Advertorial

Dorong Kemajuan Industri Tanaman Hias Berkelanjutan di Indonesia, FLOII Digelar di JCC Senayan

Kompas.com - 16/10/2022, 13:16 WIB

KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 membuat masyarakat harus lebih banyak berkegiatan di rumah.

Selama berada di rumah, sebagian besar masyarakat memilih membudidayakan tanaman hias. Hal ini membuat popularitas dan nilai jual tanaman hias menanjak. Bahkan, saat ini tanaman hias asal Indonesia yang beragam sudah menarik minat konsumen di mancanegara sehingga menjadi komoditas ekspor.

Sebagai informasi, budidaya tanaman hias atau florikultura merupakan cabang ilmu hortikultura yang mempelajari tanaman hias sebagai bunga potong, daun potong, tanaman pot, dan tanaman penghias taman.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan bahwa dalam dua dekade terakhir, pertumbuhan budidaya florikultura mencapai 12 persen. Pertumbuhannya lebih tinggi dari komoditas tanaman obat, sayuran, dan buah-buahan.

Prihasto mengatakan, sebagai salah satu pemasok pasar Internasional, Indonesia berpeluang memperkuat posisi sebagai pemasok tanaman hias di dunia. Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti konservasi keanekaragaman hayati, praktik budidaya dan penanganan yang baik, personel yang kompeten, serta regulasi ekspor.

Kebijakan dan regulasi yang melindungi terwujudnya industri florikultura berkelanjutan serta ekosistem yang sehat diperlukan di Indonesia.

Untuk mendukung perkembangan dan memfasilitasi industri florikultura di Indonesia, diadakan Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (14/10/2022) hingga Minggu (16/10/2022).

Dengan mengusung tema “Empowering Mindscapes and Transforming Indonesia Tropical Plants Industry”, FLOII menjadi ajang untuk mempromosikan dan mendukung praktik berkelanjutan produksi dan pengelolaan tanaman hias yang etis, terstandardisasi, dan modern.

Kemudian, FLOII juga mendukung konservasi keanekaragaman hayati, etalase tanaman hias terlengkap di dunia, serta business matching dan transaksi perdagangan tanaman hias internasional. Acara tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempertemukan penggemar dan pengusaha tanaman hias di Indonesia.

FLOII diselenggarakan oleh Quad Event bekerja sama dengan Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI). Ketua PFI Rosy Nur Apriyanti mengatakan bahwa misi PFI adalah menyampaikan informasi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya tanaman hias sebagai komponen lingkungan.

Rosy melanjutkan, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah atau organisasi lain agar bisa melestarikan dan mengembangkan potensi industri florikultura.

“Kami menggandeng QUAD Event untuk menyelenggarakan FLOII agar tercipta wadah bagi para pencinta, praktisi, pengamat, hingga akademisi yang berkecimpung dalam budidaya tanaman hias sehingga dapat membangun ekosistem industri tanaman hias yang solid dan berkelanjutan,” ujar Rosy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

Konferensi pers acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (14/10/2022) hingga Minggu (16/10/2022) Dok. FLOII Konferensi pers acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (14/10/2022) hingga Minggu (16/10/2022)

Lebih lanjut ia mengatakan penyelenggaraan FLOII juga mendapat dukungan dari Indonesian Aroid Society, organisasi yang fokus terhadap pemanfaatan tanaman jenis Aroid (aracea), seperti monstera, anthurium, philodendron, dan aglonema.

Ketua Indonesian Aroid Society Ery Erlangga mengatakan bahwa dukungannya dalam penyelenggaraan FLOII untuk pemanfaatan tanaman Aroid berkelanjutan. Pihaknya juga bekerja sama dengan PFI untuk mendorong forum tanaman hias berkelanjutan.

“Misi kami sejalan dengan PFI, yaitu membentuk sebuah sentra informasi dan edukasi pemanfaatan tanaman hias, menciptakan inisiatif konservasi tanaman hias, hingga advokasi terhadap pemerintah maupun sektor swasta mengenai pemanfaatan industri tanaman hias agar memiliki nilai edukasi dan ekonomi,” tutur Ery.

Ery berharap FLOII dapat berjalan lancar sehingga mendukung terwujudnya misi tersebut.

Perlu diketahui, FLOII menghadirkan berbagai kegiatan, seperti pameran tanaman hias, kontes tanaman hias, kontes fotografi, kegiatan sosial, dan konferensi oleh ahli hortikultura dari dalam dan luar negeri. Selain itu, acara ini bertujuan agar masyarakat tertarik pada jenis tanaman hias yang sulit didapat, unik, dan variatif.

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality (QUAD Event) Michael Bayu A Sumarijanto memaparkan bahwa FLOII hadir untuk para penggemar dan pegiat tanaman hias di Indonesia.

“Seperti diadakannya pameran yang memperlihatkan tanaman hias lokal dan mancanegara untuk bisa saling bertransaksi. Kemudian, ada konferensi yang bertujuan untuk berdiskusi dan belajar mengenai tanaman hias dengan para pembicara andal di bidang industri tanaman,” tutur Michael.

Para peserta, lanjut Michael, juga berkesempatan saling berbagi pengetahuan serta mengikuti kontes tanaman hias. Selain itu, ada kegiatan sosial, seperti lelang, malam ramah tamah, trading, dan ditutup acara penghargaan untuk pegiat tanaman hias.

Untuk diketahui, acara FLOII terbuka untuk umum, mulai dari pegiat dan penggemar tanaman hias, peneliti, kolektor, holtikulturis, dan masyarakat umum. FLOII diharapkan menjadi titik awal dalam menyusun rencana strategis industri tanaman hias Indonesia dan menjadi salah satu event internasional yang diakui dunia sebagai pameran keanekaragaman hayati terlengkap dan pusat bisnis yang efektif.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com