Advertorial

PNM Beri Pelatihan PKU kepada Petani Lebah Klanceng di Purwokerto

Kompas.com - 23/09/2022, 18:51 WIB

KOMPAS.com – PT Permodalan Nasional Madani atau PNM menggelar program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) bertajuk “Klasterisasi Sektoral” untuk mendukung pemasaran produk nasabah PNM.

Melalui program itu, PNM melakukan pemberdayaan dan pendampingan kepada nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang berprofesi sebagai peternak lebah madu kecil atau lebah klanceng di wilayah Purwokerto, Jawa tengah.

Dalam menjalankan program PKU tersebut, PNM bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang memiliki peta potensi persebaran lebah klanceng di wilayah Banyumas, Pageraji, Langgongsari, Pagelarang, Kemranjen, Pajerukan, Kalibagor, dan Limpakuwus.

Adapun program pemberdayaan dan pelatihan itu diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari PNM Mekaar Unit Cilongok 2. Pelatihan digelar di Balai Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/9/2022).

Program pemberdayaan dan pelatihan PNM diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari PNM Mekaar Unit Cilongok 2. Pelatihan digelar di Balai Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/9/2022).Dok. PNM Program pemberdayaan dan pelatihan PNM diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari PNM Mekaar Unit Cilongok 2. Pelatihan digelar di Balai Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/9/2022).

Direktur Operasional PNM Sunar Basuki mengatakan bahwa kolaborasi dengan Unsoed tersebut bertujuan untuk memajukan sektor industri madu.

“PNM berkolaborasi dengan Unsoed guna memajukan industri madu bagi pengusaha lebah di area Purwokerto dan sekitarnya,” kata Sunar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Lebih lanjut, Sunar menjelaskan, pelatihan yang diberikan berupa sosialisasi terkait strategi dan optimalisasi budi daya dan pemasaran lebah klanceng, serta pentingnya kemasan, label, dan branding dalam mendukung pemasaran madu dari budi daya lebah klanceng.

Program PNM diharapkan bisa mengembangkan dan meningkatkan usaha nasabah, seperti memperluas pemasaran untuk menambah pelanggan.Dok. PNM Program PNM diharapkan bisa mengembangkan dan meningkatkan usaha nasabah, seperti memperluas pemasaran untuk menambah pelanggan.

Guru Besar dan Profesor Fakultas Biologi Unsoed Prof Dr Rer Nat Imam Widhiono MZ MS menilai bahwa program pelatihan yang diberikan PNM dapat memberikan dampak positif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“PNM dapat membantu pelaku UMKM dalam memajukan usahanya melalui program pendampingan dan pelatihan yang dijalankan,” ucap Imam.

Sementara itu, Pemimpin PNM Cabang Purwokerto Rohmat Agus Pranoto berharap, nasabah bisa mengembangkan dan meningkatkan usahanya melalui program PKU, seperti memperluas pemasaran untuk menambah pelanggan.

“PNM selalu melakukan pembinaan dan pendampingan kepada nasabah Ultra Mikro (UMi) melalui program PKU. Dengan begitu, nasabah PNM bisa naik kelas dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan,” ujar Rohmat.

PNM melakukan pemberdayaan dan pelatihan kepada nasabah PNM yang juga peternak lebah klanceng.Dok. PNM PNM melakukan pemberdayaan dan pelatihan kepada nasabah PNM yang juga peternak lebah klanceng.

Sebagai informasi, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 141,61 triliun kepada 12,71 juta nasabah PNM Mekaar hingga Rabu (21/9/2022).

Selain itu, PNM juga telah memiliki 3.504 kantor layanan PNM Mekaar dan 639 kantor layanan PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) di 34 provinsi, 422 kabupaten atau kota, dan 5.640 kecamatan di seluruh Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com