Advertorial

Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah ADMM 2023, Menhan Prabowo Tegaskan Perdamaian untuk Kemakmuran Rakyat

Kompas.com - 05/12/2022, 18:16 WIB

KOMPAS.com – Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) 2023.

Penetapan tersebut diterima oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada ajang ADMM Retreat Plus ke-9 bertema “Solidarity for Harmonised Security” di Siem Reap, Kamboja, Rabu (23/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengatakan bahwa ADMM Plus telah terbukti menjadi mekanisme yang berguna dan efektif bagi negara anggota ASEAN. Utamanya, dalam pembangunan pertahanan masing-masing negara.

Pasalnya, forum tersebut bisa menjadi ajang pertemuan, pertukaran pandangan dan pendapat, serta membangun komunikasi secara langsung para menteri pertahanan negara-negara di ASEAN.

Selain itu, kesempatan tersebut juga dapat menjadi ajang untuk menguatkan konsensus dan pemahaman yang ingin dicapai para pemimpin negara anggota ASEAN.

“Kita (ingin) mencapai apa yang diinginkan oleh rakyat, yaitu mencapai perdamaian yang merupakan syarat untuk kemakmuran,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (5/12/2022).

Menurutnya, ADMM Plus juga dapat menjadi ajang pembuktian bahwa ASEAN mampu berkontribusi pada ekonomi dunia. Ajang ini juga menjadi upaya pendekatan ASEAN dalam menyelesaikan konflik dengan negosiasi untuk mencapai konsensus.

“Kita harus menyerukan (kepada) semua negara untuk menghormati kepentingan semua pihak dalam konflik geopolitik. Kita harus menghormati kepentingan semua pihak,” kata Prabowo.

Forum ADMM Retreat Plus ke-9 di Siem Reap, Kamboja. 

Dok. Kementerian Perhubungan Forum ADMM Retreat Plus ke-9 di Siem Reap, Kamboja.

Perdamaian dan kemakmuran, lanjutnya, merupakan kepentingan vital semua negara. Prabowo menegaskan bahwa seluruh negara saling berhubungan dan membutuhkan.

Maka dari itu, ia menyerukan kepada semua anggota ASEAN dan negara mitra untuk melakukan upaya ekstra dalam memahami kepentingan dan kepedulian negara lain. Sebab, seluruh bangsa memiliki tanggung jawab dan tugas besar untuk menjaga perdamaian.

“Hanya dengan menahan diri, kompromi, dan pengertian, kita dapat mewujudkan impian bangsa masing-masing (dalam) mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan. Tidak akan ada kemakmuran tanpa kedamaian. Oleh karena itu, marilah kita makmur bersama,” ujar Prabowo.

Sebelumnya, pada ajang yang sama, Selasa (22/11/2022), Prabowo menegaskan peran penting kebijaksanaan para pemimpin di sektor pertahanan di kawasan dalam menjaga perdamaian untuk masa depan rakyat.

“Masa depan rakyat bergantung pada kita (para menteri pertahanan). Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan baik untuk perdamaian dunia,” katanya di hadapan delegasi menteri pertahanan negara anggota ASEAN dan mitra.

Kerja sama di bidang pertahanan, lanjutnya, dapat berdampak baik bagi ekonomi suatu negara, bahkan kawasan. Dengan demikian, negara anggota ASEAN dapat menjadi jembatan komunikasi antara negara-negara besar yang berkompetisi.

“Mereka mungkin terlibat dalam kompetisi dan rivalitas, tetapi ASEAN harus menjaga hubungan terbaik dengan semua kekuatan besar,” ujar Prabowo.

Tak hanya itu, menurut Prabowo, perkembangan geopolitik dan persaingan kekuatan besar telah berdampak pada perdamaian dan kemakmuran. Bahkan, saat ini, hal tersebut juga berdampak pada ketahanan pangan dan energi sehingga dapat mengganggu rantai pasokan global.

.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau