Kabar pos

Sudah Salurkan BSU kepada 1,2 Juta Penerima, Pos Indonesia Optimistis Capai Target Penyaluran pada Akhir November 2022

Kompas.com - 10/11/2022, 16:27 WIB

BEKASI, KOMPAS.com – PT Pos Indonesia (Persero) optimistis dapat menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp 600.000 per penerima kepada 3,6 juta orang pada akhir November 2022, sesuai target yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Per Rabu (9/11/2022), Pos Indonesia sendiri telah menyalurkan BSU kepada 1,2 juta penerima.

Ditemui saat menyaksikan penyaluran BSU di Kantor Pos Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Rabu, Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan yang cukup panjang untuk memastikan target penyaluran BSU tercapai. 

Persiapan itu meliputi pengecekan data, mencetak daftar nominasi, pembagian undangan kepada penerima BSU, dan penyerahan BSU.

“Penerima bisa mengambil BSU melalui 3 cara, yaitu datang langsung ke Kantor Pos di seluruh daerah di Indonesia, ke perusahaan tempat mereka bekerja, dan diserahkan langsung oleh tim Pos Indonesia khusus pada penerima yang sakit,” kata Faizal.

Faizal melanjutkan bahwa Pos Indonesia menyalurkan BSU sesuai dengan perjanjian yang tertuang dalam petunjuk teknis (juknis) dari Kemenaker. Selain itu, pihaknya juga menyediakan dasbor yang dapat menunjukkan data secara detail dan real-time.

Salah satu penerima BSU bersama Menaker Ida Fauziyah. Dok. Kompas.com Salah satu penerima BSU bersama Menaker Ida Fauziyah.

“Kami mampu membuktikan bahwa amanah yang diberikan kepada Pos Indonesia bisa dilaksanakan dengan baik. Penyaluran BSU dilakukan dengan akuntabilitas yang tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan,” papar Faizal.

Ia pun kembali menegaskan optimismenya dalam penyaluran BSU. Pasalnya, kehadiran Pos Indonesia sangat membantu penyaluran BSU hingga ke pelosok daerah.

"Terdapat hampir 4.800 Kantor Pos yang ada di Indonesia. Dengan jangkauan yang luas ini, Pos Indonesia mampu hadir di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, para penerima BSU yang sudah mendapatkan undangan hanya perlu datang Kantor Pos terdekat, sertakan persyaratannya, dan langsung bisa terima BSU," papar Faizal.

Faizal juga percaya bahwa Pos Indonesia mampu menghadirkan pelayanan yang maksimal dalam penyaluran BSU. Ia pun mengklaim, penyaluran BSU melalui Pos Indonesia juga lebih mudah karena penerima tidak harus memiliki rekening bank.

Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi bersama Menteri Keteagakerjaan Ida Dauziyah usai meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Bekasi. Dok. Kompas.com Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi bersama Menteri Keteagakerjaan Ida Dauziyah usai meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Bekasi.

"Kami juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dinas tenaga kerja daerah, serta pemerintah daerah agar kendala yang terjadi di lapangan bisa dicarikan solusinya. Kami juga menyediakan konter khusus bagi penerima BSU yang bermasalah persyaratannya agar bisa segera ditangani,” jelas Faizal.

 
Ia menambahkan, kerja sama antara Pos Indonesia dan Kemenaker dalam penyaluran BSU tahap ke-7 merupakan permulaan yang baik.

Sementara itu, Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan penyaluran BSU sejak Rabu (2/11/2022).

Persiapan tersebut, lanjutnya, meliputi sosialisasi penyaluran BSU di berbagai media elektronik, online dan cetak, serta media sosial. Persiapan ini dilakukan agar penyaluran BSU bisa selesai sesuai target.

“Kami juga juga menambah waktu pelayanan hingga pukul 21.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) serta tetap buka pada Sabtu dan Minggu,” imbuhnya.

Selain itu, sambung Haris, pihaknya juga menambah petugas atau juru bayar serta mendatangi perusahaan atau komunitas untuk mempermudah penyaluran BSU.

"Alhamdulillah, Bu Ida berkesempatan meninjau dan melihat langsung proses pembayaran BSU yang ada di Kantor Pos. Tentunya ini sebuah kehormatan bagi kami," ujar Haris.

Gandeng Pos Indonesia agar penyaluran BSU lancar

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang juga hadir menyaksikan penyaluran BSU tersebut mengatakan bahwa pemerintah sengaja menggandeng Pos Indonesia agar penyaluran BSU tahap ke-7 tak mengalami kendala.

Hingga tahap ke-6, BSU disalurkan melalui transfer ke nomor rekening Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Mandiri, dan Bank Tabungan Nasional (BTN). Selain Himbara, pemerintah juga menyalurkan BSU melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).

Akan tetapi, penyaluran melalui Himbara dan BSI menemui kendala. Pasalnya, tidak semua penerima memiliki rekening bank tersebut atau nomor rekening mereka bermasalah (nonaktif).

“Untuk itu, kami menunjuk Pos Indonesia karena tidak semua calon penerima memiliki rekening Himbara. Selama peserta telah menerima undangan, mereka hanya perlu menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau terdaftar aktif di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan hingga Juli 2022 untuk dapat menerima BSU,” tutur Ida.

Ida pun menyampaikan bahwa secara nasional, BSU telah tersalurkan kepada 10.321.426 orang per awal November 2022. Angka tersebut setara dengan 80,30 persen dari keseluruhan penerima BSU yang terdaftar.

Menaker Ida Faiziyah berdialog dengan penerima BSU. Dok. Pos Indonesia Menaker Ida Faiziyah berdialog dengan penerima BSU.

“Mudah-mudahan, dengan penyaluran melalui Himbara dan Pos Indonesia, (BSU) bisa tersalurkan 100 persen hingga akhir November 2022,” papar Ida.

Pada kesempatan itu, Ida juga menyempatkan diri berdiskusi dengan penerima BSU. Rupanya, masih terdapat peserta yang seharusnya berhak mendapatkan BSU, tetapi tidak memiliki persyaratan. Keluhan ini diungkapkan oleh perwakilan pemulung di Bantar Gebang yang tidak memiliki KTP dan tidak terdaftar BPJS Ketenagakerjaan.

“Keluhan ini akan kami tampung dan dicarikan solusinya, misalnya, apakah bisa menggunakan kartu identitas lain. Kami akan bekerja sama dengan Pos Indonesia dan pemda setempat untuk menemukan solusi terbaik,” ujar Ida.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com