Advertorial

Ubah Pandangan tentang Asuransi, FWD Insurance Berikan Kemudahan lewat Digitalisasi

Kompas.com - 03/10/2022, 19:09 WIB

KOMPAS.com – Sejak awal berdiri, FWD Insurance dikenal sebagai perusahaan asuransi yang memiliki kemudahan aksesibilitas melalui dukungan teknologi digital. Pasalnya, perusahaan ini berupaya melakukan pendekatan customer-led untuk menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang dan semakin paham teknologi.

Direktur Utama FWD Insurance Anantharaman Sridharan mengatakan, hal tersebut sejalan dengan visi perusahaan, yakni mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi dengan menawarkan produk yang mudah dibeli, dipahami, diakses, mudah proses klaimnya, serta menyenangkan.

“Bagi kami, aksesibilitas adalah salah satu fokus. Dengan digitalisasi, kami dapat menyediakan perlindungan dari berbagai manfaat produk asuransi dengan langkah yang mudah,” ujar Anantharaman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/10/2022).

FWD Insurance, lanjutnya, memastikan produk dan layanan yang ditawarkan dapat menjangkau berbagai kalangan melalui jalur distribusi multikanal. Dengan demikian, asuransi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baik individu maupun keluarga.

“Kami menyebutnya sebagai jalur ABCD, yakni agency, bancassurance, corporate, dan digital,” jelas Anantharaman.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengalaman distribusi multikanal diberikan kepada nasabah melalui aplikasi one-stop solution bernama FWD MAX. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat melakukan proses klaim dan mendapatkan poin.

Poin yang terkumpul bisa ditukarkan menjadi reward yang bisa digunakan di berbagai merchant mitra perusahaan.

“Kami juga bekerja sama dengan berbagai mitra rumah sakit di seluruh Indonesia. Jadi, lewat FWD MAX, nasabah dapat mengklaim asuransi kesehatan dengan nyaman,” ujar Anantharaman.

Selain dapat melakukan proses klaim, sambungnya, FWD MAX juga menghadirkan fitur chatbot bernama Fi. Melalui fitur ini, nasabah dapat mengakses informasi terkait pemilihan produk asuransi tepat guna, cara membeli dan proses klaim, serta informasi terkait literasi keuangan.

Fitur chatbot yang dapat diakses secara real-time itu bisa menjawab pertanyaan yang diajukan nasabah kapan dan di mana saja. Selain terdapat pada aplikasi FWD MAX, fitur ini juga bisa diakses melalui situs web www.fwd.co.id.

Chatbot Fi memungkinkan nasabah mendapatkan informasi tentang produk, serta prosedur perubahan polis dan klaim transaksi untuk membantu nasabah menemukan lokasi rumah sakit atau klinik dan kantor pemasaran FWD Insurance terdekat. Apabila tim call center kami tidak tersedia, Fi akan mengatur panggilan kembali atau permintaan e-mail,” jelas Anantharaman.

Selain melalui saluran keagenan, bancassurance, dan jalur korporasi, FWD Insurance memperluas akses pembeliannya lewat e-commerce. Dengan dukungan broker asuransi, FWD Insurance bekerja sama dengan aggregator asuransi atau insurtech, seperti Traveloka, Pasar Polis, dan Life Pal.

“Kami percaya, digitalisasi dapat memudahkan proses berasuransi dan memberikan kenyamanan untuk nasabah. Pasalnya, kami membawa pendekatan yang berbeda dan fresh,” ujar Anantharaman.

Dari segi pelayanan, FWD Insurance juga memberikan sejumlah gebrakan inovatif. Sebut saja, FWD Critical First Protection.

Produk tersebut dapat memberikan uang pertanggungan hingga 200 persen apabila tertanggung terdiagnosis penyakit kritis, mengalami kecelakaan, cacat tetap total, dan bahkan meninggal dunia. Produk ini sesuai untuk calon nasabah yang membutuhkan nilai proteksi tinggi dengan premi terjangkau.

Selain itu, ada pula produk FWD Food Poisoning Protection. Dengan membeli produk ini, nasabah dan keluarganya bisa mendapatkan perlindungan dari risiko keracunan makanan atau minuman yang dipesan melalui layanan pesan antar di aplikasi digital.

“Kami terus berinovasi untuk mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan nasabah yang makin beragam serta membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki proteksi dari asuransi,” ujar Anantharaman.

