2022 dapat menjadi momentum bagi para investor untuk dapat kembali berinvestasi di Provinsi Lampung melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kami mengundang Anda, para investor, untuk dapat berinvestasi di Provinsi Lampung. Dengan adanya forum ini, kami siap membantu jika para investor ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proyek-proyek investasi yang kami tawarkan,” ujar Arinal.

Membuka peluang investasi di Lampung

Arinal menjelaskan bahwa LIBCF 2022 budigelar bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah Pemprov Lampung lakukan, melainkan untuk meningkatkan kemitraan di masa depan.

Menurut Arinal, investasi adalah jangkar dari pemulihan ekonomi, khususnya di tengah ketidakpastian yang saat ini tengah melanda dunia.

Data dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa realisasi investasi di Provinsi Lampung pada semester I 2022 tercatat mencapai Rp 4,2 triliun. Nilai tersebut baru mencakup sebesar 38 persen dari total target realisasi investasi 2022.

“Kontribusi paling signifikan berasal dari Kota Bandar Lampung, yakni sebesar 39 persen dari realisasi investasi di Provinsi Lampung. Jika dilihat berdasarkan sektornya, kontribusi paling signifikan berasal dari industri hotel dan restoran, yaitu sebesar 19 persen, diikuti sektor makanan sebesar 18 persen, dan konstruksi sebesar 14 persen,” papar Arinal.

Arinal juga menjabarkan bahwa pada 2022, target investasi Provinsi Lampung adalah Rp 11 triliun dari target investasi nasional sebesar Rp 1.200 triliun,

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pusat mendorong kerja sama antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, sektor swasta, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Mengedepankan bisnis yang ramah lingkungan 

Dalam kesempatan itu, Arinal menuturkan bahwa ke depan, transformasi ekonomi harus dilakukan dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan jangka panjang. 

“Sebagaimana yang kita ketahui, permintaan produk yang lebih ramah lingkungan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kesadaran konsumen global, pergeseran perilaku konsumen di negara maju, dan meningkatnya jalur rantai pasokan global,” ujar Arinal.

Hal tersebut, imbuhnya, akan memengaruhi permintaan dan daya saing produk, terutama produk unggulan untuk pasar ekspor di masa mendatang.

“Oleh karena itu, transisi ke arah ekonomi berkelanjutan harus terus diakselerasi. Sebab, masa depan yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Arinal.

Upaya pemulihan ekonomi

Sementara itu, Budiyono menyampaikan bahwa LIBCF 2022 digagas untuk mengukir jalan yang berkelanjutan menuju pemulihan ekonomi. Sebab, acara ini dapat meningkatkan eksposur peluang investasi Provinsi Lampung kepada dunia secara luas.

Sementara itu, Foila juga melaporkan peningkatan yang signifikan terkait cara untuk memacu investasi di Provinsi Lampung dengan mempromosikan berbagai proyek investasi serta menyiapkan profil proyek investasi yang bersih dan jelas. 

"Kami bekerja sama untuk mempromosikan dan memfasilitasi calon investor dalam menjajaki proyek investasi di Provinsi Lampung," ujar Budiyono.

Lebih lanjut, Budiyono menjelaskan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, sebagian besar investasi asing di Indonesia masuk ke kawasan industri di sekitar Jakarta.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah data menunjukkan bahwa dalam hal pembangunan ekonomi, pusat gravitasi bergeser ke pengembangan enam wilayah koridor ekonomi, termasuk Sumatera. Sementara untuk jangka panjang, peluang baru menanti investor di berbagai di seluruh Indonesia.

"Suatu kehormatan bahwa kami memiliki kesempatan untuk mempresentasikan proyek investasi di Provinsi Lampung sehingga Anda dapat mengambil bagian dalam pengembangan kami," ujar Budiyono.

Budiyono melanjutkan, akan ada diskusi pleno dan tematik untuk membahas isu-isu terkini tentang ekonomi sirkular, investasi berkelanjutan, inisiatif pembiayaan hijau, dan inovasi kebijakan menuju ekonomi hijau.

Selain isu terkini, LIBCF 2022 juga menghadirkan presentasi dari para manajer proyek investasi untuk memberikan informasi lebih banyak terkait peluang investasi di Provinsi Lampung.

“Kami juga menyiapkan sesi pertemuan satu lawan satu antara manajer proyek dan calon investor yang akan diadakan Rabu (21/9/2022) setelah makan siang. Presentasi disampaikan oleh para ahli dan pembuat kebijakan nasional. Kami menjamin diskusi yang luar biasa dan konstruktif untuk Anda,” ucap Budiyono.

Dalam kesempatan itu, Budiyono juga berharap agar tujuan dasar LIBCF 2022 bisa tercapai, yaitu menghadirkan upaya kolektif dari anggota Foila agar bisa mengambil bagian dari kelanjutan promosi investasi yang telah terbuka lebar.

“Saya juga mengapresiasi Gubernur Lampung dan seluruh jajaran, seluruh rekan-rekan Kepala Wilayah Bank Umum di Lampung, serta rekan bisnis yang telah bekerja sama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung,” ujar Budiyono.

Acara pun dilanjutkan dengan pemaparan dari sejumlah pembicara, seperti Kepala Unit Lingkungan United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia Aretha Aprilia dan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan.

Secara khusus, Nurul menyoroti bahwa di Provinsi di Provinsi Lampung terdapat satu daerah kawasan industri pre-feasibility study stage (PFS) yang dikeluarkan BKPM. 

Ia juga berpendapat bahwa investor masa kini dan mendatang harus mempertimbangkan ketersediaan green energy (energi hijau yang ramah lingkungan) dalam aktivitas industri. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com