Advertorial

Dipanggil Bupati Kediri, Bocah SD Bertanya Cara Mendapatkan KIP

Kompas.com - 03/12/2022, 09:03 WIB

KOMPAS.com – Seorang bocah bernama Muhamad Brian Putra yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD) NU Darussalam, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dengan berani mengajukan pertanyaan cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Momen tidak biasa itu terjadi pada acara Jumat Ngopi yang digelar di Balai Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jumat (2/12/2022). Bocah berusia 10 tahun itu sejak awal terlihat antusias mengikuti acara Jumat Ngopi.

Duduk di barisan depan, Brian hanya melihat-lihat peserta lain yang usianya lebih tua darinya bertanya kepada Bupati. Melihat bocah kecil itu, Bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut pun memanggil Brian dan memintanya untuk maju.

"Bagaimana caranya mendapatkan KIP?," tanya Brian kepada Mas Dhito.

Melihat keberaniannya, Mas Dhito justru balik bertanya kepada Brian mengenai pekerjaan orangtuanya

"Bapak petani, ibu penjual minuman," kata Brian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

Mendengar pengakuan Brian, Mas Dhito langsung menginstruksikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin, yang ikut mendampingi di acara Jumat Ngopi untuk mengurus KIP bagi Brian.

"Pak Muksin tolong dicatat, Senin kita proses," pinta Mas Dhito.

Sebagai bentuk kebanggaannya terhadap keberanian Brian, Mas Dhito memberikan hadiah topi miliknya. Tak hanya itu, dia juga mengaku akan memberikan hadiah sepatu dan sepeda untuk Brian.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berjanji akan membantu mengurus kepesertaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk Brian, siswa kelas 3 SD NU Darussalam. 

Dok. Pemkab Kediri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berjanji akan membantu mengurus kepesertaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk Brian, siswa kelas 3 SD NU Darussalam.

"Nanti saya kirim sepeda," janji Mas Dhito.

Rina, ibunda Brian yang duduk di antara peserta Jumat Ngopi lain mengaku bangga dengan keberanian anaknya. Ia bercerita, anaknya memang ingin mendapat KIP seperti temannya di sekolah.

"Sebelumnya, dipameri temannya yang dapat KIP. Katanya, uangnya diambil di kantor pos. Di rumah, (Brian) bertanya (kepada) saya kenapa dia tidak dapat," terang Rina.

Semenjak itu, di rumah Brian menyampaikan keinginannya supaya bisa mendapatkan uang seperti temannya. Berangkat dari keinginannya tersebut, Brian memberanikan diri bertanya langsung kepada Mas Dhito.

Sementara itu, Mokhamat Muhsin menjelaskan, terdapat dua jalur untuk menjadi penerima KIP, yakni jalur terpadu berdasarkan data warga kurang mampu dan jalur pengajuan dari satuan pendidikan.

Lebih lanjut, Muhsin mengatakan, untuk pengajuan KIP lewat jalur terpadu harus melampirkan surat keterangan tidak mampu. Pihaknya mengaku telah menyampaikan kepada orangtua Brian supaya mengurus surat keterangan tidak mampu ke pemerintah desa terlebih dahulu.

"Nanti kalau sudah ada surat keterangan tidak mampu dari desa baru kita ajukan ke Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi," terangnya.

Bila nantinya dari pengajuan yang dilakukan tidak bisa mendapatkan KIP, pihaknya akan mengupayakan supaya Brian bisa mendapatkan beasiswa dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com