Advertorial

Parade Surabaya Juang Siap Jadi Event Nasional, Pelecut Semangat Kepahlawanan

Kompas.com - 08/11/2022, 20:58 WIB

KOMPAS.com - Parade Surabaya Juang sukses digelar kembali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada Minggu (6/11/2022).

Dalam gelaran itu, ribuan warga Surabaya memenuhi sepanjang rute parade heroik itu, mulai dari Jalan Pahlawan, Kramat Gantung, Gemblongan, Tunjungan, Yos Sudarso hingga depan Balai Kota Surabaya.

Pada 2023, parade tersebut dipastikan hadir lebih meriah dan siap menjadi event nasional.

Selain Parade Surabaya Juang, Festival Rujak Uleg juga bersiap menjadi agenda nasional. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan pemerintah pusat sedang mengkurasi keduanya sebagai salah satu proses panjang menjadi event nasional.

“Jadi, di Surabaya itu ada dua event yang ditarik ke dalam agenda event nasional, yaitu Parade Surabaya Juang dan Rujak Uleg. Kalau Parade Surabaya Juang ini kan tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia. Artinya, hanya dimiliki oleh Kota Pahlawan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

Ia menjelaskan, sebelum dua event tersebut ditarik menjadi event nasional, Pemkot Surabaya mengikuti sistem kurasi dari pemerintah pusat.

Gelaran Parade Surabaya Juang yang digelar Pemkot Siurabaya, Minggu (6/11/2022)Dok Pemkot Surabaya Gelaran Parade Surabaya Juang yang digelar Pemkot Siurabaya, Minggu (6/11/2022)

Kala itu, semua kabupaten dan kota di Indonesia mengirimkan agenda event-nya untuk dikurasi

“Nah, yang masuk ke event nasional dari Kota Surabaya adalah dua event itu,” kata dia.

Karenanya, ia yakin, Parade Surabaya Juang pada 2023 akan lebih meriah. Terlebih, promosi acaranya juga akan di-support pemerintah pusat.

Dengan begitu, gelaran juga akan menjadi daya tarik para wisatawan untuk hadir.

“Tentunya, ini akan memperkokoh dan semakin menguatkan bahwa event tersebut tidak ada di daerah lain selain di Kota Pahlawan,” tegasnya.

Selain itu, Wiwiek juga menjelaskan bahwa Parade Surabaya Juang dan Festival Rujag Uleg juga akan menjadi komoditas bisnis di Kota Pahlawan.

Sebab, ditariknya dua event tersebut pada agenda event nasional akan memengaruhi peningkatan jangkauan penonton dan pengunjung.

Hal terpenting, hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian Surabaya.

“Ini salah satu cara kami untuk mendatangkan para wisatawan berkunjung ke Kota Pahlawan. Semoga, (hal) ini juga (dapat) menjadi pelecut semangat kami untuk terus berkreasi dalam menggelar Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg ke depannya,” kata dia.

Filosofi Parade Juang

Sebagai informasi Parade Surabaya Juang 2022 diikuti 3.500 peserta. Para peserta terdiri dari prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.

Dalam parade tersebut, Wali Kota Eri dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya ikut meramaikan acara dengan pengalaman berbeda. Pada tahun sebelumnya, mereka menaiki tank Anoa,s ementara kini, mereka menunggangi kuda.

Gelaran Parade Surabaya Juang yang digelar Pemkot Surabaya, Minggu (6/11/2022)Dok Pemkot Surabaya Gelaran Parade Surabaya Juang yang digelar Pemkot Surabaya, Minggu (6/11/2022)

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menjelaskan filosofi Parade Surabaya Juang. Menurutnya, pada 10 November dulu, para pahlawan sudah mengajarkan kepada masyarakat untuk berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan tanpa melihat suku, ras, dan agama.

Kini ia ingins emangat itu diteruskan. Kota Surabaya dengan budaya “Arek” nya, ia harapkan, dapat berjuang untuk melawan kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran. Hal itu bisa diwujudkan kalau pemerintah dengan masyarakatnya berjuang bersama-sama.

“Kalau kita (pemerintah dan masyarakat) berjuang bersama, pasti bisa merebut kemerdekaan itu. Maka, jangan berjuang hanya di satu sisi. Inti acara hari ini adalah kita ingin mengembalikan semangat kepahlawanan. Itulah hikmah dan filosofi acara hari ini,” jelasnya.

Ia pun berharap, semangat kepahlawanan itu bisa terus membara di hati arek-arek Surabaya. Bahkan, ia juga mengajak arek-arek Surabaya untuk menjadikan Kota Pahlawan sebagai kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur.

“Kita harus terus kobarkan semangat kepahlawanan di hati arek-arek Suroboyo,” ujarnya.

Demi mengobarkan semangat kepahlawan, Pemkot Surabaya turut menggelar serangkaian acara di Hari Pahlawan pada 2022.

Setelah acara Parade Surabaya Juang, momen Hari Pahlawan akan dilanjutkan dengan agenda tabur bunga di Makam Bung Tomo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Makam Wr Soeparman, dan Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono Kota Surabaya.

“Selanjutnya pada Kamis (10/11/2022), kami akan menggelar upacara di halaman Balai Kota Surabaya. Di situ akan ada pertunjukan musikal kolaborasi yang dilanjutkan dengan penampilan drumband juga,” lanutnya.

Kemudian pada malam harinya, Pemkot Surabaya akan menggelar istighosah bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf atau dikenal dengan Habib Syech di Lapangan Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya.

“Bersholawat itu untuk berdoa agar semangat pejuang, semangat 10 November dan Hari Pahlawan tetap berada di hati warga Kota Surabaya sehingga kota ini ke depan bisa merdeka seluruhnya,” sambungnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com