Advertorial

Sukseskan KTT G20, Angkasa Pura Properti Percantik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Kompas.com - 14/11/2022, 17:05 WIB

KOMPAS.com – PT Angkasa Pura Properti telah menyelesaikan proses mempercantik (beautification) dan revitalisasi sarana dan prasarana, serta pembangunan instalasi karya seni di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Upaya tersebut merupakan bentuk dukungan PT Angkasa Pura Propertiterhadap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang dihelat di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) dan Rabu (16/11/2022).

Sebagai informasi, PT Angkasa Pura Properti dipercaya PT Angkasa Pura I untuk melakukan beragam pekerjaan beautification yang meliputi area Terminal Internasional, Terminal Domestik, General Aviation Terminal (GAT), Terminal Very Very Important Person (VVIP) Eksisting, dan fasilitas penunjang lain di bandara.

Seperti diketahui, Bali akan menjadi gerbang utama yang menyambut delegasi KTT G20. Oleh sebab itu, bandara tersebut akan merepresentasikan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Properti Ristiyanto Eko Wibowo berharap, wajah baru Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat memberikan kesan positif dan kenangan indah yang tak terlupakan bagi para delegasi, terutama kepala negara peserta KTT G20.

“Keramahtamahan (hospitality) Indonesia dapat terasa begitu mereka tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” ujar Eko dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Eko melanjutkan, pada Terminal Internasional, PT Angkasa Pura Properti melakukan beautification melalui berbagai perbaikan fasilitas terminal, toilet, papan petunjuk (signage), dan desain interior, serta penggantian lantai vinil dan dekoratif kolom.

Nuansa yang dipilih dan material yang digunakan dalam pekerjaan tersebut mengusung tema arsitektur tradisional Indonesia, khususnya Bali. Contohnya, penggunaan anyaman rotan pada dekoratif kolom yang dipasang di sepanjang koridor terminal kedatangan internasional.

Meskipun lekat dengan unsur tradisional, anyaman itu disesuaikan dengan tampilan yang lebih modern. Anyaman ini dibuat dari bahan sintetis yang lebih awet, anti air, dan tahan api.

PT Angkasa Pura Properti juga mempromosikan budaya Nusantara di berbagai sudut Terminal Kedatangan Internasional. Hal ini terlihat dari keberadaan tujuh instalasi karya seni hasil kerja sama dengan seniman lokal Bali.

“Lewat kolaborasi dengan seniman lokal, kami ingin mempromosikan budaya Nusantara kepada masyarakat global,” ujar Eko.

Dia menambahkan, material yang digunakan pada masing-masing karya seni beragam, seperti kayu, rotan, dan resin. Karya seni itu pun memiliki beragam makna, mulai dari filosofi kehidupan manusia hingga budaya masyarakat Bali.

“Paradise Scape” karya I Wayan Upadana, misalnya, menggambarkan persatuan keberagaman budaya tradisional dan global. Kemudian, “Wana Rupa Segara Gunung” karya I Kadek Armika menggambarkan adat dan tradisi masyarakat Bali.

Delegasi KTT G20 juga akan dimanjakan dengan “Konstruksi Semesta” karya Valasara, Nawa Dewata karya Atelier Seni, “Tree of Life” karya Gus Ari, “Palemahan” karya Raka Bernat, dan “Mataya Gate” karya Yoka Sara yang bermakna gerbang persembahan yang mengantar pengunjung selamat sampai tujuan.

Salah satu instalasi seni di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, siap menyambut delegasi KTT G20. 

Dok. Angkasa Pura Properti Salah satu instalasi seni di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, siap menyambut delegasi KTT G20.

Untuk diketahui, karya-karya itu juga dapat dilihat secara online di media sosial PT Angkasa Pura Properti @ap.property.

Pada kesempatan itu, Eko menjelaskan bahwa sebagai terminal khusus jet privat, area GAT juga tak lepas dari beautification. Pekerjaan ini meliputi relayout terminal, struktur, arsitektur, interior, mekanikal, elektrikal, elektronika, plumbing, serta perbaikan jalan akses dan taman.

Kemudian, PT Angkasa Pura Properti juga membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pembangunan PLTS itu merupakan kontribusi perusahaan terhadap kelestarian lingkungan dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) guna menekan emisi karbon sekaligus mendukung perhelatan KTT G20 di Bali.

Adapun PT Angkasa Pura Properti melakukan pemasangan 288 unit sistem panel surya (photovoltaics) berkapasitas maksimal 155 kilowatt-peak (kWp) yang mampu menyuplai energi untuk sebagian kawasan bandara.

Eko berharap, seluruh upaya beautification serta revitalisasi dapat memberikan kenyamanan dan keindahan bagi delegasi KTT G20, sekaligus meningkatkan kebanggaan Indonesia di mata dunia.

“Selaras dengan visi Presidensi G20 Indonesia, yakni pemulihan pandemi yang kuat, tangguh, dan berkelanjutan di seluruh dunia, semoga upaya kami juga dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata Bali sehingga dapat mendatangkan puluhan juta turis, seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda,” ujar Eko.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com