Advertorial

Pastikan Keamanan Seluruh Delegasi, Pemerintah Tetapkan Protokol Kesehatan KTT G20

Kompas.com - 17/10/2022, 11:50 WIB

KOMPAS.com – Jelang pelaksanaan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20), pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) mempersiapkan aturan protokol kesehatan (prokes) yang akan diterapkan mulai dari sebelum, selama, dan sesudah acara berlangsung.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh delegasi dari puluhan negara aman, sehat, dan selamat di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan, aturan prokes yang diterapkan pada KTT G20 berpedoman pada surat edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang berlaku di Indonesia, yakni SE Nomor 20 Tahun 2022 tentang Prokes pada Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi Covid-19 dan SE Nomor 25 Tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.

Adapun Farchanny menjelaskan, prosedur pertama yang perlu diikuti oleh para delegasi adalah mempersiapkan sertifikat vaksinasi Covid-19.

"Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa setiap orang yang melakukan perjalanan harus divaksin secara lengkap, yakni dua kali vaksinasi," tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Selanjutnya, seluruh delegasi diminta untuk mengunduh dan mendaftarkan diri pada aplikasi PeduliLindungi minimal 14 hari sebelum kedatangan. Mereka juga diminta memasukkan data vaksinasi ke dalam aplikasi itu.

Untuk memverifikasi sertifikat vaksinasi yang telah didaftarkan aplikasi PeduliLindungi, para delegasi cukup menunjukkan softcopy sertifikat vaksinasi pada layanan bantuan yang telah dipersiapkan di bandara kedatangan.

Sementara itu, para tamu kepala negara yang merupakan tamu VVIP dikecualikan dari kewajiban mendaftarkan diri dalam aplikasi PeduliLindungi. Mereka cukup mengirimkan bukti vaksinasi 7 hari sebelum kedatangan.

Untuk memudahkan para delegasi, pemerintah sudah menyiapkan 13 pilihan bahasa pada aplikasi PeduliLindungi, yakni Indonesia, Inggris, China, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab, Italia, dan Turki.

Prosedur berikutnya, lanjut Farchanny, adalah pemeriksaan suhu tubuh. Ketika tiba di bandara kedatangan, petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan memindai aplikasi PeduliLindungi delegasi guna mengetahui status vaksinasinya. Hal serupa juga dilakukan di seluruh lokasi penyelenggaraan KTT G20.

Selain itu, panitia juga menyediakan alat tes mandiri (self-test) swab antigen bagi peserta yang membutuhkan. Layanan ini tersedia di 22 hotel tempat delegasi bermalam.

"Pengambilan swab polymerase chain reaction (PCR) bagi VVIP bisa dilakukan oleh tim kesehatan masing-masing. Tes ini diberlakukan khusus untuk delegasi yang menemani dan bertemu dengan para kepala negara selama KTT berlangsung," ujar Farchanny.

Adapun tes PCR, sambungnya, harus dilakukan selambat-lambatnya satu hari sebelum acara.

Farchanny melanjutkan, selama penyaringan kedatangan tamu delegasi, Kemenkes juga menyiapkan protokol yang harus dilakukan jika terdapat delegasi dengan suhu tubuh yang melebihi suhu normal, yakni 37,5 derajat Celcius. Mereka akan dibawa ke layanan kesehatan yang disiapkan di terminal kedatangan internasional untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Jika terbukti sebagai terduga atau suspek Covid-19, terangnya, delegasi akan mengikuti tes PCR. Apabila bergejala ringan, delegasi bisa diisolasi mandiri di hotel atau di rumah sakit yang disiapkan pemerintah. Sementara untuk yang bergejala sedang hingga berat, akan dirujuk langsung ke rumah sakit.

"Kami sudah menyiapkan ambulans khusus untuk ini (delegasi terinfeksi Covid-19) di bandara. Terdapat dua unit ambulans untuk VVIP dan lima unit untuk non-VVIP," kata Farchanny.

Sebagai kelengkapan protokol tes PCR, pemerintah menyediakan tujuh lokasi yang mampu menampung total 2.160 spesimen per hari. Di setiap hotel tempat delegasi menginap, terdapat 13 petugas medis yang bertugas untuk surveilans dan pengambilan spesimen swab.

Sementara itu, tim pemeriksa PCR di laboratorium akan disiapkan dalam jumlah mencukupi oleh 7 laboratorium yang ditunjuk. Adapun total reagen real-time (RT PCR) yang disiapkan mencapai 25.000 unit.

Selain sebelum dan selama pelaksanaan, Kemenkes juga menyiapkan layanan selepas kegiatan, yakni menyediakan tes PCR bagi tamu delegasi yang akan meninggalkan Indonesia.

"Walaupun bukan bagian dari persyaratan, kami siap memfasilitasi bagi yang membutuhkan," tutur Farchanny.

Untuk diketahui, acara puncak KTT G20 yang diketuai oleh Indonesia akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022 hingga Rabu (16/11/2022).

Dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak seluruh dunia bahu-membahu dan saling mendukung untuk pulih bersama, bahkan tumbuh lebih kuat serta berkelanjutan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com