Advertorial

BUMN Jadi Agen Pembangunan, BRI Dorong Pertumbuhan Domestik lewat UMKM

Kompas.com - 17/10/2022, 19:26 WIB

KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa BUMN memiliki peran krusial dalam menciptakan jutaan lapangan kerja di Tanah Air. 

Oleh karena itu, pihaknya mendorong BUMN untuk bertransformasi, menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, serta menjalankan peran sebagai agen pembangunan.

Hal itu disampaikan Erick pada pembukaan State-owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Senin (17/10/2022).

“Upaya BUMN menjalankan peran tersebut salah satunya dengan menginisiasi sejumlah program, seperti pembiayaan ultramikro (UMi) dan menyelesaikan proyek strategis nasional untuk menciptakan jutaan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Erick menjelaskan, BUMN akan terus mengimplementasikan program yang dapat berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Ia menilai, upaya tersebut sejalan dengan peran BUMN sebagai agen pembangunan dan transformasi yang tengah diwujudkan perusahaan BUMN.

“Kami percaya dengan dua prioritas tersebut, BUMN dapat lebih meningkatkan perannya sebagai lokomotif pembangunan Indonesia,” tambahnya.

Hal senada diutarakan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, Sunarso. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus pada faktor pendorong pertumbuhan domestik.

Upaya itu diwujudkan dengan cara mendorong sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar semakin maju sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.

“BRI core business-nya adalah UMKM. Oleh karena itu, BRI harus lebih berperan aktif karena 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari sektor UMKM,” terang Sunarso.

BRI optimistis, apabila kredit tetap tumbuh secara selektif, hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan ekonomi nasional.

“Dalam konteks tersebut, saya mengatakan (kredit) tetap tumbuh. Artinya apa? Upaya menekan inflasi itu penting, tetapi akan lebih baik lagi kalau bisa menekan inflasi sembari tetap menumbuhkan perekonomian sehingga tidak terjadi stagflasi serta tidak terjadi penambahan unemployment,” jelasnya.

Adapun, kata Sunarso, holding UMi yang menjadi salah satu inisiatif Kementerian BUMN dalam mendorong inklusi keuangan serta pemerataan ekonomi kerakyatan mampu mencatatkan kinerja positif usai terbentuk satu tahun lalu.

Sunarso menjelaskan, keberhasilan program UMi tecermin dari data yang dihimpun oleh BRI. Hingga akhir Agustus 2022, jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas holding UMi telah mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding sebesar Rp 183,9 triliun.

Sebagai informasi, holding UMi dibentuk dengan melibatkan tiga entitas BUMN, yakni BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Capaian tersebut selaras dengan agenda prioritas Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia, yakni inklusi keuangan, terutama terkait teknologi digital dan akses pembiayaan bagi UMKM.

Di samping itu, lanjut Sunarso, BRI berhasil menaikkan kelas 1,8 juta nasabah kredit usaha rakyat (KUR) mikro ke komersial pada 2021. Artinya, nasabah yang berhasil dinaikkan kelasnya diprediksi mencapai 2,2 juta pada 2022.

Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022, integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Angka ini lebih tinggi dari target awal sebanyak 978 lokasi Gerai Senyum.

“Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta. Adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121,” kata Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com