Advertorial

Hadir di Acara Puncak Kompas100 CEO Forum, Jokowi Minta Masyarakat Optimistis Hadapi 2023

Kompas.com - 12/12/2022, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Di tengah isu resesi global yang akan terjadi pada 2023, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat, terutama pelaku usaha, untuk tetap optimistis dalam menghadapi tantangan tersebut.

Meski begitu, ia juga berpesan untuk tetap waspada dan kehati-hatian terhadap segala kemungkinan yang terjadi.

“Super-hati-hati, prudence, jangan sampai kecil apa pun salah karena keadaannya tidak normal,” tutur Presiden pada acara puncak Kompas100 CEO Forum Ke-13 Powered by East Ventures dengan tema “Membuat Terang di Tahun Menantang” di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Imbauan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Presiden, Indonesia punya sejumlah modal penting dalam menghadapi resesi. Beberapa di antaranya adalah sumber daya alam (SDA) yang melimpah, sumber daya manusia (SDM) yang besar, pasar yang meliputi Asia Tenggara dengan akumulasi penduduk sebanyak 600 juta jiwa, serta letak geografis yang berada di salah satu jalur perdagangan tersibuk.

“Kekuatan ini yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun strategi besar ekonomi negara agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan,” tutur Kepala Negara di hadapan 96 CEO perusahaan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan 10 kepala daerah yang tergabung dalam Kompas Collaboration Forum—City Leaders Community.

Adapun strategi yang dimaksud Presiden adalah pembangunan ekosistem usaha dalam negeri yang kuat melalui berbagai bidang penting. Salah satunya adalah ekosistem industri kendaraan listrik yang memiliki potensi di masa depan.

“Syarat dasar pembangunan ekosistem tersebut adalah semuanya harus terintegrasi dengan baik. Oleh karena itu, kolaborasi Nusantara menjadi prasyarat utama,” jelas Jokowi.

Guna menguatkan ekonomi nasional dan mencapai Indonesia Emas pada 2045, Presiden pun menekankan peran penting prinsip kemitraan. Prinsip ini harus diterapkan saat investor ingin membenamkan modal di industri kendaraan listrik atau industri lain.

Dengan begitu, kata Presiden, investasi yang masuk tak sekadar mengeksploitasi sumber daya domestik. Investasi harus bisa memberikan nilai tambah sekaligus memberi dukungan terhadap pencapaian visi Indonesia.

“Kita tetap membuka ekonomi kita. Namun, kita harus bisa mendesain negara lain agar tergantung dengan negara kita. Jangan sampai kita hanya menjadi cabang. Banyak investor masuk, tapi hanya menjadi cabang. Ekonominya tumbuh, tapi hanya menjadi cabang,” kata Jokowi.

Jokowi ingin investasi yang masuk tak sekadar mengeksploitasi sumber daya domestik. Dok. Harian Kompas/Agus Susanto Jokowi ingin investasi yang masuk tak sekadar mengeksploitasi sumber daya domestik.

Menanggapi imbauan Jokowi, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir mengatakan, industri batu bara siap berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak.

Hal tersebut dilakukan agar industri batu bara dapat mendukung upaya pemerintah guna mencapai target bauran energi terbarukan.

“Kami berharap, pemerintah sebagai regulator terus mendukung penciptaan iklim bisnis yang kondusif, khususnya pada industri batu bara. Dengan begitu, kami bisa terus menghasilkan devisa bagi negara. Hasil devisa tersebut akan kami investasikan kembali di Tanah Air,” ucap Garibaldi.

Laporan terkait pemulihan ekonomi

Pada kesempatan tersebut, Chief Executive Officer Kompas Gramedia Lilik Oetama menyampaikan rekomendasi Harian Kompas untuk menavigasi pemulihan ekonomi pada 2023.

Dalam laporannya, Lilik menyebutkan bahwa terdapat dua prasyarat utama yang perlu dilakukan untuk memulihkan ekonomi nasional.

“Prasyarat tersebut adalah basis kesehatan dan mitigasi bencana yang solid serta politik dan keamanan nasional yang stabil,” kata Lilik.

Selain prasyarat, lanjut Lilik, ada lima hal penting yang mesti diperhatikan sebagai langkah selanjutnya. Pertama, nilai tukar rupiah stabil serta transaksi harus berjalan dan terkelola dengan baik. 

Kedua, permintaan terjaga dengan inflasi rendah melalui stabilitas pasokan-harga bahan pangan dan stabilitas pasokan-harga energi. Ketiga, tiga input sisi suplai terjaga, yakni tenaga kerja, bahan baku, dan energi. 

Keempat, kebijakan fiskal berperan sebagai stimulan yang jitu dan penjaga suplai-permintaan yang efektif. Kelima, inovasi yang menggeliatkan sekaligus meningkatkan efisiensi berbagai lini kegiatan masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah di era normal baru.

Sementara itu, Co-Founder dan Managing Partners East Ventures Willson Cuaca berharap, situasi tahun politik di masa depan dapat dijaga secara kondusif.

“Selain itu, saya berharap, momentum (Presidensi) G20 (Indonesia) yang sudah terbentuk dapat berkelanjutan. Ini momentum untuk Indonesia berlari dengan kencang di tengah badai ekonomi global,” kata Wilson.

Sebagai informasi, rangkaian acara Kompas100 CEO Forum berlangsung sejak Agustus 2022. Adapun sejumlah kegiatan yang diadakan dalam rangkaian acara Kompas100 CEO Forum adalah CEO Talks, CEO on Stage, CEO Live Series, Kompas100 CEO Forum, dan CEO Golf Hub.

CEO Talks adalah medium bagi CEO Representative untuk bercerita tentang program dan rencana perusahaan pasca-Kompas100 CEO Forum.

CEO on Stage merupakan panggung hybrid bagi CEO muda berbagi kisah inspiratif guna mendorong pengembangan ekonomi dan kreativitas anak muda Indonesia.

Para peserta acara Kompas100 CEO Forum. Dok. Harian Kompas/Heru Sri Kumoro Para peserta acara Kompas100 CEO Forum.

CEO Live Series merupakan seri webinarhybrid eksklusif yang diisi CEO. Di forum ini, CEO membagikan kiat inspiratif untuk mengakselerasi pengembangan negeri.

Kemudian, CEO Golf Hub merupakan program eksklusif bagi CEO dalam mengenal kolega antar-perusahaan untuk membangun suasana keakraban bersama.

Adapun pada acara puncak Kompas100 CEO Forum Ke-13, Presiden hadir dengan didampingi empat menteri Kabinet Indonesia Kerja.

Keempat menteri tersebut adalah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkumham) Mahfud MD, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain kegiatan diskusi, para CEO yang hadir pada acara tersebut juga memberikan sumbangan sebesar Rp 2,7 miliar melalui Dana Kemanusiaan Kompas. Sumbangan ini merupakan bentuk solidaritas kepada korban bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Untuk diketahui, Kompas100 CEO Forum Ke-13 Powered by East Ventures didukung oleh Adaro Energy Indonesia, AIA, Pertamina, PLN, Barito Pacific, Telkom Indonesia, BCA, Danone Indonesia, Sarana Multi Infrastruktur, Vinilon, dan ruparupa.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com