Advertorial

Evolusi Pasta Gigi, dari Batu Garam Hingga Penggunaan Fluorida

Kompas.com - 24/10/2022, 15:33 WIB

KOMPAS.com - Cara mudah dalam menjaga kebersihan gigi adalah menyikatnya dengan pasta gigi. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan membersihkan gigi dengan cara itu sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu?

Manusia pada zaman itu belum menggunakan pasta gigi seperti yang dipakai saat ini. Kala itu, manusia menggunakan bahan-bahan alami untuk membersihkan giginya. 

Dikutip dari britishdentalnursejournal.co.uk, Kamis (17/11/2020), sejarawan menyebutkan bahwa peradaban manusia pada 5.000 sebelum Masehi (SM) menggunakan bahan-bahan yang dicampur menyerupai pasta untuk membersihkan gigi.

Kebiasaan itu diperkirakan datang dari masyarakat Mesir yang menggunakan campuran beberapa bahan untuk membuat pasta pembersih gigi.

Adapun bahan yang digunakan untuk membuat pasta pembersih gigi kala itu adalah batu garam yang dihancurkan, daun mint, bunga iris, dan lada. Seluruh bahan dilumatkan hingga membentuk pasta, lalu dioleskan atau digosokkan ke gigi. 

Berdasarkan catatan sejarah, pasta pembersih dengan bahan tersebut itu digunakan masyarakat selama satu abad. Artinya, bahan-bahan tersebut dianggap efektif untuk membersihkan gigi. Hanya saja, penggunaan batu garam kerap menyebabkan iritasi hingga gusi berdarah.

Dalam catatan sejarah lain, orang Persia Kuno juga menggunakan formula pasta gigi dengan bahan-bahan alami, yakni cangkang siput yang dihancurkan, rempah-rempah, dan madu.

Baru sekitar seribu tahun kemudian, orang Yunani dan Romawi Kuno menambahkan perasa pada campuran bahan pasta gigi. Mereka juga menggunakan arang dan kulit kayu pada campuran tersebut.

Pada periode yang hampir bersamaan, orang China membuat pasta gigi dengan menggunakan bahan herbal, seperti garam dan ginseng. Kedua bahan itu dicampur dengan tulang yang ditumbuk halus bersama kelopak bunga dan air. 

Ramuan pasta gigi alami seperti itu terus digunakan hingga kemunculan industri kesehatan pada 1800-an. Pada masa itu, dokter gigi dan ahli kimia mulai membuat bubuk pembersih gigi.

Bubuk itu terbuat dari gerabah yang dihancurkan, batu bara, dan soda bikarbonat. Sebagai informasi, soda bikarbonat masih menjadi bahan utama dalam sebagian besar pasta gigi saat ini. Sifatnya yang mudah larut memiliki relative dentine abrasiveness (RDA) yang rendah. 

Sementara itu, kandungan flourida baru tercatat sebagai bahan pasta gigi pada 1914. Pada 1950-an, penggunaan flourida dalam pasta gigi disetujui menjadi standar pasta gigi untuk meningkatkan perlindungan serta kesehatan gigi dan mulut. 

Setelah melewati berbagai evolusi tersebut, produk pasta gigi yang aman dan berkualitas bisa masyarakat gunakan hingga kini. Berbagai merek pasta gigi pun telah menyediakan formula pasta gigi terbaik, salah satunya Pepsodent.

Pepsodent menghadirkan sejumlah pasta gigi dengan formula terbaik, seperti pada Pepsodent Whitening. Pasta gigi ini diperkaya dengan zink untuk perlindungan mulut serta membantu membuat gigi jadi lebih putih dan bersih.

Bagi kamu yang memiliki gigi sensitif, pasta gigi Sensodyne bisa jadi opsi. Lewat produk Sensodyne Sensitive Repair and Protect, gigi sensitif akan lebih terlindungi. Sebab, varian ini memiliki bahan aktif NovaMin yang dapat membangun lapisan pelindung di area sensitif gigi. 

Ada juga pasta gigi dari Colgate yang menghadirkan Colgate Optic White. Pasta gigi ini mengandung akselerator pemutih untuk membantu menghilangkan kotoran dengan aman.

Tak sulit untuk mencari tiga produk tersebut di pasaran. Kamu bisa menemukannya di e-commerce seperti Tokopedia. Dapatkan pula harga menarik dan promo gratis ongkos kirim (ongkir) dengan berbelanja Tokopedia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com