Advertorial

Ini Alasan Periksa Payudara Sendiri Penting Dilakukan secara Rutin

Kompas.com - 01/11/2022, 21:42 WIB

KOMPAS.com - Jaringan payudara perempuan mulai tumbuh saat pubertas. Sayangnya, edukasi mengenai cara menjaga kesehatan payudara masih tergolong minim. Salah satunya terkait periksa payudara sendiri (Sadari).

Sebagai informasi, Sadari adalah pemeriksaan payudara secara mandiri dengan meraba dan mengamati bentuk fisiknya untuk mencari kelainan, seperti benjolan.

Adapun benjolan merupakan gejala awal dari sejumlah gangguan kesehatan pada payudara. Umumnya, perempuan mengabaikan benjolan pada payudaranya. Padahal, benjolan pada payudara berisiko menjadi ganas dan menyebar ke organ lain atau disebut kanker payudara.

Dokter Spesialis Bedah Kanker Rumah Sakit (RS) Eka Hospital BSD dr Febriyanto Kurniawan, SpB(K) Onk, mengatakan, kasus kanker payudara, termasuk di Indonesia, tergolong tinggi.

“Setiap jam, terdapat enam kasus kanker payudara (baru) di Indonesia,” jelas dr Febri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Dokter Febri menjelaskan, tingkat keganasan kanker payudara dibagi menjadi empat stadium. Semakin rendah stadium kanker, maka semakin mudah untuk diobati. Sementara, jika stadium kanker semakin tinggi, penanganan yang diperlukan juga semakin meningkat.

Metastasis kanker payudara, lanjut dr Febri, adalah stadium paling lanjut dari kanker payudara. Pada kondisi ini, sel kanker sudah menyebar ke organ lain, seperti tulang, otak, hati, dan paru-paru. Penyebaran terjadi melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah dekat sel kanker berada.

Menurut dr Febri, pengobatan kanker saat ini sudah sangat jauh berbeda. Pada 1980, penderita kanker payudara pasti akan menjalani operasi, kemoterapi, dan radiasi. Kini, pasien kini bisa memilih pengobatan berdasarkan stadiumnya.

“Tidak semua pasien kanker harus (ditangani dengan) kemoterapi. Jadi, pengobatan yang dilakukan tergantung pada stadium yang diderita. Semakin dini stadium (kanker), maka semakin ringan pengobatannya. Bahkan, ada pasien yang hanya (ditangani) dengan operasi tanpa terapi lanjutan, cukup observasi,” ujarnya.

Lebih lanjut dr Febri mengingatkan, perempuan perlu memahami dasar kesehatan payudara untuk mengetahui ciri-ciri kanker payudara. Sebab, semakin dini kanker dideteksi, maka semakin mudah untuk diobati. Berikut adalah beberapa ciri payudara abnormal yang perlu disadari.

  1. Muncul benjolan di payudara

Perempuan yang rutin melakukan Sadari akan menyadari bila terjadi benjolan pada payudaranya. Benjolan yang semakin besar perlu diwaspadai, meskipun tidak menimbulkan rasa sakit.

  1. Perubahan warna kulit payudara

Tanda lain kanker payudara adalah warna kulit payudara menjadi kemerahan, seperti iritasi. Gejala ini juga kerap diikuti dengan perubahan tekstur kulit, seperti kulit jeruk atau permukaan kulit tertarik ke dalam.

  1. Perubahan pada puting

Gejala lain yang harus lebih diwaspadai adalah puting mengeluarkan cairan atau darah, serta kondisi puting yang tertarik ke dalam.

Dokter Febri mengatakan, tiga ciri abnormal pada payudara tersebut perlu diwaspadai. Ia pun menyarankan perempuan untuk melakukan Sadari setiap bulan pada hari ke-7 sampai ke-10 setelah menstruasi.

Kemudian, jika memiliki keluhan pada payudara, perempuan diminta untuk segera melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Ia melanjutkan, perempuan berusia di atas 40 tahun yang memiliki faktor risiko sebaiknya rutin menjalani pemeriksaan USG payudara sehingga dapat mendeteksi dan melakukan penanganan sedini mungkin.

Sebagai informasi, RS Eka Hospital telah memiliki Pusat Kanker Terpadu Eka Hospital bernama Eka Tjipta Widjaja Cancer Center (ETWCC). Fasilitas tersebut didukung oleh tim dokter onkologi lengkap, mulai dari bedah onkologi, onkologi medis, onkologi anak, onkologi kandungan, hingga onkologi urologi.

Tim dokter onkologi dalam ETWCC dipimpin oleh Dr dr Sonar Soni Panigoro, SpB (K), Onk, MEpid, MARS. Dengan kehadiran ETWCC, pihak Eka Hospital percaya bahwa pasien kanker memiliki harapan kesembuhan yang tinggi jika ditangani segera dan diiringi dukungan medis yang baik.

Yuk edukasi anak perempuan tentang Sadari dan dan kanker payudara dengan cara menarik dan menyenangkan seperti tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com