Advertorial

Eka Hospital Gelar Health Talk untuk Edukasi Ibu Hamil soal Kehamilan Tingkat Tinggi

Kompas.com - 16/10/2022, 19:06 WIB

KOMPAS.com – Kehamilan merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan perkembangan janin di dalam rahim dan merujuk pada masa tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Biasanya, proses kehamilan berlangsung selama 40 pekan setelah pembuahan. Namun, tidak jarang ada kehamilan dengan komplikasi yang bisa mengakibatkan proses kelahiran menjadi lebih cepat.

Berangkat dari permasalahan itu, Eka Hospital Cibubur pun menggelar Health Talk bertajuk "Kehamilan Risiko Tinggi" secara online dan offline. Acara ini digelar karena Eka Hospital Cibubur peduli dengan mutu keselamatan layanan kesehatan bagi ibu hamil.

Talkshow itu menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, seperti Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fetomaternal dr Purnawan Senoaji, Sp.OG, KFM, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Markz Rolland Mulia Pargomgom Sinurat Sp.JP FIHA, dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Felix Firyanto Sp.PD.

Pada kesempatan tersebut, dr Purnawan membawakan materi mengenai kehamilan risiko tinggi, yaitu kehamilan yang bisa berpotensi masalah pada ibu dan janin. Bila tidak diawasi dan ditangani dengan baik, maka komplikasi pada ibu dan janin bisa muncul.

“Saya membahas sejumlah kondisi pada ibu yang bisa menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. Tentunya, hal ini bertujuan agar ibu hamil mengetahui dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang bisa membahayakan ibu dan janin,” jelas dr Purnawan di sela- sela Health Talk,Sabtu (15/10/2022).

Lebih lanjut, dr Purnawarman mengatakan, dengan faktor risiko tersebut, dokter dan pasien akan bisa berusaha mengatasi setiap kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi.

Tidak hanya dari sisi kandungan, dampak dari komplikasi kehamilan juga berisiko pada jantung seperti aritmia pada ibu hamil. Seperti yang dipaparkan oleh dr Markz, bahwa aritmia adalah penyakit gangguan irama jantung ketika denyut jantung berdetak terlalu pelan, terlalu cepat bahkan tidak teratur.

“Aritmia bisa terjadi pada semua golongan umur, mulai dari bayi, anak, dewasa, dan pasien lanjut usia (lansia). Pasien aritmia pada wanita hamil kadang mengalami beberapa keluhan, seperti berdebar akibat denyut jantung tambahan atau denyut jantung yang tinggi, pandangan gelap, pingsan, hingga membutuhkan evaluasi dan penanganan lebih lanjut,” ungkap dokter spesialis jantung tersebut.

Sementara itu, dr Felix menambahkan materi terkait diabetes gestasional. Diabetes pada ibu hamil atau yang lebih dikenal dengan diabetes gestasional adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan. Seperti diabetes pada umumnya, kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi.

“Diabetes yang terjadi saat hamil bukan hanya dapat mempengaruhi ibu, tetapi juga janin dalam kandungan. Sebagai informasi, diabetes gestasional rata-rata terjadi minggu ke-24 dan ke-28 usia kehamilan. Ibu hamil yang terkena diabetes biasanya tidak menunjukkan gejala. Kalaupun ada, gejala diabetes gestasional tersebut sangatlah jarang terjadi,” ujar dr Felix.

dr Felix juga menambahkan, ciri-ciri gula darah tinggi pada ibu hamil yang bisa menjadi tanda diabetes saat hamil adalah sering merasa haus, mudah kelelahan, sering lapar, banyak makan, sering buang air kecil, penglihatan kabur hingga mulut kering.

“Jika tidak ditangani dengan benar, pengidap diabetes saat hamil dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol yang bisa berbahaya untuk ibu dan janin,” jelas dr Felix.

Oleh karenanya, ibu hamil yang sudah mengalami berbagai penyakit penyerta sebelum masa kehamilan diminta untuk cermat dalam memilih dokter spesialis kandungan atau konsultan fetomaternal.

Sebab, dokter atau konsultan fetomaternal yang tepat akan berkolaborasi dengan dokter-dokter spesialis lain untuk membantu ibu melewati proses kehamilan

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com