Advertorial

Bank Indonesia Mendaulat BSI sebagai Pendukung Pengendali Moneter dan UMKM Terbaik

Kompas.com - 01/12/2022, 18:20 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali meraih dua penghargaan dalam ajang Bank Indonesia Award 2022 sebagai “Bank Pendukung Pengendalian Moneter Rupiah” dan “Valas Terbaik serta Bank Pendukung UMKM Terbaik”.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Rabu (30/11/2022).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, penghargaan yang diberikan oleh Bank Indonesia tersebut bisa memacu BSI untuk senantiasa mendukung tugas-tugas bank sentral.

“Kami berharap, ke depan, penghargaan ini bisa menjadi motivasi BSI untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat sesuai prinsip syariah melalui produk, layanan, serta inovasi digital,” ujar Hery dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

Hery menjelaskan, capaian penghargaan tersebut bisa diperoleh karena BSI telah menjadi bagian dari industri keuangan syariah yang menorehkan catatan keuangan positif hingga September 2022.

Ia memaparkan bahwa di tengah kondisi global yang belum stabil, kinerja BSI tergolong positif, terutama pada kuartal III/2022. Hal ini tecermin dari peningkatan laba bersih hingga 42 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY), yakni mencapai Rp 3,21 triliun. Rasio keuangan BSI pun bertumbuh secara positif di berbagai sektor.

BSI juga berhasil membukukan dana pihak ketiga (DPK) hingga mencapai Rp 245,18 triliun atau tumbuh 11,86 persen pada periode yang sama. Kinerja positif ini didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan DPK.

Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI itu pula, kata Hery, yang mengantarkan tabungan BSI berada pada posisi Top 5 Industri Perbankan Nasional.

Kinerja solid BSI juga didukung oleh total pembiayaan yang tumbuh sebesar 22,35 persen, yakni mencapai Rp 199,82 triliun. Adapun kontribusi pembiayaan terbesar berasal dari bisnis mikro, yakni sebesar 27,32 persen atau mencapai Rp 18,12 triliun. Jumlah ini berkontribusi sebesar 9 persen untuk pembiayaan BSI secara keseluruhan.

Pada posisi selanjutnya, kontribusi terbesar berasal dari pembiayaan kartu yang meningkat sebesar 35,81 persen dan pembiayaan gadai yang naik sebesar 30,15 persen. Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan sehat. Hal ini tecermin dari non-performing financing  (NPF) nett yang sangat terjaga, yaitu hanya sebesar 0,59 persen.

Kontribusi BSI untuk UMKM Indonesia

Selain memiliki kinerja yang baik, BSI juga serius menggarap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai segmen yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ekonomi di Tanah Air.

Untuk mendorong para pelaku UMKM dalam meningkatkan kapabilitas, BSI melancarkan sejumlah strategi dan terobosan. Dengan begitu, BSI mampu mendukung digitalisasi dan membantu capaian target realisasi penyaluran produk UMKM.

Adapun strategi tersebut meliputi pengembangan platform per trade area, optimalisasi peran aggregator dan reseller, perluasan pasar, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BSI juga memberikan bantuan dana untuk pelaku UMKM dengan payung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yakni lewat program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan pemodalan koperasi lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Selain itu, BSI juga bersinergi dengan berbagai kementerian dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga memiliki UMKM binaan yang berkualitas.

Pada upaya digitalisasi, BSI meluncurkan aplikasi Salam Digital untuk pelaku UMKM. Aplikasi ini memungkinkan pelaku UMKM untuk mengajukan pembiayaan secara online dan memilih lokasi kantor cabang terdekat untuk pengambilan dana.

Program pengembangan dan pendampingan UMKM lainnya yang terus digalakkan BSI antara lain program inkubasi pencarian bakat Talenta Wirausaha BSI, Inisiasi pendirian UMKM Centre di beberapa kota, serta coaching wirausaha dengan sejumlah mentor usaha yang sudah mapan.

Sebagai informasi, jumlah UMKM yang dibina oleh UMKM Centre BSI kini telah mencapai 1.134 UMKM. Dari jumlah tersebut, sebanyak 831 UMKM berasal dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 175 UMKM dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 128 UMKM dari Surabaya.

Jumlah pelaku UMKM yang sudah menjadi nasabah BSI secara keseluruhan mencapai 1.051, dengan rincian 777 pelaku UMKM dari NAD, 218 UMKM dari DIY, dan 56 UMKM dari Surabaya.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan KUR Syariah, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 10,86 triliun kepada 101.085 pelaku UMKM per Oktober 2022.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com