Advertorial

Menhan Prabowo Ajak Pemimpin Dunia untuk Bersatu Atasi Krisis Pangan Global

Kompas.com - 14/11/2022, 17:56 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengajak pemimpin dunia bersatu untuk mengatasi krisis pangan dan kelaparan akut yang disebabkan oleh konflik antarnegara.

Menurutnya, krisis pangan di berbagai dunia bisa diatasi dengan memecahkan persoalan pada bibit dan teknologi pangan. Meski demikian, upaya terpenting yang harus dilakukan adalah meningkatkan persatuan, kekompakan, serta kemampuan antarelite nasional dan internasional untuk bekerja sama.

“Apakah kita ingin menyelesaikan konflik atau tidak? Jika tidak menyelesaikan konflik, kita memasuki wilayah dan zona waktu yang sangat berbahaya,” kata Prabowo pada acara Global Food Security Forum di Bali, Minggu (3/11/2022) seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Menhan berharap, Global Food Security Forum dapat memberikan pemahaman mengenai ketahanan pangan dari sudut pandang Indonesia dan dunia. Hal ini dilakukan mengingat tujuan paling penting saat ini adalah ketersediaan stok dan keterjangkauan harga pangan di dunia.

Meski demikian, pencapaian tujuan tersebut tidak mudah karena hanya beberapa negara saja yang memiliki kecukupan pasokan protein dan kalori.

Oleh karena itu, Prabowo mengajak semua pihak untuk mencapai target nol kelaparan yang merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin 2. Tujuan ini harus diupayakan oleh semua pihak.

Menhan Prabowo Subianto pada Global Food Security Forum di Bali. 

DOK. Tim Media Prabowo Subianto Menhan Prabowo Subianto pada Global Food Security Forum di Bali.

“Global Food Security Forum merupakan forum yang penting untuk memberi pengetahuan kepada para elite politik dan pimpinan negara. Mereka dapat bekerja sama dengan pihak swasta dalam menghadapi ketahanan pangan,” tuturnya.

Sebagai informasi, forum tersebut turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara virtual dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Forum tersebut diselenggarakan atas kerja sama antara the Gaurav dan Sharon Srivastava Family Foundation, Kementerian Pertahanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Kemaritiman). Forum ini berlangsung pada 12-13 November 2022 di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Bali. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau