Advertorial

Gubernur Kepri, Bupati Karimun, dan Dirjen Hubud Teken Kesepakatan Kerja Sama Pengembangan Bandara RHA Karimun

Kompas.com - 21/09/2022, 16:41 WIB

KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan Bupati Karimun Aunur Rafiq bersama Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiartono menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan serta pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah (RHA) Kabupaten Karimun, Kepri, di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Penandatanganan MoU tersebut merupakan salah satu tahapan akhir dari upaya Gubernur Kepri untuk mempercepat pengembangan Bandara RHA. Pasalnya, menurut Ansar, kehadiran Bandara RHA tak bisa ditunda guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Adapun Kabupaten Karimun merupakan satu dari tiga kawasan free trade zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas di Kepri selain Batam dan Bintan.

Pembangunan dan pengembangan bandara tersebut bertujuan untuk menambah sarana infrastruktur transportasi berupa bandara yang dapat dilandasi pesawat narrow body dengan lebar kabin 3-4 meter, seperti Boeing 737, Boeing 757, dan Boeing 720.

Sarana infrastruktur tersebut dinilai dapat mengakomodasi percepatan investasi dan pembangunan di Kabupaten Karimun. Dengan begitu, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah serta menunjang sektor pariwisata.

Untuk diketahui, landasan Bandara RHA saat ini memiliki panjang 1.430 meter. Dengan lintasan tersebut, bandara ini hanya dapat mengakomodasi pendaratan pesawat perintis.

Sementara, untuk bisa didarati pesawat berbadan besar, minimal panjang runway yang dibutuhkan adalah 2.000 meter. Oleh karena itu, landasan Bandara RHA akan diperpanjang hingga 2.000 x 30 meter.

Ansar mengatakan, selain sebagai pendukung pembangunan sektor lain untuk mencapai target pembangunan nasional, bandara tersebut akan menjadi pemicu investasi dari tiga wilayah FTZ di Kepri, yakni Batam, Bintan, dan Karimun.

-Dok. Humas Pemprov Kepri -

"Saat ini, (nilai) investasi di FTZ Karimun sudah mencapai hampir Rp 50 triliun. Utamanya, investasi sektor maritim, seperti PT Saipem Indonesia Karimun dan PT Oiltanking Karimun. Pengembangan Bandara RHA akan menjadi generating factor investasi lain yang masuk ke Kepri, khususnya Kabupaten Karimun,” ujar Ansar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/9/2022).

Sebagai informasi, PT Saipem Indonesia Karimun merupakan perusahaan yang memproduksi anjungan minyak lepas pantai dan offshore yang berpusat di Italia.

Perusahaan tersebut saat ini mengoperasikan Saipem Karimun Yard sebagai fasilitas galangan anjungan migas lepas pantai terbesar di Asia Pasifik senilai 270 juta dollar AS atau setara Rp 3,4 triliun.

Dimulai sejak 2008, megaproyek tersebut terletak di Tanjung Pangaru, Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.

Sementara itu, PT Oiltanking Karimun adalah anak perusahaan joint venture antara Oiltanking GmbH dan Gunvor Group. Kapasitas tangki perusahaan ini secara keseluruhan sebesar 730.000 meter kubik.

Terminal tersebut memiliki fasilitas lengkap yang terdiri dari tangki penyimpanan berbagai jenis mina, bahan bakar minyak (BBM), gas, dan petrokimia.

Ansar pun mengapresiasi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang senantiasa memberikan dukungan terhadap pengembangan infrastruktur transportasi di Kepri.

"Pak Menhub dan jajaran di Kemenhub sudah beberapa kali mengunjungi Kepri. Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan beliau terhadap pembangunan transportasi di Kepri, baik laut, darat, maupun udara," kata Ansar.

Pada kesempatan sama, Nur mengatakan, Menhub Budi berupaya meningkatkan koordinasi serta kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah guna meningkatkan konektivitas bagi masyarakat sesuai target pembangunan nasional.

"Kami mendukung penuh percepatan dan pengembangan Bandara RHA di Kabupaten Karimun. Keberadaan bandara ini dapat menjadi multiplier effect bagi daerah dengan tetap memberi pelayanan yang baik, terutama keselamatan penerbangan," terang Nur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com