Advertorial

Mendagri: IKN Akan Bermanfaat bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kompas.com - 14/10/2022, 19:22 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bersama Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) 1 Tahun 2020 di Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (13/10/2022).

Dalam acara pembuka, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat adat Dayak di Pulau Kalimantan saja, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Selama ini, fokus pembangunan banyak dilakukan di Pulau Jawa. Namun, sejak (kepemimpinan) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), sudah banyak pembangunan dan investasi yang dilakukan luar Pulau Jawa. Bahkan, jumlahnya lebih banyak ketimbang di Pulau Jawa,” kata Tito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Tito menambahkan, hal itu sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi agar paradigma negeri ini menjadi Indonesia sentris, tidak Jawa sentris. Menurutnya, orientasi Indonesia sentris juga merupakan bagian dari perjuangan dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Selain itu, Tito menilai bahwa IKN baru akan lebih mudah diakses masyarakat dari berbagai pulau. Sebab, posisinya berada di tengah-tengah Indonesia.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bersama Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) 1 Tahun 2020.Dok. Kemendagri Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bersama Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) 1 Tahun 2020.

"Jarak penerbangan (ke IKN baru) akan semakin singkat. (Waktu tempuh) cukup 3,5 jam saja dari (wilayah Indonesia) timur. Hal ini akan memberikan keuntungan, bukan hanya bagi masyarakat Kalimantan, melainkan juga seluruh masyarakat di Indonesia karena (IKN baru) karena letaknya di tengah-tengah (Indonesia)," jelas Tito.

Lebih lanjut, Tito menjelaskan bahwa keputusan pemindahan IKN ke Kaltim merupakan keputusan strategis. Tito berpendapat, ketika seseorang berbicara soal pemindahan IKN, keputusan itu telah mempertimbangkan kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.

"(Pemindahan IKN) dampaknya bukan hanya dua, 10, atau 20 tahun. Kita bicara soal Ibu Kota yang dipindahkan ke sini (Kaltim). Kita bicara soal Indonesia," ujar Tito.

Oleh karenanya, Tito menegaskan bahwa dukungan semua pihak diperlukan untuk memastikan agar program pemindahan IKN berjalan lancar sungguh diperlukan.

"(Pemindahan) IKN membutuhkan dukungan morel dan moral (dari) semua pihak,” sambung Tito.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau