Advertorial

Jadi Korban Gempa Cianjur, Insan PLN Tetap Jalankan Tugas Pulihkan Infrastruktur Kelistrikan

Kompas.com - 29/11/2022, 17:49 WIB

KOMPAS.com - Gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/20222), turut dirasakan oleh karyawan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Salah satu Insan PLN-sebutan bagi karyawan PLN-yang turut merasakan gempa tersebut adalah Hendi Maulana.

Hendi merupakan bagian dari tim Pekerjaan Dalam Kondisi Bertegangan (PKDB). Saat gempa terjadi, ia sedang melakukan pekerjaan pengamanan jumper di daerah Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur.

“Alhamdulillah, personel sudah turun dari tiang saat gempa terjadi,” ujar Hendy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Pria yang telah bekerja selama 18 tahun di PLN itu kemudian pulang untuk memastikan kondisi keluarga. Sesampainya di rumah, Hendy mendapati kondisi tembok rumahnya bergeser dan atap bangunan rusak.

"Sore itu, saya bersama tetangga langsung membangun pengungsian sementara. Keluarga sementara tinggal di Bandung, hanya saya dan anak pertama yang tetap di Cianjur,” kata Hendy.

Proses penanganan listrik terdampak gempa di Cianjur.Dok. PLN Proses penanganan listrik terdampak gempa di Cianjur.

Setelah memastikan kondisi keluarga aman, ia kembali bergabung dengan tim PLN untuk pemulihan kelistrikan.

“Saya ikut serta dalam penormalan listrik mengingat besarnya dampak gempa terhadap jaringan (listrik),” ujarnya.

Hendy menyadari bahwa kontribusinya sangat dibutuhkan para pelanggan PLN yang terdampak gempa. Ia mengaku jarang melihat kondisi rumah karena fokus melakukan perbaikan tiang yang roboh akibat gempa.

“Biasanya, saya menelpon anak untuk memastikan kondisinya dan rumah baik. Selama seminggu ini, saya siaga di kantor,” kata Hendy.

Selain Hendy, Insan PLN yang juga menjadi korban gempa Cianjur adalah pegawai Bagian Keuangan dan Umum PLN Cianjur Nurul Setyorini.

Saat gempa terjadi, Nurul sedang mengikuti rapat di lantai 2 Kantor PLN Cianjur. Ia dan pegawai lain langsung turun dan berkumpul di halaman.

Nurul pun melihat sendiri dinding kantor rusak akibat guncangan gempa. Ibu satu anak ini pun segera menghubungi keluarga untuk mengetahui kondisi rumah.

“Alhamdulillah, anak saya selamat meski rumah rusak, plafon kamar belakang ambruk. Malam itu saya tidak pulang. Saya tetap di kantor mendukung rekan-rekan teknisi yang mulai melakukan pemulihan suplai listrik," ujarnya.

Proses evakuasi gempa di Cianjur.Dok. PLN Proses evakuasi gempa di Cianjur.

Ia pun tidur di pos satpam karena ruangan itulah yang dirasa aman dari dampak gempa. Saat malam tiba, Nurul dan insan PLN lain harus menyediakan makanan bagi ratusan petugas PLN di lapangan.

Kondisi Kota Cianjur yang masih kacau akibat gempa pun membuatnya harus memutar otak. Beruntungnya, unit PLN sekitar Cianjur datang membantu.

“Saya berkoordinasi dengan PLN sekitar Cianjur. Malam itu, kami mendapat dukungan personel dan suplai makanan dari PLN Cimahi. Selanjutnya, PLN Sukabumi, Gunung Putri, Bogor, Karawang, dan Bandung bergantian membantu penyediaan makanan bagi petugas,” kata Nurul.

Hendi dan Nurul merupakan dua dari ratusan orang yang menjadi korban gempa Cianjur. Meski demikian, dua Insan PLN ini tahu betul bahwa keberadaan pasokan listrik akan membantu meringankan beban para korban.

Mereka bersama puluhan insan PLN lain pun bersama memulihkan infrastruktur kelistrikan yang terdampak gempa. Hal ini tidak mudah, tetapi dengan usaha bersama, semua jadi terasa lebih ringan.

Upaya tersebut berhasil membuat sistem kelistrikan di Cianjur pulih100 persen pada Selasa (23/11/2022) pukul 23.05 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pasokan listrik ke 326.028 pelanggan pun kembali normal dalam waktu kurang dari 36 jam.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com