KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin memberikan dukungan untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) agar bisa tumbuh lebih cepat dan menjadi Top 10 Global Islamic Bank pada 2025.
Dukungan itu ia sampaikan dalam kunjungan kerja di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), melakukan peninjauan ke kantor perwakilan BSI di Gate District 3, The Dubai International Financial Centre (DIFC), Sheikh Zayed Road.
Ma’ruf berharap, BSI dapat menjadikan Indonesia sebagai kiblat industri syariah dan ekosistem halal dunia.
“Ibaratnya, bank syariah sekarang tidak hanya bermain di kolam kecil, tetapi dapat berenang di samudra luas. Dengan begitu, BSI tidak hanya berperan di kancah nasional, tetapi juga global,” kata Ma’ruf dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/11/2022).
Menurutnya, hubungan baik yang sudah terjalin antara Indonesia dan UEA dapat menjadi batu loncatan bagi BSI untuk terus mengembangkan bisnis, khususnya di area Timur Tengah dan Afrika Utara.
Apalagi, sambung Ma’ruf, kedua negara sudah memiliki perjanjian kerja sama Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE–CEPA).
Ia menilai perjanjian IUAE–CEPA bisa menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA yang merupakan hub untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan nontradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
Tak hanya itu, kesepakatan IUAE-CEPA juga menjadi catatan bersejarah karena ini kali pertama Indonesia memiliki perjanjian dagang dengan negara di Kawasan Teluk.
“Hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dengan UEA adalah kesempatan yang dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi yang mendampingi Wapres dalam tinjauan ke kantor perwakilan BSI di Dubai mengatakan, BSI sangat berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan pemerintah kepada perseroan dalam mewujudkan visi menjadi Top 10 Islamic Bank pada 2025.
Hery yang juga Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) melanjutkan, saat ini, BSI terus berbenah untuk bisa menjadi wajah perbankan syariah Indonesia di luar negeri di Kawasan Teluk, khususnya UEA.
“BSI sangat bersyukur mendapat kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke kantor perwakilan BSI di Dubai. Ini merupakan dorongan besar bagi BSI untuk terus maju dan berbenah. Dengan begitu, wajah Indonesia melalui perbankan syariah nasional, dapat eksis di kancah global,” tutur Hery.
Untuk diketahui, BSI tengah berfokus untuk bisa melayani para diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya UEA. Ke depan, BSI Mobile juga dapat digunakan oleh diaspora untuk menabung, mengirim uang, dan mencicil emas.
“Mereka dapat mengakses fitur-fitur BSI Mobile sama seperti yang didapat nasabah di dalam negeri. Referral BSI Mobile Banking adalah satu-satunya yang bisa memakai nomor luar negeri dan bisa digunakan untuk kirim uang (remittance) melalui kerja sama dengan perusahaan lokal direct remit,” ujarnya.
Terkait status kantor perwakilan BSI di Dubai, Hery menyebutkan bahwa pada awal 2023, BSI akan menjadi kantor cabang penuh. BSI sendiri telah menerima letter of incorporation atau izin prinsip operasional dari Dubai International Financial Center (DIFC) pada 4 November 2021.
Ia meyakini, kehadiran BSI di Dubai dapat membuka pasar syariah yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Terlebih, UEA adalah salah satu pusat investasi global, dengan Dubai sebagai pusat keuangan syariah global, termasuk sukuk.
BSI juga akan mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai sebagai jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan proyek pembangunan lain di Tanah Air.
“Sebagai bank syariah terbesar, kami berharap dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” katanya.
Untuk diketahui, pada Oktober 2021, Pemerintah Indonesia meresmikan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Dubai untuk mengoptimalkan bisnis perdagangan dari Indonesia hingga Timur Tengah. Kehadiran BSI dapat lebih memudahkan akses seluruh pemangku kepentingan.
"Termasuk dalam mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah," kata dia.