Advertorial

Program Bantuan Pasang Baru Listrik Sasar 9.695 Rumah Tangga di Jawa Tengah

Kompas.com - 14/12/2022, 10:00 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 80.000 rumah tangga di Indonesia mendapatkan listrik melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) pada 2022.

Dari angka itu, sebanyak 9.332 di antaranya berada di Provinsi Jawa Tengah. Per Jumat (9/12/2022), realisasi pemasangan listrik tersebut telah melebihi target yang dicanangkan, yakni mencapai 9.695 rumah tangga.

Salah satu wilayah yang menjadi target program BPBL adalah Kabupaten Banyumas. Di wilayah ini, program BPBL menyasar 1.476 rumah tangga di 21 kecamatan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu saat peresmian program BPBL di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (11/10/2022). 

“(Program) itu merupakan bukti bahwa negara hadir untuk masyarakat,” kata Jisman seperti dikutip laman resmi Kementerian ESDM, Selasa.

Dia menjelaskan, program BPBL merupakan sinergi antara Kementerian ESDM dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai upaya peningkatan rasio elektrifikasi.

Adapun Kementerian ESDM menugaskan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022.

Sementara itu, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto mengatakan bahwa pihaknya siap menjalankan program BPBL.

“Kami siap membantu menyambungkan listrik pada 80.000 rumah tangga di Indonesia secara gratis. Semoga kehadiran listrik di rumah tangga tersebut dapat menyejahterakan masyarakat,” ujar Adi.

Program itu pun disambut baik oleh salah satu warga Desa Pernasidi, yakni Khomsatun. Dia menilai bahwa bantuan itu telah meringankan bebannya.

“Saya belum memiliki biaya untuk memasang listrik sendiri,” ujar Khomsatun.

Hal tersebut juga dirasakan Markini yang merupakan warga Desa Bumisari, Kabupaten Purbalingga. Sebelum kehadiran program itu, Markini mendapat aliran listrik dari rumah saudaranya.

“Saya pernah bermasalah dengan saudara karena urusan listrik,” cerita Markini.

Untuk diketahui, sebanyak 1.801 rumah tangga di Kabupaten Purbalingga juga telah mendapatkan instalasi listrik gratis melalui program BPBL.

Pada peresmian program BPBL di Desa Bumisari, Senin (31/10/2022), Anggota Komisi VII DPR Rofik Hananto mengatakan bahwa program tersebut merupakan salah satu program yang diperjuangkan DPR.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM MP Dwinugroho berharap, program tersebut dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan sambungan yang tidak sesuai ketentuan.

“Sambungan listrik yang tidak sesuai kaidah keselamatan ketenagalistrikan berbahaya. Oleh sebab itu, Kementerian ESDM terus menyosialisasikan aspek keselamatan ketenagalistrikan,” jelas Dwi.

Hal senada disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Purbalingga Agus Winarno. Menurutnya, kepemilikan pribadi instalasi listrik dapat menghindarkan masyarakat dari berbagai masalah, termasuk masalah hukum.

“Dengan jaringan listrik pribadi, masyarakat juga dapat mengakses hiburan, berita, atau usaha secara lebih luas,” ujar Agus.

Selain Banyumas dan Purbalingga, program BPBL juga menyasar Kabupaten Brebes. Pada Rabu (30/11/2022), Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari meresmikan penyaluran listrik pada 1.086 rumah tangga di wilayah tersebut.

“Kabupaten Brebes akan mendapatkan 1.086 sambungan rumah tangga yang tersebar di 15 kecamatan. Per Minggu (27/11/2022), program tersebut telah menyasar 1.011 rumah tangga,” ujar Ida.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Brebes Agus Ashari berharap, program BPBL dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Brebes.

“Program itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan energi berkeadilan,” jelas Agus.

Manfaat program BPBL dirasakan langsung oleh masyarakat Brebes, salah satunya Kusjali. Dia mengatakan bahwa kehadiran listrik membantunya menghemat pengeluaran.

“Dulu (saat mendapatkan saluran listrik dari rumah lain), saya perlu membayar Rp 125.000-150.000 per bulan. Kini, saya cukup membayar Rp 50.000,” ujar pria yang berprofesi sebagai petani itu.

Untuk diketahui, melalui program tersebut, masyarakat akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 Volt Ampere (VA), tiga titik lampu, satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke jaringan PLN, serta token listrik perdana. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com