Advertorial

Digelar Hybrid, International University Liaison Indonesia Mewisuda 73 Mahasiswa di Indonesia, Taiwan, dan Jerman

Kompas.com - 02/11/2022, 09:43 WIB

KOMPAS.com - International University Liaison Indonesia (IULI) mengadakan wisuda keempat di Ballroom Swiss-Belhotel Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (26/10/2022). Tercatat, sebanyak 73 mahasiswa mengikuti prosesi wisuda bertema “Graduation Ceremony Class of 2022” itu. Mereka berasal dari 11 jurusan di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Hayati, serta Fakultas Bisnis dan Sosial.

Rektor IULI Tutun Nugraha BASc, MASc, PhD mengatakan, dari total mahasiswa yang diwisuda tersebut, delapan di antaranya lulus dengan predikat cum laude, empat mahasiswa berpredikat magna cum laude, serta lima mahasiswa berpredikat summa cum laude.

Adapun wisuda digelar secara hibrida. Dengan demikian, para mahasiswa yang melanjutkan pendidikan serta yang mengikuti pertukaran pelajar di Jerman dan Taiwan dapat mengikuti wisuda ini.

"Ada 14 mahasiswa IULI (yang kini berada) di Taiwan dan dua di Jerman. Mereka sedang (mengikuti program kampus) magang, pertukaran pelajar, dan melanjutkan pendidikan pascasarjana," ujar Tutun dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/11/2022).

IULI, lanjut Tutun, menawarkan pendidikan dengan skema 3+2. Maksudnya, mahasiswa akan menyelesaikan pendidikan sarjana di Indonesia selama tiga tahun dan melanjutkan pendidikan tingkat pascasarjana selama dua tahun di Taiwan.

Selain itu, IULI juga punya program pendidikan dengan sekma 3+1. Melalui skema ini, mahasiswa akan menyelesaikan pendidikan sarjana di Indonesia selama tiga tahun dan satu tahun magang atau melanjutkan studi di Jerman.

Saat ini, IULI memiliki 250 mahasiswa, baik yang berkuliah di Indonesia, Taiwan, maupun Jerman.

"Di Taiwan, kami bekerja sama dengan National Formosa University (NFU). Sementara itu, di Jerman, kami bekerja sama dengan Ilmenau University of Technology," tuturnya.

Tutun melanjutkan bahwa salah satu tujuan kerja sama IULI dengan kampus di Taiwan dan Jerman adalah untuk mengajarkan para mahasiswa untuk mengenal dan menghormati budaya yang berbeda. Pihaknya ingin mahasiswa IULI dapat hidup secara multinasional dan multikultural.

Oleh karena itu, mahasiswa IULI harus bisa berbahasa Inggris dan menguasai bahasa asing sesuai tempat tujuan melakukan pendidikan, seperti bahasa Jerman.

“Selain memastikan mahasiswa menguasai bahasa Inggris, kami juga mengajarkan bahasa Jerman kepada mereka," kata Tutun.

Sebagai informasi, prosesi wisuda berlangsung meriah dan penuh khidmat. Dalam sambutannya, Founder and Chairman of IULI Dr Ing Ilham Habibie berharap, para mahasiswa bisa melanjutkan pendidikan dan mencapai cita-cita setinggi mungkin.

Dr Ing Ilham Habibie saat memberikan sambutan. DOK. IULI Dr Ing Ilham Habibie saat memberikan sambutan.

Selain Ilham Habibie, sejumlah pihak turut memberikan sambutan. Mereka adalah perwakilan Embassy of the Federal Republic Germany, Jakarta, President of NFU Taiwan Shinn Liang Chang PhD, serta President of the TU Ilmenau Prof Dr ing Habil Kai-Uwe Sattler.

Selanjutnya, Director of Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Regional Office Jakarta Dr Guide Schnieder dan Koordinator Fungsi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Gina Indriani SSi, MT.

Pada kesempatan sama, Ketua Senat IULI RA Afera Ratna Wijayanti mengatakan bahwa saat ini, IULI fokus pada pembelajaran terkait teknologi pembelajaran, inovasi, dan kewirausahaan. Hal ini dilakukan sebagai persiapan untuk menghadapi perubahan dan tantangan masa depan global.

"Tema tersebut penting dan menarik untuk dipahami, dihayati, dan dipraktikkan," kata Afera.

Sementara itu, Director of Marketing, PR & Admission IULI Steven Moniaga mengatakan, pihaknya memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi berupa potongan biaya kuliah hingga 75 persen.

Untuk itu, pihaknya akan menyeleksi siswa yang memiliki nilai tertinggi untuk mendapatkan beasiswa di IULI. Perlu diketahui, IULI tidak memungut uang gedung dan pembangunan bagi calon mahasiswa.

 “Penerima beasiswa (juga) bisa memilih untuk melanjutkan pendidikan atau magang di Taiwan atau Jerman,” tutur Steven.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com