Advertorial

Hadirkan Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Injourney dan IHC Bersinergi Hadirkan KEK Kesehatan dan Pariwisata di Bali

Kompas.com - 14/10/2022, 19:44 WIB

KOMPAS.com - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney melalui anak perusahaan, PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, yakni di Sanur, Bali.

Pembangunan KEK tersebut sejalan dengan fokus Presidensi Group of 20 (G20) Indonesia, yakni layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Pemilihan Bali sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus menikmati keindahan alam di Bali sebagai pilihan berwisata.

Untuk diketahui, Bali memiliki potensi besar menjadi pusat wisata medis di Asia Tenggara. Oleh karena itu, pemerintah berharap, KEK Sanur dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menjadi lokasi investasi baru hingga menyerap tenaga kerja.

Setelah beroperasi penuh, KEK Sanur juga diharapkan dapat menyerap sekitar 43.000 tenaga kerja dan menambah perolehan devisa hingga 1,28 miliar dollar AS pada 2045.

Pemerintah juga memproyeksikan pengembangan KEK Sanur untuk bisa menyerap sekitar 4-8 persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur diharapkan bisa mencapai 123.000 hingga 240.000 orang pada 2030.

Sebagai informasi, penduduk Indonesia merupakan salah satu penyumbang utama wisata medis. Terdapat lebih dari 2 juta orang bepergian ke luar negeri pada 2019 untuk mendapatkan layanan kesehatan senilai 6 miliar dollar AS.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini bahwa pengembangan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur akan mendorong perekonomian, baik nasional maupun lokal.

“Potensinya cukup besar sehingga bisa menjadi prioritas untuk menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Bali,” kata Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Erick menjelaskan bahwa intervensi tersebut harus dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. Sebab, Indonesia telah mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkelas dunia.

Lebih lanjut Erick juga menyebut bahwa proyeksi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali diperkirakan mencapai 24,6 persen pada periode 2020 hingga 2024. Sementara, pertumbuhan wisata medis di Asia Tenggara diprediksi mencapai 18 persen pada periode yang sama.

KEK Sanur, lanjut Erick, menawarkan alur perjalanan pasien secara end-to-end bagi pengunjungnya dengan berbagai fasilitas. Selain fasilitas taman, hotel, dan pusat niaga, ada pula enam area di KEK Sanur yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan.

Lokasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, yakni di Sanur, BaliDok. Injourney Lokasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, yakni di Sanur, Bali

Saat ini, dua dari enam area tersebut telah disewakan. Ke depan, area tersebut akan dibangun sebagai rumah sakit berkelas internasional yang dioperasikan oleh Mayo Clinic.

Sementara itu, empat area lain tersedia bagi investor yang memiliki spesialisasi sesuai dengan rencana utama yang telah ditentukan, seperti bedah plastik dan kosmetik, geriatri, pusat penelitian sel punca, serta pusat pengobatan oriental dan kesuburan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni mengatakan, KEK Sanur akan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi tinggi yang bertaraf internasional melalui perawatan medis terkini.

Hal tersebut diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk memercayakan pengobatan di Indonesia tanpa harus ke luar negeri.

Sebagai holding rumah sakit milik negara, lanjut Mira, IHC saat ini menaungi 75 rumah sakit dan 143 klinik di Indonesia. Melalui fasilitas dan layanan kesehatan itu, IHC berkomitmen melayani masyarakat untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.

Proses ground breaking pembangunan KEK Sanur, Bali oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (27/12/2021)Dok. Injourney Proses ground breaking pembangunan KEK Sanur, Bali oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (27/12/2021)

Sebagai informasi, proses ground breaking pembangunan KEK Sanur telah dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi pada Senin (27/12/2021).

KEK Sanur hadir dengan rencana bisnis untuk fasilitas kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, taman botani ethnomedicinal, serta pusat komersial yang dibangun di atas lahan seluas 41,26 hektare milik PT HIN dengan nilai investasi 664 juta dollar AS.

Direktur Utama Injourney Dony Oskaria mengatakan bahwa KEK Sanur akan merevitalisasi infrastruktur untuk mengintegrasikan pelayanan kesehatan dengan pariwisata dan meningkatkan peringkat kelas hotel dari 4 menjadi 5 bintang.

“Proses revitalisasi akan semakin meningkatkan nilai tambah KEK Sanur yang mengusung konsep integrated end-to-end service. Dengan demikian, dapat semakin menarik minat masyarakat yang mencari layanan medis berkelas dunia saat berwisata ke Bali,” tutur Dony.

Revitalisasi tersebut, lanjut Dony, akan mencakup Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Grand Inna Bali Beach Garden, Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, dan pembangunan Convention Center dengan kapasitas 5.000 orang.

Untuk diketahui, KEK Sanur akan menjadi salah satu program prioritas yang ditampilkan Kementerian BUMN dalam SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth, di Denpasar, Bali, mulai Senin (17/10/2022) hingga (18/10/2022).

Acara tersebut merupakan bagian dari Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20 yang dihadiri oleh para pemimpin dan pemangku kepentingan BUMN, delegasi dari negara-negara anggota G20, investor, organisasi internasional, mitra bisnis, akademisi, lembaga think tank, dan media.

Selain sesi konferensi, SOE International Conference juga akan menghadirkan pameran yang menampilkan kinerja, inisiatif, dan program BUMN dengan fokus pada keberhasilan transformasi dan tiga prioritas Presidensi G20 Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com