KOMPAS.com - Sinar Mas Land melalui Grand City Balikpapan menghadirkan Grand City Food Center yang berlokasi di Jalan Sinar Mas Land Boulevard, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (26/11). Grand City Food Center diproyeksikan akan menjadi destinasi kuliner baru bagi masyarakat setempat.
Proyek tersebut di bangun di atas lahan seluas 1 hektare (ha). Saat ini, terdapat 58 tenant yang terdiri dari 30 kios dan 28 food stall yang akan bergabung di Grand City Food Center dengan skema kepemilikan sewa (lease).
Nantinya, pusat kuliner tersebut akan terkoneksi langsung dengan danau buatan seluas 6 hektare dengan kedalaman hingga 4 meter di kawasan Grand City. Kawasan ini akan dilengkapi dengan area parkir yang aman dan luas sehingga dapat menampung ratusan unit kendaraan.
Selain itu, danau buatan tersebut juga akan dilengkapi dengan jalur pedestrian serta ruang terbuka hijau berupa taman asri yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.
Chief Eexecutive Officer (CEO) East Indonesia Sinar Mas Land Franky Najoan berharap, Grand City Food Center dapat menambah retribusi pendapatan aset daerah.
Selain itu, proyek tersebut juga merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
“Grand City Food Center menghadirkan pilihan kuliner khas Balikpapan serta masakan Nusantara yang beragam dengan penataan yang indah. Tempat ini cocok dan nyaman untuk berkumpul bersama teman dan keluarga,” ujar Franky dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (27/11/2022).
Sebagai informasi, Grand City Balikpapan merupakan township pertama di Kalimantan Timur yang dikembangkan di atas lahan seluas 224 ha. Proyek ini memiliki empat klaster perumahan yang sudah dibangun, yaitu Forestville, Pineville, Hyland, serta Hayfield.
Saat ini, Sinar Mas Land tengah memasarkan produk residensial terbarunya bernama Cheville di kawasan tersebut. Produk residensial ini dipasarkan dengan harga mulai Rp 800 juta dan terdiri dari dua pilihan tipe rumah.
Tipe pertama memiliki luas bangunan 49 meter persegi (m2) dan luas tanah sekitar 60-75 m2. Selanjutnya, tipe kedua memiliki luas bangunan lebih besar, yakni 69 m2 dan luas tanah sekitar 90 dan 96 m2.
Hunian di klaster Cheville mengusung konsep modern dan kehidupan dinamis yang menyatu dengan nuansa alam (green environment). Rumah ini memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara di setiap ruangan.
Rumah tapak tersebut juga telah mengadopsi standar kebiasaan baru (new normal) dengan menyediakan fasilitas sanitasi berupa wastafel di teras depan rumah.
Untuk mempermudah mobilitas para penghuni dan masyarakat Balikpapan, ke depannya, Grand City Balikpapan juga akan memiliki tiga gerbang utama. Saat ini, kota mandiri tersebut telah mengoperasionalkan dua gerbang utama.
Pada 2017, gerbang pertamanya yang merupakan akses masuk keluar Grand City dari Jalan MT Haryono telah diresmikan. Selanjutnya, pada awal 2020, Jalan Sinar Mas Land Boulevard menjadi pintu gerbang kedua kawasan Grand City Balikpapan.
Akses jalan sepanjang 2,7 kilometer (km) dengan lebar 32 meter tersebut merupakan salah satu alternatif untuk mengurai kemacetan di Balikpapan. Selanjutnya, township ini juga direncanakan akan mengoperasikan akses gerbang ketiga pada 2024.
Keberadaan ketiga gerbang tersebut akan memudahkan warga dan masyarakat untuk berkunjung ke Ibu Kota Negara (IKN) baru yang sebagian terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.