Berikan literasi keuangan

Anantharaman mengatakan, berbagai produk inovatif dan kemudahan akses asuransi yang diusung oleh FWD Insurance perlu dibarengi dengan literasi keuangan.

Pasalnya, penetrasi asuransi di Indonesia masih terbilang rendah jika dibandingkan angka produk domestik bruto (PDB) nasional. Hal ini menandakan bahwa pengetahuan masyarakat terkait urgensi memiliki asuransi.

Oleh karena itu, FWD Insurance aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi untuk komunitas perempuan, teman disabilitas fisik, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan pelajar guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi.

Adapun program literasi keuangan yang digelar oleh FWD Insurance sudah diadakan sejak 2021 dan menjangkau ribuan orang di seluruh penjuru Tanah Air. Program ini menggandeng puluhan blogger, pakar personal growth, dan financial well-being.

Program edukasi dimulai dengan melangsungkan kampanye FWD Unstoppable Lucky Draw. Lewat kampanye ini, FWD Insurance menyampaikan urgensi perlindungan asuransi agar bebas menjalani passion tanpa khawatir.

“Kampanye tersebut kami gaungkan untuk mengatakan bahwa asuransi, seperti FWD Insurance, selalu ada untuk mendukung passion nasabah. (Kampanye ini) merupakan lanjutan dari kampanye #ProteksiON yang sudah digelar sebelumnya,” ujar Anantharaman.

Program selanjutnya adalah Project Less Exclusion, yakni inisiatif yang diusung FWD Insurance untuk mengurangi pengecualian polis asuransi yang panjang dan berbelit. Hal ini diwujudkan dengan menawarkan lebih banyak perlindungan kepada nasabah, meningkatkan transparansi produk, serta membuat proses klaim lebih mudah dan cepat.

“Kami menyederhanakan dan mengurangi pengecualian polis dalam seluruh produk populer kami, termasuk Bebas Aksi dan Asuransi Bebas Handal,” terangnya.

Fitur tersebut, lanjut Anantharaman, juga sejalan dengan prinsip clarity atau kejelasan yang diterapkan oleh FWD Insurance. Tujuannya, untuk memberikan produk yang mudah dipahami. Lewat prinsip ini, kontrak asuransi diubah dengan menggunakan bahasa yang simpel dan menghindari jargon kompleks agar lebih mudah dipahami nasabah.

Selain memudahkan nasabah, sambungnya, prinsip tersebut juga akan meningkatkan customer experience dan daya tarik produk. Hal ini bisa juga membantu call center serta customer service untuk merespons pertanyaan nasabah dengan cepat dan akurat.

Anantharaman meyakini bahwa Project Less Exclusion juga merupakan upaya untuk mencapai visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi. Sebab, asuransi pada dasarnya merupakan salah satu sumber daya untuk membebaskan langkah.

“Kami berharap, program yang sudah kami canangkan dapat semakin menginspirasi kesadaran publik tentang urgensi memiliki asuransi. Kami juga berharap program literasi asuransi dapat menjadi pengetahuan agar lebih banyak masyarakat terlindungi,” tuturnya.

Pembekalan agen

Anantharaman mengatakan bahwa pihaknya juga senantiasa memperkuat kualitas agen asuransi yang menjadi ujung tombak dalam menyukseskan kesadaran publik terhadap produk dan edukasi perusahaan.

Dengan bekal tersebut, mereka bisa lebih baik dalam melayani sekaligus mengedukasi nasabah tentang asuransi sehingga bisa menjangkau lebih banyak orang.

Oleh karena itu, FWD Insurance memberikan pelatihan terbaik kelas dunia yang didukung oleh teknologi digital, salah satunya melalui platform Pintr, dengan metode belajar flipped classroom. Dengan teknologi ini, para agen dapat belajar kapan dan di mana pun.

“FWD Insurance juga memfasilitasi sertifikasi profesi untuk para agen, seperti akreditasi sebagai certified financial planner (CFP) dan kesempatan belajar di sekolah bisnis terkemuka, seperti Institut Européen d’Administration des Affaires (INSEAD),” ujarnya.

Ada pula program Fasilitator Leader Mantul yang digagas FWD Insurance untuk mendorong para agency leaders guna membangun dan melahirkan agen-agen baru.

FWD Insurance juga membekali agen dengan menawarkan produk next-generation yang inovatif serta layanan digital, seperti e-policy dan e-claims yang simpel.

“Dengan demikian, para agen dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan mudah sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah,” terang Anantharaman.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com