Advertorial

BRI Jadi Akselerator Implementasi ESG Melalui Role Modeling

Kompas.com - 24/10/2022, 18:39 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah terus mengakselerasi penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dengan melibatkan seluruh pelaku usaha.

Salah satu bentuk usaha tersebut adalah memasukkan prinsip ESG sebagai salah satu isu prioritas pada ajang Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20 State-Owned Enterprise (SEO) International Conference di Bali pada 17-18 Oktober 2022.

Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, BRI merupakan first mover sustainable banking. Untuk mengakselerasi visi tersebut, BRI menempuh strategi role model yang diimplementasikan melalui berbagai program berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemahaman masyarakat mengenai ESG.

Selain itu, BRI juga memiliki serangkaian program implementasi prinsip ESG di lingkungan perseroan. Hal ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Saat ini, penyerapan karbon yang paling efektif dilakukan oleh tanaman sebagai mesin biologi. Oleh karena itu, perseroan membuat program BRI Menanam untuk meningkatkan penyerapan karbon,” ujar Sunarso dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Melalui program BRI Menanam, lanjut Sunarso, BRI menyalurkan 1,75 juta bibit pohon kepada nasabah pinjaman hingga 2023, khususnya nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Perseroan mengalkulasi, program ini dapat menyerap emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 108.065 ton pada tahun kelima.

Angka tersebut berdasarkan proyeksi perhitungan serta asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam dalam program BRI Menanam.

“Proyeksi penyerapan karbon tersebut juga telah memperhitungkan potensi mortalitas dari bibit pohon yang disalurkan,” tuturnya.

Sunarso menjabarkan, penyaluran bibit pohon dijalankan oleh 799 kantor unit, 236 kantor cabang, serta 17 kantor regional BRI di berbagai wilayah di Indonesia.

Adapun bibit tanaman yang diberikan adalah pohon produktif. Jenis pohon ini dapat menyerap CO2 sekaligus memberikan nilai lebih bagi masyarakat untuk dimanfaatkan hasilnya.

Bibit pohon yang telah diberikan kepada konsumen adalah durian sebanyak 33,6 persen, mangga sebanyak 22,5 persen, alpukat sebanyak 21,80 persen, jambu sebanyak 5,79 persen, jeruk sebanyak 2,39 persen, serta jenis pohon lain sebanyak 14,65 persen.

“Program tersebut tergolong ambisius. Selain berjanji melunasi kredit, nasabah yang akan mengajukan kredit KUR juga harus berkomitmen merawat pohon yang diberikan. Kami akan memberikan bibit pohon, lalu nasabah harus merawatnya,” ujar Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com