Advertorial

Jangkau Wilayah Kalimantan, BNN RI Dirikan Laboratorium Narkotika di Samarinda

Kompas.com - 09/11/2022, 19:50 WIB

KOMPAS.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) meresmikan laboratorium narkotika ke-4 di Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Adapun tiga laboratorium narkotika yang telah didirikan sebelumnya berada di Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat; Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara; dan Baddoka, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Laboratorium narkotika di Tanah Merah, Samarinda, diresmikan secara simbolis oleh Kepala BNN RI Petrus Reinhard Golose dengan didampingi Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan disaksikan oleh sejumlah pejabat BNN, Rabu (9/11/2022).

Petrus mengatakan bahwa pendirian laboratorium narkotika di Samarinda dilakukan sebagai upaya BNN untuk menjangkau wilayah Kalimantan.

"Selain karena diperlukan oleh penyidik untuk pro justitia, laboratorium narkotika Samarinda juga dibutuhkan untuk mendeteksi new psychoactive substances (NPS) yang beredar di Indonesia, khususnya di Kalimantan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Kepala BNN RI petrus Reinhard Golose pada peresmian laboratorium narkotika Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dok. BNN Kepala BNN RI petrus Reinhard Golose pada peresmian laboratorium narkotika Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Petrus memaparkan bahwa saat ini, telah beredar 1.127 NPS di dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 91 di antaranya telah masuk dan beredar di Indonesia.

“Menurut perkiraan kami, (jumlah NPS) yang beredar masih lebih banyak lagi karena belum terdeteksi. Oleh karena itu, upaya memperbanyak laboratorium narkotika di Indonesia merupakan hal penting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Laboratorium Narkotika BNN Wahyu Widodo mengatakan bahwa pembangunan laboratorium narkotika merupakan salah satu program prioritas nasional.

Hingga 2024, terangnya, pemerintah menargetkan pembangunan lima laboratorium narkotika di Indonesia.

“Dengan upaya tersebut, diharapkan pemerataan jangkauan laboratorium narkotika yang efektif dan efisien dapat ditingkatkan. Hal ini dilakukan guna mendukung percepatan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),” ujar Wahyu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau