Advertorial

Gandeng Kemenparekraf, tiket.com Sajikan Data Tren Wisata 2022

Kompas.com - 16/12/2022, 19:05 WIB

KOMPAS.com - Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan pencetak devisa negara pascapandemi Covid-19. Karena itu, banyak pihak berkolaborasi untuk berinovasi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata.

Salah satu contohnya seperti yang dilakukan pionir online travel agent & lifestyle, tiket.com, bersama Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Pusdatin Kemenparekraf dan tiket.com menyinergikan data terkait pariwisata yang dimiliki masing-masing pihak. Kolaborasi ini pun menghasilkan Data Riset Tren Industri Pariwisata yang dipaparkan dalam webinar nasional bertajuk “New Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend 2023”, Selasa (13/12/2022).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya mengatakan, meski dalam situasi yang menantang, para pelaku industri pariwisata memiliki banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan industri pariwisata Indonesia.

Sandiaga pun mengapresiasi semua pihak yang terus berkolaborasi untuk membangkitkan pariwisata Nusantara serta meningkatkan resiliensi industri yang sempat mendapat hantam keras saat pandemi Covid-19.

“Kemenparekraf RI dan tiket.com sempat berdiskusi terkait paradigma baru pariwisata yang terdiri dari wellness tourism, work from destination, culture immersion,serta off-grid travel,” ujar Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Sandiaga melanjutkan bahwa tak hanya di industri pariwisata, paradigma baru juga hadir di sektor ekonomi kreatif, yakni digital acceleration, local before global, metaverse, serta pentingnya kolaborasi dalam membangkitkan industri.

Menyikapi hal tersebut, Kemenparekraf terus menyokong program berbasis 3G, yakni bergerak cepat (Gercep), bergerak bersama (Geber), serta garap semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja (Gaspol). Adapun kolaborasi bersama tiket.com menjadi salah satu perwujudan pilar Geber.

“Mari kita tingkatkan kolaborasi serupa di 2023, semua target bisa dicapai selama kita terus berkolaborasi dan kami ingin mengajak tiket.com dan semua pihak lainnya untuk bersama fokus dalam mengembangkan program-program utama (kepariwisataan) di 2023,” tambah Sandiaga Uno.

Berdasarkan rangkuman data kolaborasi tiket.com bersama Pusdatin Kemenparekraf, destinasi favorit masyarakat untuk bepergian dalam negeri meliputi Jakarta, Surabaya, Medan.

Adapun jumlah outbound tourism Indonesia mengalami peningkatan dengan kenaikan pemesanan sebesar 81,8 persen dan jumlah pax 90,9 persen. Tiket penerbangan domestik juga mengalami peningkatan dari 2020. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen cenderung stabil.

Selain itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Mei 2021-Mei 2022, tingkat hunian kamar hotel berbintang mengalami peningkatan sebesar 49,85 persen. Hal ini berkat tren staycation yang populer dalam beberapa waktu belakangan.

Tren tersebut juga tecermin dari data tiket.com yang menunjukkan angka pemesanan vila dan apartemen meningkat sebesar 204 persen.

Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi Covid-19. Adapun tujuan favorit masyarakat untuk staycation meliputi Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Selain itu, rata-rata booking dan jumlah pax dari setiap kategori, yakni transportasi (termasuk penyewaan kendaraan), akomodasi, serta event (daring dan luring), mengalami peningkatan. Sementara itu, persentase pembatalan pemesanan, baik tiket transportasi maupun akomodasi, mengalami penurunan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat untuk bepergian atau berwisata mulai pulih ke arah yang lebih positif.

Optimisme terhadap pertumbuhan industri pariwisata Indonesia juga dikemukakan oleh Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa.

Selain itu, sambungnya, tiket.com juga senantiasa berkembang dan mempersiapkan berbagai promo menarik untuk meningkatkan animo pariwisata.

Tak hanya meluncurkan berbagai program promo menarik, OTA tersebut juga terus bersinergi dengan Kemenparekraf untuk mendukung berbagai program pemerintah.

“Khususnya, program pemberdayaan bagi pelaku usaha wisata dan program yang berbasis riset. Dengan demikian, upaya pemulihan serta pertumbuhan industri pariwisata dapat tercapai dengan lebih solid,” ujar Gaery.

Tren pariwisata kekinian

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan bahwa saat ini, konsumen cenderung memilih destinasi wisata berkonsep local before global, menyediakan layanan touchless service, mengutamakan unsur kesehatan dan keamanan, serta meningkatnya kesadaran akan sustainability.

Temuan itu tertuang dalam paparannya yang bertajuk “New Paradigm of Indonesian Tourism. Challenges and Opportunities to Improve the Quality of the Tourism Industry”.

Ia menilai, kualitas layanan pariwisata akan menjadi pendorong utama keputusan perjalanan, baik terkait mindfulness, sensation-seeking, culture immersion, maupun pemilihan akomodasi.

Tren global menunjukkan bahwa pemulihan pariwisata sudah mencapai 65 persen dari sebelum pandemi Covid-19. Jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan internasional dari Januari-September 2022 diperkirakan mencapai lebih dari dua kali lipat ketimbang periode sama pada 2021.

“Oleh karena itu, kami memandang perlunya fokus dan prioritas dalam meningkatkan indikator atau pilar yang menjadi kelemahan supaya dapat meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia,” ujar Giri.

Sementara itu, Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi, Industri, Jasa, dan Perdagangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Addin Maulana memaparkan materi “Challenges and Opportunities to Improve the Quality of the Tourism Industry”.

Dalam paparannya, ia menyebutkan bahwa geliat sektor pariwisata mulai tumbuh dan menuju ke arah pemulihan. Hal ini seiring dengan meningkatnya jangkauan vaksinasi Covid-19 di tengah masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan regulasi terkait relaksasi pariwisata yang menjadi titik cerah kebangkitan industri ini selama pandemi Covid-19. Kebijakan ini pun turut berdampak signifikan.

Addin menilai, kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif perlu didukung dengan strategi yang matang dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pihak swasta, hingga berbagai pelaku industri.

“Inisiatif dan kemitraan dari segala sektor memiliki peran penting guna mendorong pendekatan inklusif dan holistik. Hal ini bisa dilakukan dengan mengedepankan inovasi, digitalisasi, dan modalitas budaya sebagai kunci pokok akselerasi pemulihan ekosistem pariwisata,” tutur Addin.

Kolaborasi tiket.com dan Kemenparekraf, lanjut Addin, merupakan sebuah awal baru. Sebagai perwakilan pemerintah, Kemenparekraf dapat merumuskan berbagai kebijakan melalui pemanfaatan evidence-based policy yangtidak hanya berdasarkan statistik resmi, tapi juga big data dari pelaku industri pariwisata.

“Hal tersebut (perlu dilakukan) agar pemerintah bisa mendapatkan data industri pariwisata yang lebih cepat sehingga upaya membangkitkan industri ini juga lebih cepat,” ujarnya.

Selain Adnyani dan Addin, Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad juga memaparkan materi berjudul “Economic Review 2022 and Outlook 2023” dalam webinar nasional tersebut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com