Kabar pos

Pencairan BSU Serentak di Kantor Pos Seluruh Indonesia Berjalan Lancar dan Efisien

Kompas.com - 03/11/2022, 14:46 WIB

KOMPAS.com - PT Pos Indonesia telah menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) tahap 7 pada Rabu (2/11/2022). Ada sekitar 3,6 juta tenaga kerja yang telah terdaftar sebagai penerima BSU melalui Kantor Pos di seluruh Indonesia.

Adapun besaran BSU yang diberikan pemerintah senilai Rp 600.000 kepada pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan. Syaratnya, penerima terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan hingga Juli 2022.

Ketua Satuan Tugas Bantuan Sosial (Satgas Bansos) PT Pos Indonesia Hendrasari mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pencairan BSU serentak di Kantor Pos seluruh Indonesia pada Rabu.

"Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar," ujar Hendrasari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Hendrasari menjelaskan bahwa berdasarkan data yang diterima Pos Indonesia per Rabu pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), BSU telah disalurkan kepada 40.000 pekerja di seluruh Indonesia.

Ia melanjutkan, untuk mendukung percepatan pencairan BSU, pihaknya telah menambah tenaga juru bayar dan memperpanjang jam pelayanan Kantor Pos.

"Beberapa lokasi memiliki jumlah penerima cukup banyak sehingga kami tidak ingin ada antrean panjang," tuturnya.

Kemudian, lanjut Hendrasari, Kantor Pos memperpanjang jam buka layanan setiap hari mulai pukul 08.00-20.00 WIB. Langkah ini diambil untuk memberikan kelonggaran waktu kepada para pekerja dalam mencairkan BSU.

"Kami memberikan kesempatan kepada pekerja yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan di jam kerja. Sembari pulang kerja, mereka bisa mampir ke Kantor Pos dan menguangkan haknya sebagai penerima BSU,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendra mengatakan bahwa beberapa Kantor Pos juga membuka layanan hingga Minggu.

Kemudian, untuk mencegah penumpukan antrean pekerja yang hendak mencairkan BSU, Pos Indonesia telah menyiapkan beberapa skema. Pertama, penerima BSU akan dilayani oleh petugas untuk melakukan proses verifikasi kelengkapan data.

Kedua, penerima yang sudah memenuhi persyaratan diminta pindah ke loket bayar untuk perekaman foto dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) penerima.

“Kemudian, mereka menerima dana BSU Rp 600.000 dan menandatangani tanda terima. Bukti penerimaan BSU ada dua, yakni tanda terima dan foto wajah penerima sebagai bentuk pertanggungjawaban Pos Indonesia," jelas Hendrasari.

Hendrasari mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menargetkan Pos Indonesia untuk menyelesaikan penyaluran BSU hingga akhir November 2022. Ia meyakini, bahwa pencairan BSU akan selesai lebih cepat dari tenggat waktu tersebut.

"Kami optimistis, (pencairan BSU) bisa selesai lebih cepat dalam dua atau tiga minggu ke depan. Pos Indonesia akan semakin menggencarkan publikasi mengenai pencairan BSU di Kantor Pos agar lebih banyak pekerja yang mendapatkan informasi dan segera mencairkan hak BSU di Kantor Pos," tuturnya.

Lebih lanjut, ia berharap, pelayanan yang diberikan Pos Indonesia dalam pencairan BSU dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pekerja. Pihaknya juga sudah menyiapkan seluruh Kantor Pos sebagai loket bayar, serta memperpanjang pelayanan hingga Minggu.

"Untuk menghindari antrean, (pekerja) silakan mengunduh aplikasi Pospay agar mendapatkan quick response (QR) code. Kemudian, siapkan KTP atau Kartu BPJS Ketenagakerjaan sebagai syarat pencairan BSU di Kantor Pos," ujarnya.

Penyaluran BSU kepada pekerja oleh Pos IndonesiaDok. Pos Indonesia Penyaluran BSU kepada pekerja oleh Pos Indonesia

Salah satu penerima BSU di Kantor Pos Cabang Madiun, Jawa Timur (Jatim), Hendra, mengatakan bahwa pelayanan Kantor Pos yang diterimanya bagus. Sebab, ia cukup datang ke Kantor Pos, melakukan scan QR code, dan menerima dana BSU.

"(Pencairan BSU menjadi) lebih cepat, praktis, dan mudah," kata Hendra.

Hal serupa juga diutarakan penerima BSU di Kantor Pos Cabang Sukolilo, Surabaya, Jatim, Rendra Galuh Wicaksono, yang baru pertama kali menerima BSU. Rendra mengatakan, pencairan BSU ini lebih cepat dan efisien.

"Proses mencairkan BSU gampang, cepat, dan tidak ada potongan,” ujarnya.

Rendra mengungkapkan, dana BSU yang diterima akan digunakan untuk membeli susu anak. Ia berharap dapat menerima BSU kembali pada 2023.

Kerja sama Kemenaker dan Pos Indonesia

Pemerintah melalui Kemenaker kembali memberikan BSU 2022 kepada pekerja dan buruh, Selasa (6/9/2022). BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan data 5.099.915 calon penerima BSU kepada Kemenaker yang telah diverifikasi dan divalidasi.

Press Conference penyaluran BSU 2022Dok. Pos Indonesia Press Conference penyaluran BSU 2022

Selain menyerahkan data, Kemenaker juga melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Penyaluran BSU 2022 dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta PT Pos Indonesia (Persero).

Sebagai informasi, Kemenaker menggandeng Pos Indonesia untuk kali pertama dalam penyaluran BSU pada 2022.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan upaya untuk mempercepat penyaluran BSU.

"Pos Indonesia sudah berpengalaman menyalurkan bantuan," ujar Ida.

Adapun Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi berharap, kehadiran Pos Indonesia sebagai mitra penyaluran BSU dapat membantu mencapai target penyaluran yang cepat, tepat, dan akuntabel.

"Penyaluran BSU 2022 berbeda dengan 2021 karena kami mengundang Pos Indonesia sebagai mitra penyaluran. Dengan demikian, diharapkan kerja sama intensif dengan Himbara, BSI, dan Pos Indonesia akan mempercepat penyaluran BSU," kata Anwar.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi menyatakan kesiapan jajarannya untuk mengemban tugas penyaluran BSU 2022 kepada pekerja dan buruh.

"Pos Indonesia siap (menyelesaikan) proses penyaluran BSU tepat waktu. Kami sudah berpengalaman dalam penyaluran bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos),” ujar Faizal.

Pada penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, misalnya, Pos Indonesia berhasil menyalurkan seluruh bantuan selama 2 minggu dengan total penerima 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

“Pos Indonesia juga dipercaya Kemensos untuk menyalurkan subsidi pengalihan BBM kepada 20,65 juta penerima bantuan atau KPM,” jelas Faizal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com