Advertorial

Gelar Ajang Tahunan Dholo KOM, Bupati Kediri Jadikan Kelok 9 sebagai Surga Pesepeda

Kompas.com - 04/12/2022, 13:02 WIB

KOMPAS.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyambut kedatangan ratusan pesepeda Dholo King of the Mountain (KOM) Challenge di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Sabtu (3/12/2022).

Ajang sepeda tahunan dengan rute Kota Surabaya-Kabupaten Kediri tersebut akan melalui salah satu rute ikonik, yakni Kelok 9. Spot ini terletak di Gunung Wilis, Kediri, Jawa Timur.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengatakan bahwa salah satu jalan menanjak di Kelok 9 memang menjadi primadona bagi pesepeda yang menyukai tantangan.

Oleh karena itu, sambungnya, ajang Dholo KOM dapat memancing pesepeda yang belum pernah mencoba lintasan itu.

Mas Dhito mengisahkan, Kelok 9 mulanya dibuat untuk mempersingkat jalur menuju air terjun Dholo. Setelah Dholo KOM Challenge digelar pertama kali pada 2021, kelokan tersebut menjadi salah satu tujuan favorit pesepeda.

“Saat Dholo KOM 2021, Founder Mainsepeda Azrul Ananda menyadarkan saya bahwa Kelok 9 adalah surganya pesepeda di Indonesia. Kami akan jaga terus (Kelok 9),” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Mas Dhito dalam penyambutan Dholo KOM Challenge.Dok. Pemkab Kediri Mas Dhito dalam penyambutan Dholo KOM Challenge.

Lebih lanjut, Mas Dhito menuturkan, ajang sepeda berskala nasional tersebut akan menjadi salah satu wahana sport tourism yang menarik untuk digelar. Pasalnya, pada 2023, bandara baru di Kabupaten Kediri akan beroperasi.

Oleh karena itu, Mas Dhito akan berupaya memaksimalkan potensi warga sekitar untuk menyuguhkan wisata dengan kearifan lokall, termasuk menyiapkan kualitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi unggulan Kabupaten Kediri.

“Kami juga akan mempersiapkan potensi warga di daerah Gunung Wilis atau Besuki. Sebab, Dholo KOM akan menjadi ajang tahunan. Saya harap, (ke depan) ajang ini tak lagi berskala nasional, tetapi internasional,” tutur Mas Dhito.

Senada dengan Mas Dhito, Azrul menilai bahwa Kelok 9 merupakan surga bagi pesepeda yang haus akan tantangan.

Bagi peserta ajang sepeda, kata dia, nyawa kompetisi terletak pada rute yang dilalui. Dengan rute yang ikonik, ajang tersebut bakal menjadi momen yang terus dikenang.

“Oleh karena itu, kami sebagai penyelenggara ajang pesepeda harus scouting rute yang bisa memberikan tantangan. Kami juga harus membuat foto dan video yang mengesankan,” tutur Azrul.

Ke depan, kata Azrul, ajang Dholo KOM akan terus digelar. Hal ini demi memperkuat identitas Bumi Panjalu sebagai sport tourism dengan Kelok 9 sebagai ikon.

“Kalau ada (pesepeda) yang mencari tantangan di Indonesia, Dholo jawabannya,” jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com