Advertorial

Lakukan Pertemuan, Kementerian Sosial dan Kesehatan Finlandia Uraikan Kebijakan Penanganan Narkoba kepada Kepala BNN RI

Kompas.com - 13/10/2022, 19:03 WIB

KOMPAS.com - Ministerial Advisor Kementerian Sosial dan Kesehatan Finlandia Dr Elina Kotovirta menjelaskan berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah Finlandia dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba).

Salah satu upaya yang tengah dijalankan adalah memberikan depenalisasi bagi para penyalahguna narkoba.

Dalam kebijakan tersebut, pemerintah Finlandia menetapkan pengguna narkoba agar dapat menjalani tahapan rehabilitasi tanpa melalui proses hukum.

Hal itu disampaikan Elina dalam pertemuan bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Petrus Reinhard Golose di Finlandia, Rabu (12/10/2022).

“Meski begitu, apabila seorang pengguna (narkoba) tidak membayar denda hingga tujuh kali, akan langsung dipidana dan dipenjara,” ujar Elina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Untuk diketahui, pada pertemuan tersebut, Petrus didampingi Duta Besar Indonesia untuk Finlandia Ratu Silvy Gayatri.

Selain itu, turut hadir pula perwakilan Kementerian Sosial dan Kesehatan Finlandia antara lain National Police Board Chief Superintendent Jaakko Sonck, Senior Inspector Finnish Medicines Agency Fimea Dr Katija Pihlainen, dan Senior Specialist Finnish Institute for Social Welfare (THL) Dr Sanna Kailanto.

Elina menambahkan, Finlandia kini tengah melakukan reformasi kesehatan, kesejahteraan sosial, dan rescue services.

Adapun reformasi tersebut akan mengubah sistem penanganan penyalahgunaan narkoba di Finlandia, dari yang terpusat menjadi kewenangan masing-masing kota. Dengan begitu, setiap kota memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan dan anggaran sendiri.

“Finlandia memiliki 15.000 problematic users per tahun. NPS juga relatif nihil seiring pengawasan oleh bea cukai yang semakin ketat agar tidak terjadi peredaran gelap narkotika di Finlandia, terutama Helsinki,” terang Elina.

Berdasarkan hasil wastewater analysis, lanjut Elina, ditemukan peningkatan penggunaan kokain, terutama pada akhir pekan. Sementara, penggunaan metamfetamin menurun dan penggunaan amfetamin tercatat stabil.

Lebih lanjut, Elina mengatakan, selain rehabilitasi yang terintegrasi berstandar good care guidelines, upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba juga krusial.

“Fokus utama pencegahan penyalahgunaan narkoba di Finlandia dilakukan secara terintegrasi melalui kurikulum pendidikan sekolah. (Upaya ini juga) disesuaikan dengan usia anak agar dapat dipahami dan bermanfaat,” jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com