Advertorial

Capai NZE 2060, BRI Implementasikan Electric Vehicles, Green Building, dan EBT

Kompas.com - 05/10/2022, 14:03 WIB

KOMPAS.com – Berbagai pihak kini proaktif berkontribusi mendukung pemerintah mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060. Upaya ini dilakukan guna menahan laju pemanasan suhu bumi tidak melebihi 1,5-2 derajat Celcius.

Salah satu pihak yang turut menjalankan prinsip-prinsip berkelanjutan untuk mendukung pemerintah mencapai target tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI.

Untuk diketahui, BRI merupakan salah satu perusahaan yang mulai menggunakan kendaraan listrik dalam operasional bisnis. Hingga saat ini, BRI telah menggunakan 30 mobil listrik Hyundai Ioniq di regional office (RO).

Mobil listrik itu digunakan sebagai kendaraan operasional BRI di seluruh Indonesia. Ada pula 50 motor listrik GESITS yang digunakan oleh para tenaga pemasar BRI.

BRI juga menghadirkan sejumlah inisiatif lain untuk mendukung pengurangan emisi karbon sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG).

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan, penggunaan sumber daya ramah lingkungan dan energi baru terbarukan (EBT) di lingkungan perseroan akan terus ditingkatkan secara bertahap.

“BRI menyadari bahwa langkah untuk menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sedini mungkin. Kami menilai, penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi,” ujar Andrijanto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Andrijanto menambahkan, sejumlah sumber daya ramah lingkungan yang digunakan oleh BRI adalah implementasi green building, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau panel surya, dan kendaraan listrik.

Terbaru, lanjut Andrijanto, BRI meresmikan Menara BRILian pada Rabu (17/8/2022). Bangunan tersebut telah mendapatkan sertifikasi green building kategori Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Dengan sertifikasi itu, Menara BRILian dinilai mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga renovasi.

BRI merupakan salah satu perusahaan perbankan yang mulai menggunakan kendaraan listrik dalam operasional bisnis di regional office. Salah satunya, Hyundai Ioniq. Dok. BRI BRI merupakan salah satu perusahaan perbankan yang mulai menggunakan kendaraan listrik dalam operasional bisnis di regional office. Salah satunya, Hyundai Ioniq.

“Upaya tersebut ditopang efisiensi sumber daya dengan teknologi terbarukan, seperti penerapan konsep zero run off dalam aspek konservasi dan pengelolaan air hujan, material reuse and recycle yang dapat menghemat konsumsi energi listrik mencapai 19,29 persen dari desain konvensional, dan building environment management unggul,” terangnya.

Lebih lanjut Andrijanto menjelaskan, konsep green building juga akan diterapkan pada pembangunan kantor cabang di kawasan S Parman, Jakarta.

BRI juga akan menggunakan energi ramah lingkungan sebagai sumber daya melalui PLTS di 8 unit kerja yang tersebar di sejumlah wilayah, antara lain Bandung, Denpasar, Jakarta, Malang, dan Yogyakarta.

Berdasarkan perhitungan BRI, imbuh Andrijanto, penggunaan panel surya di kantor cabang tersebut dapat menghemat energi hingga 5 persen. Penggunaan mobil listrik juga dinilai lebih ekonomis ketimbang kendaraan konvensional.

“Sebagai salah satu first mover on sustainable finance, BRI telah mengimplementasikan secara bertahap strategi keberlanjutan yang dapat mempercepat implementasi sustainable finance di Indonesia,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau