Advertorial

Buah Pemberdayaan UMKM BRI, Kopi Asal Takengon Aceh Berhasil Tembus Pasar Amerika Serikat

Kompas.com - 12/10/2022, 19:53 WIB

KOMPAS.com – Perempuan asal Takengon, Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Rahmah, berhasil membesarkan Koperasi Pedagang Kopi Ketiara hingga mampu mengekspor kopi Gayo ke mancanegara. Hal ini terwujud berkat bantuan permodalan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Rahmah bercerita, awalnya ia membuka toko kebutuhan pokok (sembako) pada 1992. Modal untuk berdagang ia dapatkan dari BRI sebesar Rp 4 juta. Rahmah menerapkan sistem barter di toko sembakonya tersebut. Jadi, warga sekitar yang mayoritas petani dapat membeli kebutuhan pokok dan menukarnya dengan kopi.

Melihat potensi produk kopi yang dihasilkan para petani kopi Gayo di sekitar tempat tinggalnya, ia pun mulai menekuni usaha jual beli biji kopi.

Berkat kejeliannya melihat peluang, usaha Rahmah pun terus berkembang. Untuk menopang permodalan, ia mendapatkan suntikan dana dari BRI dengan nominal yang terus naik setiap tahun, mulai dari Rp 4 juta menjadi Rp 6 juta, kemudian Rp 8 juta, hingga Rp 14 juta pada periode 1990-an.

Sementara itu, dalam mengembangkan usahanya, ia rutin mengikuti berbagai pameran kopi lokal yang digelar oleh BRI di berbagai kota, seperti Bali, Yogyakarta, dan Jakarta, untuk memperluas pasar di dalam negeri.

Untuk diketahui, pameran kopi tersebut merupakan acara yang digelar BRI untuk mendorong pengembangan bisnis pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kala itu, Rahmah berhasil menjual 100-200 ton biji kopi per bulan. Berkat capaian tersebut, Rahmah kembali mendapat modal dari BRI lebih kurang Rp 600 juta pada 2004.

Selain mengembangkan usahanya, Rahmah juga berkomitmen untuk memberdayakan para petani kopi Gayo di daerahnya. Upaya ini diwujudkan dengan membentuk Koperasi Pedagang Kopi Ketiara yang memiliki 30 orang anggota, termasuk pengurus, pada 2009.

Koperasi Pedagang Kopi Ketiara asal Aceh berhasil mengekspor produk kopi Gayo hingga menembus pasar mancanegaradok. BRI Koperasi Pedagang Kopi Ketiara asal Aceh berhasil mengekspor produk kopi Gayo hingga menembus pasar mancanegara

Tak berhenti sampai di situ, Rahmah getol merekrut lebih banyak petani untuk diberdayakan sehingga jumlah anggota koperasinya terus bertambah mencapai 800 petani.

“Karena dibesarkan BRI, kami tidak akan melupakan BRI,” kata Rahmah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Kian besar di pasar ekspor

Selain di dalam negeri, Rahmah melalui Koperasi Pedagang Kopi Ketiara juga memperkenalkan kopi Gayo ke pasar luar negeri. Untuk itu, ia sering mengikuti festival kopi berskala global, mulai dari pameran di Seattle, Chicago, dan Boston, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, hingga Hungaria.

Saat ini, koperasi yang diketuai oleh Rahmah itu berhasil mengekspor kopi Gayo dengan 70 persen pasar di Amerika Serikat. Sisanya adalah negara-negara di Eropa dan Asia.

Demi mempertahankan pasar ekspor, Koperasi Pedagang Kopi Ketiara senantiasa menjaga standardisasi produk melalui sertifikasi internasional yang telah didapat. Rahmah menjelaskan, secara sederhana untuk sertifikat produk organik, pihaknya rutin melakukan audit terkait standardisasi di lahan.

“Kebun kopi dipastikan bersih dari zat-zat anorganik, seperti zat kimia pada pupuk. Untuk standardisasi fair trade, aspek finansial yang diaudit,” ujarnya.

Di sisi lain, koperasi yang Rahmah bina itu juga rutin melakukan edukasi kepada petani dan masyarakat sekitar untuk menjaga standardisasi dan kualitas kopi.

Sebagai informasi, saat ini, anggota Koperasi Pedagang Kopi Ketiara telah mencapai 1.500 petani. Sebanyak 1.400 petani di antaranya telah tersertifikasi organik dan masuk ke dalam sistem fair trade. Petani-petani tersebut berasal dari 19 desa di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com