Advertorial

Kian Dicari, Profesi di Bidang Data Diprediksi Akan Mendominasi pada Masa Depan

Kompas.com - 09/11/2022, 16:43 WIB

KOMPAS.com - Kemampuan menganalisis data (big data analytics) diperlukan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan di era modern.

Pasalnya, data yang dikumpulkan dapat digunakan oleh perusahaan untuk berbagai hal, mulai dari merancang strategi bisnis, membantu memilih keputusan yang tepat dan e?sien, hingga menemukan tren baru.

Berdasarkan laporan World Forum Economic, sebanyak 54 persen karyawan mengaku membutuhkan pelatihan, baik untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki maupun menguasai kemampuan baru. Hal ini dibutuhkan agar mereka mendapatkan jenjang karier yang baik.

Sementara itu, menurut data yang dimuat di laman Statista, para pemimpin bisnis dan tenaga kerja di seluruh dunia saat ini sudah menggunakan bantuan artificial intelligence (AI) untuk membantu pekerjaannya.

Sekitar 58 persen dari jumlah responden mengaku bahwa penggunaan AI dapat meningkatkan konsistensi dan kualitas pekerjaan. Kemudian, sekitar 26 persen responden menilai, penggunaan AI membantu meningkatkan produktivitas dan 16 persen responden menggunakannya untuk meningkatkan wawasan.

Laporan tersebut juga menyebutkan, automasi yang saat ini gencar dilakukan oleh sejumlah industri dinilai akan menentukan keberadaan jenis pekerjaan di masa depan, terutama hingga 2025.

Selain itu, sejumlah profesi konvensional juga diprediksi akan hilang di masa depan akibat transformasi digital yang semakin masif.

Founder Xeratic Feris Thia mengatakan, sejumlah pihak memprediksi dunia akan mengalami resesi pada 2023. Untuk memitigasi dampak resesi, perusahaan membutuhkan data analyst.

“Profesi data analyst akan semakin diperlukan oleh para pimpinan bisnis. Peran mereka sangat penting untuk mengolah data dan informasi untuk dijadikan kesempatan bisnis baru serta mengefisienkan proses tanpa harus mengurangi efekti?tas. Jadi, dominasi data analyst sebagai pendukung keputusan bisnis akan semakin kuat,” ujar Feris dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (9/11/2022).

Sebagai informasi, berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pada 2021, jumlah tenaga kerja di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK) saat ini hanya sekitar 1 juta orang.

Kebutuhan tenaga kerja di bidang tersebut diperkirakan akan bertambah setiap tahun hingga mencapai 1,97 juta orang pada 2025.

Pada laporan tersebut, Kemenaker juga memprediksi bahwa bidang data akan menjadi profesi yang sangat dicari pada masa depan.

Untuk diketahui, profesi tersebut terbagi ke dalam lima kategori, yakni network operation access, network operation backbone, software engineer, data analyst, dan data scientist.

Performance Analyst di LinkNet dan Mentor DQLab LiveClass Gifa Delyani mengatakan, profesi di bidang data yang menjadi primadona bukanlah sesuatu yang mengherankan di era modern.

Sebab, saat ini, hampir semua bidang sudah memanfaatkan penggunaan teknologi digital yang menghasilkan banyak data.

“Akan sangat disayangkan jika tidak bisa dimanfaatkan dengan benar. Orang yang bekerja di bidang data akan menjadi tombak perusahaan karena bisa melihat insight yang sangat banyak. Kemampuan mereka dalam memvisualisasikan data juga akan memudahkan kita untuk melihat apa yang disembunyikan oleh data tersebut," papar Gifa.

Sementara itu, Data Scientist MNC Media dan Mentor DQLab LiveClass Tantut Wahyu menjelaskan bahwa pihaknya siap menjawab kebutuhan talenta digital di bidang data melalui program yang disiapkan lewat platform edukasi data science online, DQLab. Platform ini berada di bawah naungan Universitas Multimedia Nusantara dan Xeratic.

Untuk menghasilkan talenta digital yang mumpuni, saat ini, DQLab memiliki terobosan baru lewat kehadiran kelas interaktif dalam program DQLab LiveClass.

DQLab LiveClass adalah program kelas intensif yang terdiri dari beragam kelas, seperti PilotClass, MetaClass, Investigasi, dan Bootcamp.

Selain itu, ada juga kelas lain yang dihadirkan untuk melengkapi kompetensi calon talenta data, seperti Bootcamp Data Analyst with Python dan SQL, Bootcamp Data Analyst with Excel, PilotClass Basic SQL for Data Analyst, dan PilotClass Basic Data Visualization with Tableau.

Lewat kelas tersebut, DQLab akan membantu calon talenta data dalam mempersiapkan kemampuan di bidang data agar siap bersaing mendapatkan profesi incaran seperti yang diprediksikan oleh Kemenaker pada 2025.

“Dengan kehadiran LiveClass Excel, diharapkan (calon talenta data) dapat menaklukkan berbagai macam jenis data. Selain itu, Sahabat DQ juga dapat melihat unseen story dari setiap data melalui pengolahan data melalui tools yang tersedia,” tutur Tantut.

Bagi yang tertarik mendaftar DQLab LiveClass, silakan registrasi lewat tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com