Advertorial

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Simbol Persahabatan Antara China dan Indonesia

Kompas.com - 18/11/2022, 07:55 WIB

KOMPAS.com - Terwujudnya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sejatinya adalah simbol persahabatan kedua negara, yakni China dan Indonesia.

Sebab, proyek tersebut lahir dari jalinan persaha batan yang sudah berlangsung sejak lama.

Hubungan baik antar kedua negara tersebut pun menjadi modal paling berharga dalam penyelesaian proyek KCJB.

Sebagai informasi, sesi uji coba sistem catenary KCJB telah dimulai di Stasiun Tegalluar, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/11/2022).

Untuk pertama kalinya, Electric Multiple Units (EMU) buatan China itu tampil di lintasan KCJB.

Perlu diketahui, KCJB menghubungkan Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta, dan kota terbesar keempat di Tanah Air, Bandung, Jawa Barat.

Di bawah dukungan dua kepala negara dari Tiongkok dan Indonesia, progres pembangunan KCJB mengalami kemajuan pesat. Terlebih, KCJB merupakan proyek penting dari kerja sama antara Tiongkok dan Jakarta di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Sutera (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China.

Asal tahu saja, panjang rel kereta cepat tersebut mencapai 142 kilometer (km) dan aman ditempuh dengan kecepatan 350 km per jam. Dalam perjalanannya, ini merupakan proyek konstruksi luar negeri pertama yang sepenuhnya menggunakan sistem kereta api, teknologi, dan komponen industri dari China.

Dengan teknologi tinggi, KCJB diharapkan dapat mempersingkat perjalanan Jakarta-Bandung menjadi hanya 40 menit dari sebelumnya tiga jam.

Merayakan persahabatan Indonesia dan China

Pada April 2015, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Indonesia Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama proyek KCJB di Jakarta. Pada 2016, proyek KCJB resmi dimulai.

Sejauh ini, 13 terowongan dan 58 jembatan dalam rencana pembangunan jalur KCJB telah selesai.

Konstruksi mekanis diadopsi pada Terowongan No. 6 Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk memastikan keselamatan dan penyelesaian tepat waktu.China Railway No. 3 Engineering Group Co., Ltd. Konstruksi mekanis diadopsi pada Terowongan No. 6 Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk memastikan keselamatan dan penyelesaian tepat waktu.

Jokowi sendiri telah beberapa kali mengunjungi lokasi proyek pembangunan KCJB. Saat mengunjungi Stasiun Tegalluar pada Oktober 2022, Jokowi mengatakan bahwa kelancaran proyek tersebut mencerminkan kerja sama yang baik antara Indonesia dan China.

“KCJB yang terintegrasi dengan pelabuhan atau bandara ini akan menjadi bagian dari jaringan konektivitas internasional,” kata Jokowi mengutip People’s Daily.

Manfaat pembangunan KCJB

Sebagai informasi, peletakan lintasan rel kereta di jalur utama KCJB telah dimulai pada Juli 2022 menggunakan mesin CPG500 buatan China. Mesin itu bisa meratakan rel sepanjang 500 meter dengan berat 30 ton dan meletakkan pengekang crossties seberat 360 kg di bawah rel setiap 60 sentimeter (cm).

Terowongan no.6 , terowongan terpanjang pada jalur Kereta Cepat Jakarta?Bandung telah rampung dikerjakan.China Railway No. 3 Engineering Group Co., Ltd Terowongan no.6 , terowongan terpanjang pada jalur Kereta Cepat Jakarta?Bandung telah rampung dikerjakan.

Dengan mesin tersebut, rel sepanjang 1,5 kilometer dapat diselesaikan setiap harinya.

Tidak heran kalau Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi mengaku terkesan dengan teknologi buatan China tersebut.

Menhub Budi mengakui, implementasi teknologi tersebut adalah yang pertama di Asia Tenggara. Karena itu, Menteri Budi menyampaikan rasaterima kasihnya atas pemanfaatan teknologi tinggi tersebut dalam pembangunan KCJB.

Sementara itu. Kepala Departemen Ekonomi Pusat Kajian Strategis dan Internasional Indonesia, Fajar B Hirawan menilai bahwa KCJB akan meningkatkan arus penumpang, kargo, dan layanan di sepanjang rute tersebut secara signifikan.

KCJB yang melintasi sembilan kabupaten dan kota, kata dia, akan membantu membentuk kawasan bisnis baru di dekat stasiun Kereta Cepat dan mendorong pengembangan ekonomi daerah.

“KCJB akan mempercepat langkah Indonesia menuju tujuan pembangunan ekonomi,”ujar Fajar.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan juga menilai bahwa KCJB merupakan bagian penting dari sistem transportasi umum modern Indonesia dan telah terdaftar sebagai proyek konstruksi strategis nasional.

Ia yakin, hal itu akan berdampak positif bagi ekonomi, warga, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

Berkah pembangunan proyek strategis itu pun dapat dirasakan penduduk desa yang tinggal di dekat lokasi proyek pembangunan KCJB. Ada lebih dari 300 penduduk yang telah mendapatkan pekerjaan berkat proyek tersebut.

Tak sampai di situ, para pekerja yang punya pengelaman bekerja pada proyek tersebut mengaku mendapatkan keterampilan, yakni mereka jadi terampil mencampur beton, mengemudikan ekskavator, mengelas dan kelistrikan, bahkan ada yang telah memperoleh sertifikat profesi di bidang las dan kelistrikan. (People’s Daily/Liu Hui, Li Qiang, Cheng Shijie, Zhang Jie).

.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com