Advertorial

8 Komponen Penting Slip Gaji Yang Harus Diketahui Karyawan

Kompas.com - 01/10/2022, 20:15 WIB

KOMPAS.com – Setiap bulan, seorang pekerja akan mendapatkan penghasilan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan perusahaan sebelum mulai bekerja. Umumnya, perusahaan juga menyertakan pemberian slip gaji sebagai rincian pembayaran gaji karyawan.

Pemberian slip gaji merupakan hal yang umum diketahui para pekerja. Namun, pekerja pemula umumnya kerap bingung dengan komponen yang ada pada slip gaji. Padahal, memahami hal ini penting agar slip gaji yang diterima valid dan bisa digunakan untuk keperluan penting tertentu.

Untuk mengetahui komponen yang biasanya dapat ditemukan dalam slip gaji, simak ulasan berikut.

  1. Nama dan nomor induk pegawai

Hal pertama yang harus dapat ditemukan di dalam sebuah slip gaji adalah nama karyawan yang bersangkutan. Sebab, slip gaji merupakan bukti pembayaran gaji atas nama karyawan tertentu.

Tak hanya itu, kebanyakan perusahaan juga menyertakan nomor pegawai untuk memastikan bahwa slip tersebut benar adanya. Pasalnya, bisa saja ada beberapa orang dengan nama serupa di dalam satu perusahaan, tetapi memiliki upah yang berbeda.

Oleh karena itu, menambahkan nomor induk pegawai merupakan hal yang sering dilakukan perusahaan untuk membantu membedakan karyawan yang satu dengan yang lain.

  1. Besaran gaji pokok

    Komponen slip gaji berikutnya yang paling penting adalah besarnya gaji pokok yang diterima oleh karyawan setiap bulan. Besaran gaji pokok ini tentu akan berbeda-beda antara satu karyawan dengan yang lain.


Adapun besaran gaji pokok umumnya bergantung dari pengalaman bekerja atau posisi yang diduduki di dalam perusahaan. Tidak heran jika perusahaan umumnya memiliki rentang gaji pokok berbeda di antara para karyawannya.

Selain itu, gaji pokok juga biasanya diberikan sesuai golongan karyawan di dalam perusahaan. Perusahaan pun sudah menetapkan rentang besaran gaji pokok sejak awal. Dalam menetapkan gaji pokok karyawan, rentang gaji tersebut menjadi acuan penerimaan besar gaji pokok minimal hingga maksimal pada golongan karyawan tertentu.

  1. Besaran iuran BPJS

    Sesuai dengan peraturan berlaku di Indonesia, setiap pekerja yang tunduk pada aturan ketenagakerjaan wajib membayarkan sejumlah iuran. Ada dua poin penting yang harus tertera dalam slip gaji terkait iuran tersebut, yaitu BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.


Kedua iuran tersebut merupakan komponen yang akan dipotongkan dari gaji pokok pegawai. Maka dari itu, cukup penting mengetahui berapa besar iuran yang dikenakan tersebut terhadap gaji yang diterima.

Selain berupa pemotongan gaji, perusahaan juga harus mengambil andil dalam besarnya persentase iuran BPJS tersebut. Dengan memperoleh slip gaji, karyawan dapat mengetahui berapa jumlah iuran yang dibayarkan setiap bulan. Terutama, dalam pembayaran BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan hak karyawan saat tidak lagi bekerja.

  1. Tunjangan-tunjangan

    Komponen berikutnya yang juga tertera dalam slip gaji adalah besaran tunjangan yang diterima oleh masing-masing pekerja. Biasanya, sebuah perusahaan memiliki kebijakan masing-masing terkait dengan jenis tunjangan yang diberikan.


Ada yang memberikan tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan keluarga, dan tunjangan lainya. Oleh karena itu, jenis tunjangan yang disepakati bersama harus tertera di dalam slip pembayaran gaji pegawai.

Seluruh tunjangan tersebut harus diinformasikan secara rinci satu satu persatu termasuk besaran tunjangan yang diberikan. Dengan begitu, karyawan dapat mengetahui jumlah gaji bruto yang diterima setiap bulan.

Ilustrasi slip gaji. Dok. Mekari Ilustrasi slip gaji.

  1. Potongan pajak penghasilan

    Indonesia menerapkan undang-undang terkait dengan pemotongan pajak penghasilan kepada para pekerja di Tanah Air. Maka dari itu, potongan pajak penghasilan juga merupakan salah satu hal yang tertera di dalam slip gaji bulanan pegawai. Besaran potongan pajak penghasilan nantinya akan mengurangi nilai gaji kotor pegawai.

Pajak penghasilan tersebut juga akan mengacu pada peraturan Pajak Penghasilan (PPh 21). Sebagai informasi, dalam peraturan pajak tersebut tercantum besaran pajak yang harus dikenakan pada penghasilan pegawai secara berjenjang.

Semakin tinggi pendapatan yang diterima, semakin besar pula potongan pajak yang dikenakan.

Di sisi lain, pekerja yang memiliki gaji upah minimum tidak perlu khawatir karena pendapatan minimum tidak dikenakan pajak penghasilan.

  1. Bonus atau komisi

    Sebagian perusahaan sering kali menjanjikan bonus atau komisi bulanan kepada para pekerja. Terutama, bagi mereka yang berprofesi sebagai tenaga pemasaran. Umumnya, mereka akan menerima bonus jika memperoleh pencapaian tertentu di dalam perusahaan.


Oleh sebab itu, besaran bonus dan komisi tersebut juga menjadi salah satu komponen yang wajib tertera di dalam slip gaji. Sebab, besaran bonus tersebut transparan bagi para karyawan yang berhak untuk menerimanya.

Bonus atau komisi tersebut juga akan ditambahkan bersama dengan gaji pokok dan tunjangan lain.

Biasanya, nilai bonus atau komisi tersebut juga dikenakan pajak penghasilan karena sifatnya menambah total pendapatan bulanan yang akan diterima pegawai dari perusahaan.

  1. Upah lembur

    Untuk perusahaan yang menerapkan sistem lembur, upah lembur merupakan salah satu komponen gaji yang harus dibayarkan. Besaran upah lembur ini berbeda untuk masing-masing karyawan karena disesuaikan dengan besaran gaji pokok yang diterima setiap bulan.

Selain itu, upah lembur umumnya dibayarkan sesuai jumlah jam lembur karyawan. Oleh sebab itu, untuk memastikan jumlah upah lembur sesuai dengan jam kerja lembur, hal ini harus tertera dengan jelas di dalam slip gaji.

Seperti halnya tunjangan dan bonus, upah lembur merupakan upah yang juga akan terkena potongan pajak. Dengan demikian, nominalnya harus dijumlahkan terlebih dahulu di dalam slip gaji sebagai penghasilan kotor sebelum dikenakan pajak penghasilan. Sisa pendapatan yang telah dipotongkan pajak merupakan gaji bersih yang diterima oleh pegawai.

  1. Pengesahan oleh pihak berwenang

    Sebuah slip gaji tidak akan lengkap tanpa bukti pengesahan oleh pihak yang berwenang di dalam perusahaan. Umumnya, hal ini dilakukan oleh pihak keuangan yang mengatur pembayaran payroll pegawai setiap bulan.


Biasanya, pengesahan tersebut berupa tanda tangan dari pejabat keuangan perusahaan tersebut. Contohnya, manajer keuangan atau kepala divisi keuangan perusahaan.

Beberapa perusahaan juga tidak hanya membubuhkan tanda tangan kepala keuangan. Terdapat pula khas perusahaan di atas tanda tangan untuk membuktikan keabsahan dari lembar slip pembayaran gaji tersebut.

Dengan demikian, slip gaji yang diberikan pada karyawan dapat digunakan untuk kepentingan formal, seperti mengajukan pinjaman ke bank atau untuk keperluan serupa lain.

Itulah beberapa komponen penting slip gaji yang sebaiknya diketahui oleh para karyawan. Terlebih, bagi karyawan pemula yang belum memiliki pengalaman.

Mengetahui komponen yang harus berada di dalam slip penerimaan upah dapat membantu untuk mengetahui besarnya pendapatan secara detail juga. Dengan demikian, bila ada komponen upah yang tidak dibayarkan, pekerja dapat melakukan klarifikasi lebih lanjut kepada perusahaan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com