Kabar tani

Program JUT dari Kementan Dorong Sektor Pertanian Berkembang Pesat

Kompas.com - 29/09/2022, 11:51 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program Jalan Usaha Tani (JUT) di sejumlah kelompok tani se-Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, JUT merupakan salah satu program strategis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). Program ini bertujuan untuk memudahkan akses petani dalam memperluas jalur distribusi pertanian.

Program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.

Adapun JUT menyasar kawasan pertanian, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan, untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian (alsintan).

Dengan demikian, pengangkutan sarana produksi atau hasil produk pertanian menuju lahan pertanian, tempat penyimpanan, tempat pengolahan, atau pasar bisa dilakukan dengan lancar.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil mengatakan, program JUT dapat membantu petani mengembangkan budi daya pertanian. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional.

“Kami ingin petani memiliki fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang baik sehingga mampu meningkatkan produktivitas mereka," kata Ali dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Pembangunan JUTDok. Kementan Pembangunan JUT

Untuk diketahui, Ditjen PSP telah menjalankan program JUT untuk membangun infrastruktur jalan pertanian sepanjang 205 meter (m) dengan lebar 2 m untuk Kelompok Tani Mangge Kalero di Desa Na'e, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kemudian, untuk Kelompok Tani Sido Makmur di Desa Kemukus, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, jalan pertanian dibangun sepanjang 178 m, lebar 2,25 m, dan tinggi 0,25 m.

JUT juga dibangun untuk Kelompok Tani Keupula Jaya di Desa Gampong Manis Kupula, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Aceh, sepanjang 545 m dan lebar 3 m.

"Sektor pertanian di Bireuen semakin berkembang pesat dengan kehadiran JUT," tutur Ali.

Kelompok tani di lokasi JUTDok. Kementan Kelompok tani di lokasi JUT

Lebih lanjut Ali mengatakan, Kementan menargetkan 1.000 titik pembangunan jalan pertanian di seluruh penjuru Nusantara. Pembangunan ini ditujukan untuk kelompok tani yang menggarap budi daya tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan.

Ia menambahkan, terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan program tersebut, yakni lahan harus clear and clean, status lahan jelas, dan terdapat petani penerima manfaat.

Adapun jalan yang akan dibangun memiliki spesifikasi dimensi, yakni lebar badan jalan minimal 2 m dan dapat dilalui kendaraan roda tiga.

“Untuk dimensi jalan, seperti bahu jalan, badan jalan, gorong-gorong, jembatan, saluran dan drainase, disesuaikan dengan kondisi lokasi. Prinsipnya, pembangunan jalan pertanian ini mampu memangkas biaya produksi pertanian,” ucap Ali.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com